22. Cemburu?

2.3K 171 9
                                    

Waktu sudah menunjukkan jam sepuluh pagi.
Suasana kampus sudah ramai.
Ada yang baru datang, ada yang bersiap untuk pulang, ada pula yang melakukan aktifitas umum.
Seperti bermain basket, nongkrong di loby, bercengkrama, bahkan ada yang bergosip ria di kantin kampus.
Diluar sana ada beberapa anak teknik yang saat ini tengah berada di areal parkir.
Entah apa yang menjadi bahan perbincangan mereka Namun yang pasti obrolannya tidak akan jauh-jauh dari masalah seputar otomotif.

Bicara soal otomotif. Ada yang membuat mereka penasaran saat deru motor sport menggema melewati mereka.
Kendaraan itu tidak pernah mereka lihat di lingkungan kampus.
Namun dari mereka semua tahu. Motor yang baru saja melintas itu adalah salah satu milik Four Brother.

Aksen dua garis di sayap depan sudah cukup membuktikan bahwa itu adalah motor leader mereka.
Motor legend yang tidak pernah kalah saat berada di sirkut balapan.
Motor yang sudah terkenal di antara geng motor lainnya.
Dan kita lihat siapa pengendaranya saat ini. Boss mereka sendiri.
Semua terkejut saat Nathan membuka helmnya dan dengan santai turun lantas berlalu begitu saja.

Mereka yang melihat segera berlari menyusul Nathan. Karena merasa penasaran bagaimana bisa seorang Nathan bersama motor itu.

***

Di lain tempat, Alvin tengah bersantai di kap mobil. Tepatnya didepan rumah Prilly.
Dia ingin memberi kejutan.
Menjemput gadis itu tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Hai"
Senyum Alvin terbit saat mendapati Prilly baru saja keluar.

"Kak, Alvin?"

"Gue sengaja jemput lo"

"Tapi gue udah janji bareng temen gue"

Satu alis Alvin terangkat.
"Siapa?"

"Tuh"
Prilly menunjuk seseorang yang baru saja datang dengan motor matic berwarna hitam.

'Cowok?'
Tanya Alvin dalam hati.
Tunggu-tunggu. Sejak kapan Prilly punya temen cowok.

"Hai, Bie"
Sapa Bima sambil membuka helm lantas turun dari motornya.

"Udah lama?" Katanya lagi.

"Nggak kok. Baru aja gue keluar"

"Ya udah. Mo jalan sekarang?"

"Iya deh"

Alvin yang menyaksikan itu hanya bisa terdiam melihat keakraban mereka.
Jika ditanya bagaimana perasaan Alvin sekarang. Bisa kalian lihat bagaimana jika orang lagi kesel dan dongkol sedongkol-dongkolnya orang dongkol.
Nah, seperti itu Alvin saat ini.
Seperti seorang pacar yang ditinggal selingkuh. Bahkan lebih dari itu.

"Eh, bentar. Kenalin dulu.
Kak. Ini Bima, sahabat gue"

"Gue Bima"

Alvin merasa tidak suka pada lelaki di depannya.
Ada ketidakrelaan saat mendengar Prilly memiliki orang dekat selain dirinya dan sahabatnya.

Dengan tenang Alvin juga mengulurkan tangannya.
"Gue Alvin. Abangnya Prilly"

Bima mendengus dan tersenyum miring.
"Lo becanda? Setau gue Prilly gak punya abang kali"

Alih-alih ingin membuat Bima terkejut malah Alvin yang dibuat terkejut. Bagaimana anak itu begitu banyak tahu tentang Prilly.

"Udah-udah. Kak, dia Bima sahabat kecil gue. Dia baru pindah dari puncak. Dan dia juga kuliah di tempat kampus kita"

What!!!
Alvin langsung menoleh mendengar penjelasan Prilly.
"Kok lo gak pernah cerita ke gue"
Tanya Alvin dengan nada tidak suka.

"He, ini gue lagi cerita"
Prilly menampilkan cengiran khasnya membuat Alvin mendengus. Jika sudah begini dia bisa apa.

My Senior ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang