Hari ini Rendra memakai motor merah kesayangannya.
Sebenarnya dia lebih suka memakai audi hitam yang selalu menemaninya saat kuliah atau pergi kemana-mana.
Karena disaat bersamaan terkadang dirinya harus di repotkan oleh Alvin yang tiba-tiba menelfonnya untuk menjemput Prilly.
Dari sanalah timbul kebiasaan dia harus membawa roda empat itu untuk berjaga-jaga.Namun berbeda dengan hari ini. Sepertinya dia tidak ada mood untuk membawa kendaraannya yang satu itu.
Karena belakangan ini Prilly lebih sering pulang dengan Bima dan juga Nathan.Bicara soal Nathan. Tiba-tiba senyumnya terbit.
Rasa rindunya terhadap Ali sedikit berkurang saat dirinya ribut dengan lelaki itu.
Seperti dejavu, Rendra teringat pada masa dimana dirinya sering bersitegang dengan sahabat kecilnya.
Rendra akui. Nathan memiliki kemiripan 99% dengan Ali.
Yang paling dominan adalah sifat songong mereka yang tidak pernah Rendra sukai.Saat sudah sampai, Rendra melihat suasana kafe Royan masih terbilang sepi. Karena masih sekitar satu jam lagi tempat itu dibuka.
Namun dia yakin Royan selalu disana sebelum tempat itu beroperasi.Ketika hendak meninggalkan areal parkir, langkah Rendra dengan otomatis terhenti saat penglihatannya menangkap satu objek yang tidak asing baginya.
Disana. Terparkir motor biru Royan dan Motor hitam milik Ali.
Tunggu. Motor Ali?
Sejak kapan Royan mengeluarkan kendaraan itu. Karena setahu Rendra, Royan tidak pernah memakai kendaraan itu semenjak Ali tiada. Meskipun Ali sepenuhnya memberikan hak motor itu terhadap Royan.Untuk memastikan, Rendra mendekat dan memicingkan matanya.
Tidak salah lagi. Itu motor Royan dan juga Ali.
Rendra sangat hafal betul plat nomor keduanya.
Apalagi dengan aksen dua garis putih horisontal pada sisi sayap sudah dapat dipastikan itu adalah motor dari gengnya.Tidak mau rasa penasarannya menua. Rendra beranjak untuk masuk kedalam.
Membuka pintu utama dan beralih pada pintu ruangan khusus, dimana hanya Royan dan para sahabatnya yang dapat masuk.Samar-samar Rendra mendengar suara Royan dari dalam ruangan.
Niatnya untuk membuka pintu itu ia urungkan. Tangannya masih betah memegang handle pintu.
Ternyata Royan tidak sendiri, pikirnya."Lo pikir selama ini kita gak berusaha bikin dia tersenyum seperti yang Bima lakuin?"
"Gue, Alvin, Rendra. Kita semua mati-matian berusaha agar dia tetep bahagia. Bahkan sekedar tersenyum. Kita semua ngelakuin banyak hal untuk itu.
Tapi apa? Seperti kata lo. Prilly masih sama, gak ada yang berubah. Dia masih menyimpan banyak beban dan luka yang gak kita ketahui""Lo bener, kita selalu bisa bikin dia tertawa. Tersenyum karna tingkah konyol gue maupun Alvin, tapi dibalik itu hati dia tetap kosong Nathan"
"Gue gak bisa nyentuh hati dia. Tapi lo bisa"
Rendra terpaku dibalik pintu yang masih sedikit terbuka. Ternyata Royan tengah berbincang dengan rival barunya.
"Kenapa g__gue?"
"Lo bakalan tau sendiri nanti. Sekarang lo jawab pertanyaan gue"
Roy mulai serius."Apa lo gak suka kalo dia deket sama orang lain selain abang-abangnya?"
Merasa penasaran dengan jawaban Nathan, Rendra sengaja melihat dari celah pintu yang terbuka.
Nathan yang duduk membelakanginya membuat Rendra tidak dapat melihat wajah pemuda itu. Namun Rendra pastikan kalau Nathan tengah mengangguk saat ini."Apa lo ngerasa senang kalo lo tiba-tiba ketemu dia"
Rendra lagi-lagi melihat Nathan mengangguk."Apa lo selalu ngerasa seakan hari lo gak lengkap kalo belum ngisengin dia"
![](https://img.wattpad.com/cover/198869010-288-k270129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Return
FanfictionSama namun berbeda. Squel dari My Senior My Love. Smnp, 01 september 2019. Peringkat ke #6 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 3 september 2019 . Peringkat ke #4 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 6 september 2019. Peringkat #1 dari 57 cerita ali...