Puncak dari rasa cinta itu adalah pengorbanan. Namun perjuangan bukan berarti tidak memiliki harga.
Keduanya memiliki space yang sangat dekat dan hampir bersentuhan._kiky
***
Ada yang bilang, jika rasa bosan terjadi setiap harinya, maka akan menimbulkan sebuah kebiasaan. Dan dari situ lahirlah rasa sebaliknya.
Seperti yang dialami Prilly saat ini. Beberapa hari berada dirumah sakit sudah menjadi kebiasaan dirinya melihat dokter maupun suster yang selalu berganti setiap ada pemeriksaan."Sudah"
Prilly melihat datar dokter Raka dan seorang perawat yang sudah selesai melakukan tugasnya.
"Oke Prilly, sebentar lagi kamu akan pindah kamar"
Prilly hanya mengangguk tanpa minat saat mengetahui bahwa dirinya masih belum bisa untuk kembali ke rumah.
Dengan gerakan pelan, mata Prilly mengikuti kemana arah perginya dokter Raka yang sering sekali dipanggil abang oleh dirinya.
Setelah beberapa saat kemudian pintu kembali terbuka, Prilly pikir dokter Raka kembali menemuinya, namun disana, diambang pintu tengah berdiri pemuda yang menjadi salah satus seseorang yang dirindukannya selama ini."Permisi neng, boleh saya masuk?"
Tawa Prilly pecah dan terdengar menggelitik ,hingga terlihat susunan gigi putih yang selalu menghiasi senyumnya.
"Sini gak lo!"
Teriaknya sambil merentangkan tangan bermaksud untuk segera didekap.Bima berjalan santai dengan membawa parsel buah di tangan kirinya.
Tidak butuh lama, setelah meletakkan benda tersebut diatas nakas, Bima langsung membawa Prilly dalam pelukannya."Lo kenapa sih, Bie. Bikin gue khawatir"
Prilly yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya seraya berkata dengan wajah sangar andalannya.
"Emang lo kemana aja sampek gak tau gue masuk rumah sakit?!"
Sewotnya membuat Bima yang melihat tidak tahan langsung mencubit pipi yang tidak lagi chubby seperti biasanya."Iya, sorry. Gue tau dari anak-anak kalo lo masuk rumah sakit, cuma gue bisanya sekarang jengukin lo"
"Jahat banget, sih. Sahabat sendiri lagi sakit bukan dijengukin kek, apa kek"
"Iya...kan udah minta maaf. Jangan marah ya? Karena gue udah bawain ini buat lo"
Bima menunjukkan FD berwana biru yang Prilly ketahui adalah miliknya sewaktu dirinya masih berada di puncak.
"Aaah...ini beneran punyak gue, ya ampuuun. Gue kangen banget..."
"Gue bawa itu karna gue tau lo sukanya oppa-oppa yang mirip inces di tanah abang itu kan?"
"Aww!"
Bima mendelik sambil mengusap perutnya yang mendapat cubitan maut dari Prilly."Enak aja lo bilang oppa-oppa gue miril inces di tanah abang. Lo pikir mereka banci"
"Iya deh, sorry. Sekarang laptopnya mana biar gue puterin deh buat lo"
"Aduh, jangan sekarang deh. Ntar gue diomelin Alvin kalo nonton film beginian"
"Yaelah...Alvin doang. Ntar gue yang ngurus. Dia gak bakalan marah selagi lo seneng"
Prilly mengangguk antusias. Sambil menunjukkan dimana letak benda yang dimaksud Bima tadi.
Untung Rendra selalu menfasilitasi semua kebutuhannya. Mulai dari games, laptop sampai alat-alat makeuppun ada disana.
Sekarang Prilly sedikit merasa senang. Karena segala kebutuhannya tersedia, termasuk menonton film korea kesukaannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Return
FanfictionSama namun berbeda. Squel dari My Senior My Love. Smnp, 01 september 2019. Peringkat ke #6 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 3 september 2019 . Peringkat ke #4 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 6 september 2019. Peringkat #1 dari 57 cerita ali...