27 - PERTEMUAN DI TOKO BUNGA

2K 130 17
                                    

Sudah dua hari belakangan ini Hardin akhirnya bisa bernafas lega.

Tiga hari yang lalu akhirnya Angel bersedia untuk di ajak bernegosiasi oleh pihak keluarga besar Hardin dan keluarga Ustadz Maulana.

Pertemuan itu dilakukan secara tertutup tanpa ada satupun awak media yang tahu. Awalnya Angel menolak untuk menyetujui permintaan pihak keluarga agar dia mengadakan jumpa pers dan melakukan klarifikasi mengenai hubungannya dengan Hardin. Tapi setelah Opah mengiming-iminginya dengan sejumlah uang yang nilainya bisa dibilang fantastis, akhirnya Angelpun setuju. Angel diminta menandatangani surat perjanjian di atas materai bahwa dia tidak akan lagi mengganggu kehidupan Hardin setelah klarifikasinya di media selesai dan memulihkan nama baik Hardin seperti semula.

Masalah itu akhirnya pun ditutup.

Hardin baru saja memarkirkan marsedes benznya di pelataran parkir sebuah toko bunga. Sebelum berangkat ke kantor, Hardin menyempatkan diri untuk mampir sebentar di sebuah toko bunga di daerah cicadas.

Malam nanti, Katrina ulang tahun.

Hardin ingin membuat surprise untuk Katrina. Dia ingin mengajak istrinya dinner romantis di kawasan Bukit Pakar Timur. Sebuah restorant ala jepang yang berada di lantai tujuh gedung di puncak kota Bandung.

Dan sebelum itu, Hardin ingin memesan sebuket bunga untuk kemudian dikirim ke resto. Jadi dia tinggal memberikannya pada Katrina malam nanti.

Hardin sudah memilih bunga mawar merah sebagai ungkapan isi hatinya terhadap Katrina. Bunga Mawar memang merupakan salah satu jenis bunga spesial yang bisa menyampaikan banyak makna sesuai dengan warna yang dimiliki. Selain itu bunga mawar ini bisa menyimpulkan perasaan yang begitu lembut dan pastinya juga gairah yang sangat tinggi dalam sebuah cinta. Hal tersebut disebabkan karena bunga mawar ini merupakan lambang dari cinta sejati, loyalitas dan masih banyak lagi hal romantis lainnya.

Perhatian Hardin sempat tersita oleh salah satu karyawan toko yang sedang bercakap dengan seorang anak kecil di dalam toko tersebut saat dirinya hendak membayar pesanannya.

Seorang anak laki-laki berseragam sekolah yang terlihat sangat tampan.

"Aduh, jangan bunga yang itu dik, itu mahal harganya, kalau saya kasih cuma-cuma nanti yang ada saya yang rugi. Kalau bunga yang ini nggak apa-apa. Saya kasih gratis," ucap seorang karyawan toko bernama Ujang.

Bocah laki-laki itu terlihat sedih.

"Tapi Mama Gibran sukanya bunga yang itu, Om." Gibran menunjuk pada sekeranjang Bunga tulip merah. Satu buket bunga tulip bisa dibandrol dari harga 1 - 2 juta rupiah.

"Gibran punya uang kok, Om. Ini," Gibran mengeluarkan satu plastik uang koin dari dalam tasnya. Uang ini adalah uang hasil tabungannya selama satu minggu yang dia sisihkan dari uang jajannya sendiri.

"Tapi uang segitu nggak cukup buat bayar bunga itu. Itu harganya mahal," jelas Ujang. Sebenarnya dia sendiri tidak tega melihat bocah itu, tapi mau bagaimana lagi dia disini hanya karyawan biasa yang juga digaji. Jadi dia tidak mau ambil resiko kalau harus melepas bunga yang ditunjuk anak itu. Bisa rugi bandar dia nanti. Uang gajinya selama satu bulan saja tidak cukup untuk membayar harga satu buket bunga tulip merah itu.

Wajah Gibran terlihat menunduk. Matanya mulai berair. Sebenarnya dia sengaja menabung untuk membelikan Luwi bunga Tulip merah itu. Bunga yang dulu pernah diberikan Om Max untuk Mamanya sewaktu di London. Dan Gibran melihat Mamanya sangat menyukai bunga itu.

CINTA DARI MASA LALU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang