41. Bunda

2.6K 275 29
                                    

Nathan tengah berdiri menyamping sambil melihat gemerlap malam lewat jendela yang sengaja ia buka.
Pikirannya kembali pada kejadian kemarin saat dirinya berada dirumah keluarga Antara.

Bagaskara yang mengetahui bahwa dirinya mencintai gadis lain, saat itu juga memutuskan untuk tidak meneruskan rencana pertunangan antara dirinya dan Alena.
Meskipun waktu itu mendapat penolakan keras dari gadis itu, namun setelah mendapat penjelasan dari kedua orang tuanya barulah Alena menerima keputusan sepihak dari keluarga Nathan.

Tetapi bukan itu yang mengganggu pikiran Nathan saat ini.
Pertengkaraannya bersama Rendra menyisakan luka, bukan hanya fisik tetapi juga jiwanya.
Sampai saat ini Nathan mengingat dengan jelas bagaimana Rendra membuat hancur hatinya menjadi berkeping-keping, sehingga sulit untuk ditata kembali seperti semula.
Jika ada yang dapat mengibaratkan keadaan Nathan saat ini, maka itu adalah sesuatu yang memiliki perumpamaan sangat gelap dan tertutup. Sampai cahayapun enggan untuk sekedar memberinya apa itu terang.

'Dia sahabat gue. Orang yang Prilly cintai. Dan anak dari Aldy Syarief Mufty. Bokap lo'

Dua pernyataan terakhir selalu terngiang dibenak Nathan. Membuat hidup Nathan seolah berakhir saat itu juga.
Seorang yang dia anggap hanya sebatas mirip dengannya ternyata adalah saudaranya sendiri.
Dan yang membuat Nathan semakin terpuruk lagi, disaat mengetahui bahwa dirinya selama ini hidup dengan mata dan juga jantung milik Ali Syarief Mufty.
Orang yang Prilly cintai sampai saat ini.

Dia tidak mengerti bagaimana takdir sangat pintar menjalankan tugasnya.
Bagaimana seorang Mufty dengan mudahnya merelakan organ tubuhnya untuk seorang yang seharusnya dia benci. Mengingat bahwa dirinya adalah anak Aldy dari wanita lain.
Bagaimana jika gadis yang dicintainya mengetahui bahwa dirinya memakai jantung orang yang mencintainya dulu.

Tangan kiri Nathan mencoba meraba matanya yang terpejam.
Banyak hal yang ia lihat setelah mendapatkan pendonor.
Termasuk melihat satu-satunya gadis yang pernah dicintai oleh pemilik mata itu sendiri.

Sesaat kemudian pintu kamar Nathan terbuka memperlihatkan seorang wanita paruh baya tengah memperhatikan putranya.
Tanpa menoleh, Nathan sendiri sudah mengetahui sosok yang saat ini tengah berjalan menuju kearahnya.

Aura mengusap punggung anaknya yang tertunduk.
Beberapa minggu belakangan Nathan seolah menjauh darinya.
Aura mengerti apa yang Nathan alami saat ini. Bahkan setelah mengetahui siapa pendonor mata dan juga jantung yang kini bersemayam dalam raga Nathan.

"Maafin bunda"

Ucapan Aura membuat Nathan semakin memejamkan matanya.

"Maafin kesalahan bunda"
Aura terus mengusap punggung Nathan.
Dirinya tahu bahwa Nathan saat ini tengah menghadapi banyak masalah buah dari kesalahannya dulu.

Aura berpikir jika dirinya mendapatkan kesempatan untuk memutar waktu, maka satu hal yang akan dia perbaiki adalah hubungannya dengan Aldy dan juga Bagaskara.
Beberapa hari ini Aura tidak bisa mendapatkan ketenangan setelah mendengar dari suaminya jika Nathan sudah mengetahui semua yang selama ini sengaja ia dan Bagas tutupi.

Merasa tidak ada respon dari Nathan, Aura berbalik bermaksud meninggalkan anak itu.

"Bunda..."

Aura menoleh saat mendengar Nathan kembali memanggil namanya.
Dirinya melihat Nathan yang saat ini juga melihat kearahnya dengan pandangan yang bisa dikatakan hancur.
Mata anak itu cekung dan memiliki lingkaran hitam.
Wajahnya pucat, rambutnya berantakan. Dan yang Aura tahu, Nathan masih memakai kemeja kemarin malam ketika menghadiri acara dirumah sahabat suaminya.
Anak itu terlihat kacau dan menyedihkan di waktu yang bersamaan.

My Senior ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang