Nathan mencari mobil Alvin di parkiran. Dia melihat Prilly tengah berdiri di badan mobil dengan posisi bersedekap.
Wajahnya murung, ralat. Wajahnya seperti menahan kekesalan.
Oh, Nathan suka itu.
Dimana Prilly selalu menunjukkan sifat angkuhnya. Mata yang selalu terpejam. Mendengus kasar dengan mata yang berkilat-kilat sampai mengeluarkan kata bernada tinggi.
Sepertinya Nathan mulai terbiasa dengan sikap Prilly yang seperti itu.Nathan berjalan mendekati Prilly. Namun apa yang dia dapat.
"Mana abang gue?!"
Katanya dengan nada sinis."Di dalem, gue disuruh nganterin lo pulang"
"Gue gak mao!"
"Oh, jadi lo mau bediri disini? Ya, itu terserah lo sih"
Nathan memutari sisi badan mobil menuju pintu pengemudi.Melihat respon Nathan yang menyebalkan, Prilly mendelik sambil menghentakkan kakinya.
"Ini semua gara-gara lo, tau nggak!""Gara-gara gue?"
Nathan kembali menghampiri Prilly."iya, salah lo. Kenapa sih, lo selalu ngeselin"
Nathan membuka mulutnya namun dia tutup lagi saat Prilly sudah siap dengan mulut bawelnya.
"Tadi lo maksa gue buat ikut lo. Terus di jalan lo bikin ulah. Dan barusan lo sengaja nelfon kak Alvin. Maksud lo apa?!"Nathan terdiam.
"Lo tau? Waktu gue terbuang percuma karna lo. Gue harus batalin janji gue sama Bima. Tidur siang gue juga buyar karna lo. Gue juga gak sempet ngerjain tugas gue sendiri karna harus ngerjain punyak lo.
Kenapa lo gak mikir kalau ulah lo bisa ngerugiin orang lain!!"
Nathan masih terdiam mendengar teriakan Prilly."Mungkin buat cowok kayak lo jadiin junior babu itu sebagai lelucon atau menyenangkan. Tapi pernah gak sih lo mikir kalo apa yang lo lakuin bikin orang risih. Atau mungkin orang lain itu malah benci sama lo!"
Alis Nathan mengkerut mendengar kalimat terakhir Prilly.
Rupanya gadis itu tengah meluapkan semua kekesalannya.
"Gue gak ngerti. Salah gue apa!
Yang gue tau. Lo tiba-tiba dateng terus bikin hidup gue jadi berantakan. Gue cuma pengen kuliah dengan tenang. Tanpa harus ada lo di dalemnya. Tapi lo, lo selalu bikin gue marah, bikin gue kesel, bikin gue males kuliah. Sebenarnya apa mao lo!!!"Nathan berdecak. Sebenarnya dia juga kesal sama dirinya sendiri, mengapa dia tidak bisa bersikap manis jika sudah berhadapan dengan gadis di depannya.
Nathan juga mulai menyayangkan. Jika Prilly selalu bersikap sinis terhadapnya.
Entahlah, Nathan bingung.
Bukankah itu bagus. Bukankah itu tujuannya. Tapi kenapa hatinya selalu berteriak tidak terima setiap kali dirinya membuat marah seorang Prilly.
Seperti ada rasa sakit. Iya, seperti itu."Lo__"
Prilly mendekat dan menunjuk dada Nathan dengan telunjuknya.
"Cuma orang asing yang gue benci"Hening.
Nathan menunduk dengan tangan kanannya bertumpu pada sisi mobil.
Butuh beberapa detik untuk mencerna perkataan Prilly yang sedikit menusuk tepat di ulu hatinya.
Rasanya sakit. Seperti tangannya di paksa untuk menembus dadanya dan meremas hatinya sendiri.Perlahan wajahnya terangkat dan menatap lekat mata sayu milik Prilly.
Mata gadis itu tidak menyiratkan kebencian. Namun Nathan tahu, ada rasa tidak suka disana."Gue minta maaf"
Tiga kata yang kaluar dari mulut Nathan Membuat Prilly mengerjap pelan.
Ini bukan Nathan yang biasa dia lihat.Nathan menghela nafas pelan sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Lo bener. Gue hanya orang asing" Katanya dengan nada pelan. Tidak seperti tadi saat mereka bertengkar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Return
FanfictionSama namun berbeda. Squel dari My Senior My Love. Smnp, 01 september 2019. Peringkat ke #6 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 3 september 2019 . Peringkat ke #4 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 6 september 2019. Peringkat #1 dari 57 cerita ali...