CPL 3

18.7K 1.1K 34
                                    

Sudah follow akun Ran?
Wp : D_Raanran
Ig: r_draan

Terimakasih^^

***

Ruangan besar  yang diisi oleh makhluk kasat mata yang sekarang sedang dalam mode senyap. Semua orang yang berada diruangan tersebut terlihat suasana tegang. Di hadapan mereka berdiri sosok devil  dengan kedua tangan melipat di dada.

Sama hal dengan seorang perempuan yang sedang duduk dengan gelisah. Ia  berkeringat dingin, ia benar-benar tidak tahan. Bukan karena takut, tetapi ia sedang gelisah lantaran air kemasan miliknya sudah tandas dan hanya menyisakan botol kosong.

Ia benar-benar seperti orang terkena penyakit berbahaya. Mukanya kusut dan matanya benar-benar mengantuk ditambah perutnya yang sedari tadi berdentum keras alarm minta diisi ulang, dari nol.

Bahkan ia mengabaikan delikan tajam yang diarahkan oleh atasannya yang sebentar lagi akan berubah menjadi kyubi wajah atasannya itu benar-benar merah seperti cabai rawit yang baru saja dipetik langsung dari sumbernya.

Brak!

Diana yang semula sedang memegangi perutnya tiba-tiba terlonjak kaget mengabaikan rasa lapar tingkat atasnya, ia memandang pelaku pengebrakan meja itu. Benar-benar tak berperilaku kemejaan kasihan sekali mejanya yang tak tau apa-apa. Melihat itu Diana ingin sekali membawa meja itu ke kosan miliknya. Lumayan meja gratis, pikirnya.

Orang-orang diruang meeting tersebut kaget setelah apa yang dilakukan oleh pria bernama Alvaro Azrian Bagaskara, Produser sekaligus atasan mereka.

"Apa kalian tidak becus? Program ini sudah kita rencanakan lima bulan yang lalu, dan kalian menganggap remeh program ini? apa kalian bisa mempertanggung jawabkan masalah ini? Hah! Jawab!" bentak Alvaro dengan wajah merah padamnya.

Sebentar, sepertinya wajah Alvaro harus disembur air zamzam.

Diana menelan ludahnya pelan. Ia ingin minum sekarang, namun dilihat dari kondisi sepertinya tidak memungkinkan. Apalagi minuman miliknya habis,  Diana melirik kesamping dimana Rizky-rekannya berada. Pandanganya jatuh pada sebotol air mineral yang masih disegel. Ia berdehem singkat.

"Sstt. Ky," panggil Diana pelan.

Rizky yang kebetulan duduk di samping Diana langsung menoleh ke arah perempuan itu, menaikan alisnya.
"Apa?" jawabnya bisik-bisik takut ketahuan thanos yang sedang murka sekarang.

Diana tersenyum dan segera mendekat kearah Rizky,"Gue haus, minta air punya lo, ya?" ucapnya menunjuk botol air didepan Rizky.
Ia juga mengeluarkan jurus andalannya keduanya 'puppy eyes'

Rizky meringis menatap Diana, mana bisa ia tahan saat perempuan itu menatapnya dengan mata seperti itu. Ia mengangguk dan tersenyum manis, Rizky  menggeser  botol air mineral miliknya kearah Diana, yang disambut senyuman tak kalah manis olehnya.

"Makasih ya. Baik banget lo sama gue, jadi tambah sayang." Ucapan dari Diana membuat jantung Rizky berdetak disko, dan tiba-tiba ia seperti berada ditaman bunga dengan burung-burung berkicau.
Ia begitu sangat bahagia mendengar perkataan Diana.

"Sama-sama, habisin aja, Na," jawab menampakan senyuman manis.

Mereka tidak tau bahwa sudah dari tadi mereka diperhatikan oleh pemilik tatapan tajam bak elang jawa!

"Itu kalian berdua dipojok! kenapa pada sibuk sendiri? Kalian mau saya pecat!" Nada menyeramkan dari Alvaro berhasil membuat Diana dan Rizky mengalihkan pandangan mereka, langsung menatap atasannya itu yang sekarang sedang  memandang tajam keduanya.

Cold Produser Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang