14. Maksa

927 87 0
                                    

Gimana kalo vote dulu sebelum baca, biar kalian gak lupa.

Sudah....
Terimakasih.

***

Prilly menarik Nathan menjauhi keramaian dimana Alvin dan teman-temannya berada.
Membawa pemuda itu sampai berakhir di halaman belakang kampus.

Sepanjang perjalanan tanpa sadar Prilly menarik lengan kekar itu.
Nathan menurut saja. Dia ingin tahu apa yang bakal dilakukan oleh gadis yang baru beberapa minggu dikenalnya.

"Mau kaka apa sih!"
Ucap Prilly penuh emosi.

"Gue gak mau apa-apa" Nathan mengamati sekitar. Ternyata dirinya dibawa ke taman belakang.

"Kenapa kaka bawa-bawa mereka!"
Nathan mengernyit lalu menoleh ke samping kanan kiri seolah mencari sesuatu.

"Gue gak bawa mereka" Ucapnya polos.

Prilly yang sedari tadi menahan emosinya hanya bisa mendelik dengan dada yang naik turun.
Kenapa Nathan sangat menyebalkan.

"Ini urusan kita kak. Gue yang punya salah sama lo, jadi gue mohon jangan bawa-bawa mereka"

"...."

"Lo boleh nyuruh gue apa aja, dan gue bakal lakuin. Asal mereka gak usah dikaitkan sama kita"

"...."

"Lo mau gue bawain tas lo kan? Sini gue bawain"

"...."

"Dan lo mau gue belikan minuman kan, gue bakal lakuin. Jadi biarin mereka tenang kuliah disini"

"Udah?"
Nathan bersikap seolah habis mendengar ocehan yang membosankan. Sebenarnya Nathan menikmati setiap tingkah Prilly, saat anak itu mengoceh, memohon, menahan kesal. Nathan melihat setiap ekspreai wajah Prilly yang selalu berganti.
Sedari dulu tidak ada yang berani berbicara padanya seperti Prilly.
Bahkan menatap mata gelap Nathan saja mereka segan.

"Gue gak suka lo panggil kaka"

Kalimat itu. Kalimat yang pernah Ali lontarkan padanya.
Dulu dirinya sering memanggil Ali dengan sebutan 'kak' karna dia adalah seniornya.

Dan sekarang. Nathan juga melakukan hal yang sama. Tidak menyukai panggilan itu.
Oh tuhan...kenapa semuanya serba sama.

"Gue..."

"Panggil gue Ali!"
Nathan menegaskan.

Spontan Prilly mendongak "Gue gak bisa!"

"Kenapa"

"Apanya?"

"Kenapa gak bisa?!"
Gemas Nathan.

"Ya pokoknya gue gak bisa!"
Sentak Prilly.

"Tadi lo bilang apa?!. GUE BOLEH NYURUH APA AJA ASAL GUE GAK BERURUSAN SAMA MEREKA"

Prilly menelan salivanya kelu.
Kenapa dia sangat ceroboh. Pasti Nathan bakal menyuruhnya yang aneh-aneh setelah ini.

"I_iyaa...gue bakal lakuin apa yang lo suruh asal jangan libatkan mereka."

"Panggil gue Ali"

"Bukannya nama kaka Nathan. Kenapa harus dipanggil A_Ali"

"Bukan urusan lo"
Prilly semakin kesal. Menurutnya, dulu Ali juga menyebalkan tapi yang ini jauh lebih menyebalkan.
Menghadapi Nathan itu menguras emosi dan harus sabar.

"Gue gak mao!!"
Kekeh Prilly.

"Oke"

Prilly terdiam sejenak.
Tumben ini anak nyerah gitu aja.
Tapi gak mungkin. Nathan itu orangnya nyebelin dan gak bakalan nyerah gitu aja soal kemauannya.

My Senior ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang