"Satu hal yang gue sesalin. Ternyata pengorbanan sahabat gue sia-sia"
Langkah Nathan terhenti mendengar perkataan Rendra, kemudian dengan pergerakan pelan anak itu berbalik dan menghadap Rendra sepenuhnya.
Menatap sang rival dengan pandangan seolah menuntut penjelasan.Rendra yang melihat respon Nathan hanya bisa tersenyum meremehkan.
"Lo pikir siapa yang donorin mata dan jantung yang ada dalam diri lo sekarang?"
Nathan mengerjap. Yang tadinya anak itu ikut tersulut emosi, Kini perlahan amarahnya mengurai.
"Kenapa? Lo mau tau siapa pemilik jantung lo saat ini?"
Hening.
Nathan sendiri hanya bisa terdiam ditempatnya berdiri.
Menunggu Rendra melanjutkan kalimatnya."Dia adalah orang yang rela ngedonorin jantung dan juga matanya disaat lo kecelakaan. Bahkan dalam keadaan sekarat dia masih mikirin orang lain yang gak seharusnya iya kasihani"
Nathan masih belum bisa mencerna dan menerka-nerka siapa yang Rendra maksud.
Rendra seolah sengaja mengacak perasaan Nathan.
Membuat rasa penasaran anak itu semakin besar."Dia adalah orang yang sama yang sampai saat ini masih dicintai sama orang yang lo cintai"
Nathan diam seribu bahasa. Tubuhnya seolah kaku saat itu juga.
Pikirannya kembali mengingat banyak nama. Namun hanya satu nama yang terngiang diotaknya saat ini."Lo tau sahabat gue siapa?"
Rendra seolah masih belum merasa puas membuat hati Nathan bertanya-tanya.
"Ali Syarief Mufty"
Deg.
Saat ini yang Nathan rasakan seperti dihantam oleh benda tumpul beberapa kali.
Seperti tangannya dipaksa masuk dalam dada dan meremas jantungnya sendiri."Lo terkejut?"
Tanya Rendra lagi."Lo bakal lebih terkejut lagi jika tau siapa dia sebenarnya"
Sedikit lagi. Sedikit saja Rendra mengeluarkan kalimatnya. Maka saat itu juga Nathan akan menjadi orang yang hancur sehancur-hancurnya.
"Dia sahabat gue. Orang yang Prilly cintai. Dan anak dari Aldy Syarief Mufty. Bokap lo"
Saat itu juga Nathan tidak mampu menopang tubuhnya sendiri.
Tangan kanannya bertumpu pada salah satu pilar.
Perlahan Nathan terduduk dilantai.
Matanya tidak mengeluarkan air mata, tetapi hatinya begitu sakit mengetahui kenyataan dan sebuah fakta yang selama ini mengganggu pikirannya.Rendra mundur dengan langkah pelan meninggalkan tempat itu, meninggalkan Nathan yang baru saja menerima luka akibat ulahnya.
Rendra sendiri tidak mau membuka rahasia yang selama ini belum Nathan ketahui, namun setelah melihat apa yang Nathan lakukan membuatnya kehilangan kendali."Nathan. Kamu kenapa?"
Bagaskara yang baru saja keluar dari rumah Marcel, tiba-tiba merasa khawatir melihat anak lelakinya terduduk dan terdiam.
Keadaan Nathan terlihat lebih kacau.
Bagas melihat wajah Nathan yang dipenuhi keringat tengah memandangnya dengan raut kesedihan."Yah..."
Satu tetes air mata mengalir begitu saja dari mata Nathan."Iya. Kamu kenapa?"
Bagas meraup wajah Nathan dengan kedua tangannnya."Yah. Prilly yah..."
Kedua Alis Bagas mengkerut mendengar satu nama yang keluar dari mulut Nathan."Prilly?"
Bagaskara semakin khawatir melihat keadaan Nathan malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Return
FanfictionSama namun berbeda. Squel dari My Senior My Love. Smnp, 01 september 2019. Peringkat ke #6 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 3 september 2019 . Peringkat ke #4 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 6 september 2019. Peringkat #1 dari 57 cerita ali...