Alvin tidak dapat menyembunyikan rasa sedih dan khawatirnya ketika mengetahui Prilly masuk rumah sakit akibat obat yang dikonsumsi.
Padahal dirinya sudah melarang keras untuk tidak menggunakan obat itu lagi.
Alvin berpikir jika Prilly masih menyimpan trauma yang mendalam tentang masa lalunya. Sampai-sampai hanya untuk tidur saja, gadis itu membutuhkan yang namanya obat penenang.Saat melihat Raka keluar ruangan, semua kompak menghampiri dokter pribadi Alvin tersebut.
"Bang. Gimana keadaan adik saya bang?"
Alvin yang lebih dulu menghampiri langsung bertanya."Prilly masih dalam pengawasan saya dan juga dokter yang lain. Jadi kalian semua boleh pulang.
"Bang..."
Dokter Raka tersenyum.
"Kamu gak usah khawatir. Prilly baik-baik saja. Dia hanya belum sadar karena pengaruh obat yang dia konsumsi"Sesaat sebelum meninggalkan tempat itu, Raka menghampiri Rizal dan juga Aulia.
"Om, tante. Ada yang ingin saya sampaikan"Rizal dan Aulia mengangguk dan langsung mengikuti dokter Raka.
Sesampainya di ruangan pribadi pemuda itu, kedua orang tua Prilly dipersilahkan untuk menempati tempat khusus tamu."Silahkam om, tante"
Raka dengan santun mengajak keduanya duduk di sofa ruangan.
Semua terdiam tanpa ada yang berniat memulai pembicaraan.
Raka sendiri harus mengumpulkan keberanian menyampaikan sesuatu yang seharusnya dia sampaikan kepada orang tua gadis yang sudah lama menjadi pasiennya. Sedangkan Aulia sendiri, wanita itu menyiapkan diri untuk beberapa hal yang mungkin saja terjadi."Begini om, tante"
Raka menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan.
"Prilly terkena Sirosis hati"
Rizal langsung menatap Raka serius tanpa berkata.
"Ma_maksud nak Raka?"
Tanya Aulia."Iya. Prilly terkena sirosis hati. Yaitu kerusakan pada hati dimana sel-sel hati itu sendiri mati"
Kedua orang tua Prilly masih belum memahami penjelasan yang Raka berikan.
"Maksud kamu apa, Raka?"
Kini giliran Rizal yang bersuara.Raka mengerjap, menghembuskan nafas pelan lalu berkata.
"Begini tante, om. Prilly saat ini mengalami penyakit dimana organ tubuhnya, yaitu liver dia mengalami kerusakan karena mengkonsumsi obat-obatan yang sangat tidak dianjurkan dalam jangka panjang"
Raka berhenti sejenak kala melihat wajah ketidakpercayaan kedua orang didepannya.
"Dan Prilly sudah sangat telat ditangani sehingga sirosis tadi berubah menjadi kanker hati, om"
"Apa?"
Aulia menggeleng pelan merasa apa yang dikatakan dokter Raka adalah sesuatu yang sulit untuk dipercaya."Saya sangat menyesal om, Tante. Mungkin ini karena kesalahan saya"
Rizal dan Aulia kompak menoleh pada Raka yang tertunduk.
"Dua tahun yang lalu Prilly datang kepada saya dan mengatakan bahwa dirinya kesulitan untuk tidur karena terus mengingat tentang Ali yang saat itu baru saja meninggal. Lantas saya memberikan dia obat penenang. Waktu itu saya hanya memberinya satu resep dan saya baru tahu bahwa Prilly mengkonsumsi obat itu selama dua tahun. Saya sendiri tidak mengetahui dia mendapatkan obat selanjutnya darimana"
Raka menghela nafas lega setelah menyelesaikan kalimat panjangnya.
"Maafkan saya om, tante"
Aulia yang mendengar cerita Raka hanya terduduk lemah dan menahan isakannya. Dia tidak menyangka bahwa Prilly selama ini tidak dalam keadaan baik-baik saja setelah ditinggal oleh Ali.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Return
FanfictionSama namun berbeda. Squel dari My Senior My Love. Smnp, 01 september 2019. Peringkat ke #6 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 3 september 2019 . Peringkat ke #4 dari 155 cerita Alprill pada tanggal 6 september 2019. Peringkat #1 dari 57 cerita ali...