33. Rendra

2.1K 207 10
                                    

Di vote dulu boleh kali ya, tuh di pojok kiri bawah.
Gratisss!!! Gak usah bayar.

***

"Anak kampus sebelah dari kemarin nyariin Nathan. Gue khawatir sama tu anak"
Robi berujar sambil mengamati Bayu yang kini bersender pada salah satu pilar di depan kelas mereka.

"Nathan bisa jaga diri"
Jawab Bayu.

"Lo kan tau dia selalu keluar malem tanpa sepengetahuan kita. Gue takut dia bikin ulah"

"Bener kata Robi, gue juga ngerasa tu anak akhir-akhir ini keliatan aneh"
Riko ikut menimpali.

"Aneh gimana maksud lo?"

"Ya aneh, gue kemaren sama Robi ngeliat dia sama anak baru itu, bahkan bisa dibilang sering"

"Prilly?"
Tebak Bayu.

"Nah bener"
Robi beralih melihat Riko.
"Itu cewek yang selalu gue tanyain sama lo, Ko"

"Dia kan orangnya?"
Robi dan Riko kompak mengikuti arah pandang Bayu.
Di ujung koridor, mereka melihat Prilly dengan Nissa sahabatnya tengah berjalan ke arah ruang musik.

Sedari tadi Bayu mengamati Prilly dari kejauhan.
Mulai dari cara anak itu berjalan, tertawa, sampai bercengkrama dengan mahasiswa lain.
Semua tidak luput dari penglihatan Bayu. Maka jika ada kata yang dapat menjabarkan wajah gadis itu, hanya ada dua. Manis dan lucu di waktu bersamaan.
Begitu pikir Bayu.

"Udah kali liatnya. Lu mau tu mata dicolok Nathan"

Bayu langsung menoleh melihat Riko yang mengganggu imajinasinya.
"Kenapa emang?"

Riko melihat Bayu serta Robi bergantian.
"Jangan bilang kalian gak tau?!"

"Tau apa?!!" Robi berseru.
Sedangkan Bayu, dia bergerak gelisah di tempatnya.
Rasa penasaran anak itu mulai muncul.

"Nathan suka cewek itu, bahkan mungkin udah cinta!"


***

Rendra mengaduk makanannya tanpa selera.
Hidupnya selalu seperti itu, tanpa cinta dan tanpa semangat.
Dia merasa dirinya selalu gagal dalam hal apapun. Termasuk urusan asmara.
Dulu, dia harus merelakan Dinda untuk abangnya.
Seorang gadis yang menjadi sahabat pertamanya sejak kecil.
Namun sebuah kenyataan pahit menggerogoti hatinya.
Ternyata Juna juga mencintai Dinda.
Perlahan-lahan Rendra mundur secara teratur. Dia lebih memilih menyimpan perasaannya dan belajar menjauh.
Sejak saat itu, untuk menghilangkan rasa sakitnya. Rendra memilih untuk dibenci oleh Dinda.
Selalu bersikap menyebalkan, agar dapat menutupi rasa sukanya terhadap gadis itu.

Beberapa tahun berlalu, Prilly datang dalam hidupnya.
Hatinya yang patah saat itu mulai sedikit demi sedikit terobati.
Namun kisah yang sama dalam hidupnya kembali hadir.
Ternyata gadis yang pernah ditemuinya di lapangan basket itu adalah pacar dari sahabatnya sendiri.
Lagi. Rendra kembali harus merelakan obat sakit hatinya.
Dengan alasan demi sebuah persahabatan, Rendra mati-matian berusaha menghilangkan perasaannya terhadap Prilly.

"Siapa yang kamu pikirin?"

Rendra baru tersadar kalau ayahnya sedari tadi mengawasi tindakannya.

"Pasti dia lagi mikirin perempuan yah"
Angle duduk di samping Rendy.

"Bunda apaan, sih?"

"Kamu yang apa-apaan, dari tadi bunda liat kamu terus melamun"

"Sekarang cerita sama ayah"
Rendy menimpali.

Rendra mengambil minumannya, lalu menenggaknya sebanyak tiga kali.
Rendy dan angle tahu, apa yang dilakukan Rendra adalah kamuflase.
Anak itu sedang menyiapkan mental untuk bercerita.

My Senior ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang