Reyhan Dharmadi
Luwina Clemira Sastro Sudiro
*****
Reyhan yang seharian itu berada di Flat sempat meminta ijin pada Jodie untuk mengajak Gibran bermain diluar. Tentu dengan syarat, Reyhan harus meninggalkan KTP, Pasport, Visa dan dompetnya pada Jodie. Sebab Jodie tidak bodoh untuk percaya begitu saja pada laki-laki asing yang baru dikenalnya.
"Iya kalau benar orang baik-baik, kalau nyatanya lo itu seorang penculik bagaimana?" Begitulah kiranya yang ada dipikiran Jodie saat itu.
Dan hal itu cukup membuat Reyhan tersinggung. Meski pada akhirnya dia menuruti juga persyaratan itu. Reyhan hanya kasihan pada Gibran. Sepertinya bocah itu ingin sekali main diluar.
Dan saat sekembalinya Reyhan bersama Gibran, Reyhan sempat menguping pembicaraan Jodie dan seorang wanita di dapur. Sepertinya wanita itu Luwi. Sementara Gibran langsung berlari ke kamar, dia senang sekali hari ini Reyhan mengajaknya berjalan-jalan keluar dan membelikannya sebuah mainan baru. Gibranpun asyik dengan mainannya di kamar tanpa menyadari bahwa Luwi sudah pulang.
"Astaga, Luwi! Gimana ceritanya lo bisa sampai begitu bodoh pinjam uang sebanyak itu dari Max? Padahal lo taukan, dia itu gila!" Jodie tampak panik. Sedari tadi dia terus berjalan mundar-mandir di dapur. Tak henti-hentinya menyesali kebodohan sahabatnya sendiri.
Luwi menangis. Dia terus tertunduk diam dalam duduknya. Sesungguhnya dia juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Tapi keadaan yang memaksanya.
"Coba sekarang lo ceritain ke gue, gimana awalnya sampai semua ini bisa terjadi?"
"Lo ingetkan waktu gue sakit tipes? Gue dikeluarin dari kerjaan gue yang lama gara-gara terlalu lama nggak masuk. Sementara Gibran harus terus minum obat, semaleman dia nggak tidur karena mengeluh sakit, gue nggak tahan liatnya. Sementara mau minta bantuan lo, gue juga sungkan. Gue sadar kalo gue sama Gibran udah banyak ngerepotin lo selama ini. Jadilah gue datengin tetangga-tetangga sekitar sini, buat pinjam uang dan disaat yang sama ada seorang laki-laki tua yang menawarkan bantuannya ke gue, tanpa berpikir panjang gue langsung terima, saat itu yang ada di otak gue cuma Gibran. Gimanapun caranya Gibran harus cepat minum obat. Tanpa pernah terpikir kalau ternyata laki-laki tua itu orang suruhan Max! Kalau gue tahu dari awal, gue juga nggak akan menerimanya," tutur Luwi menjelaskan. Dia masih sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI MASA LALU (End)
Romance# 1. Sahabat sejati (14 - 09 -2019) dr 440 cerita # 5. Pilu (07 - 11 - 2019 ) dr 632 cerita Kisah Romansa 21+ Follow dulu sebelum membaca... Sequel lanjutan dari CINTA DI BALIK CADAR Yang paling suka dengan cerita romantis yang bikin baper, ayo mari...