Hari ini Luwi dan Gibran sudah kembali ke kontrakannya di Cicadas.
Hardin sendiri yang mengantar mereka. Meski Gibran sempat protes, karena dia merasa kerasan tinggal di Podomoro, sebab di sana sangat banyak mainan juga ada kolam renang. Gibran betah tinggal di sana meski kdia hanya bisa main di dalam pekarangan rumah itu, bagi Gibran itu sudah sangat membuatnya bahagia.
Dan apa yang dirasakan Gibran justru berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Luwi.
Sebenarnya sudah sejak dua hari yang lalu Luwi meminta ijin untuk pulang. Tapi, Katrina tidak juga mengijinkan mereka pergi dengan alasan Reyhan belum kembali ke Bandung. Dan untungnya semalam Reyhan menelepon akan pulang ke Bandung besok. Jadi Luwi cepat-cepat menjadikan kesempatan baik itu sebagai alasan.
Luwi sendiri sudah merasa sangat tidak nyaman tinggal dirumah itu. Apalagi saat dia harus menyaksikan kemesraan demi kemesraan antara Hardin dan Katrina. Rasanya sangat menyakitkan. Tapi apalah dirinya yang tak berdaya dan bukan siapa-siapa. Dia hanya seorang tamu disana. Tamu yang bahkan tak pernah diharapkan kehadirannya.
Kesehatan Luwi sudah mulai kembali sepenuhnya. Dia sudah tidak memerlukan kursi roda lagi untuk berjalan. Dia juga sudah bisa melakukan aktifitas-aktifitas sehari-harinya sendiri. Bahkan dia sudah mulai bisa melakukan pekerjaan rumah sendirian. Itulah yang menjadi alasan utama bagi Luwi untuk segera meminta pulang kembali ke kontrakan.
"Gibran jangan cemberut begitu, besok-besok Gibran boleh kok kapan aja main ke rumah Om sama Mama Luwi. Sekarang Gibran jagain Mama Luwi dulu di rumah. Kasihan Mama Luwi kalau harus tinggal sendirian. Gibrankan anak baik, jadi harus bisa jaga Mama." jelas Hardin pada Gibran yang tidak mau turun dari dalam mobil. Dia bilang, dia mau ikut Hardin saja tinggal di Podomoro bersama Tante cantik. Dan hal itu jadi membuat Luwi sedih. Bahkan sekarang anaknyapun tidak menginginkannya.
"Ah, Mama Luwi juga jahat sama Gibran. Selama ini Gibran selalu tanya dimana Papa Gibran, tapi Mama nggak mau kasih tahu! Mama selalu main rahasia-rahasiaan terus sama Gibran tentang Papa. Padahal Gibrankan pengen punya Papa kayak temen-temen Gibran di sekolah." Gibran mulai terisak dalam tangis. Dia duduk menempel pada pintu mobil.
"Nanti kalau sudah saatnya, Papa pasti akan datang menemui Gibran. Mungkin Papa hanya memerlukan waktu yang tepat. Semuanya memang salah Mama. Mama minta maaf ya Gibran. Kalau Gibran marah sama Mama, nanti Mama sedih." Luwi jadi ikutan terisak. Dia mencoba meraih tubuh Gibran di dalam mobil, tapi Gibran malah menepis tangannya.
"Mama bohong! Dari dulu bicaranya begitu terus, tapi mana buktinya, Mama nggak juga kasih tau Gibran siapa Papa Gibran."
"Gibran, mulai sekarang, Gibran boleh panggil Om, Papa. Mulai sekarang, anggap saja Om adalah Papa Gibran. Bagaimana?" suara Hardin mulai kembali terdengar. Dan hanya itu kalimat yang mampu dia ucapkan.
Luwi menatap ke arah Hardin dengan tatapan marah. Dia sendiri tidak mengerti kenapa laki-laki ini sangat tidak berperasaan. Bahkan pada anak kandungnya sendiripun dia masih saja berbohong.
"Ayo, Gibran kita masuk sekarang. Gibran tidak boleh melawan pada Mama. Gibran itukan tinggal dengan Mama dari kecil, Gibran tidak boleh seperti ini sama Mama." Luwi memohon pada Gibran berharap anaknya itu bisa mengerti.
"Nggak mau. Kalo Om Putra mau jadi Papa Gibran, berarti Gibran bolehkan tinggal sama Papa Gibran?"
"Baiklah, kalau memang Gibran mau ikut dengan Papa, justru Papa akan sangat senang. Mungkin Gibran masih ingin bermain dengan Yumna di Podomoro, Luwi. Biarkan dia tinggal bersamaku dulu ya untuk sementara waktu. Nanti kalau Gibran bosan aku bisa mengantarnya lagi ke sini. Lagipula disana ada Katrina, dia bisa menjaga Gibran. Katrina itu sangat menyayangi Gibran, jadi kamu tidak usah khawatir. Katrina bisa menjadi Ibu pengganti untuk Gibran,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI MASA LALU (End)
Romance# 1. Sahabat sejati (14 - 09 -2019) dr 440 cerita # 5. Pilu (07 - 11 - 2019 ) dr 632 cerita Kisah Romansa 21+ Follow dulu sebelum membaca... Sequel lanjutan dari CINTA DI BALIK CADAR Yang paling suka dengan cerita romantis yang bikin baper, ayo mari...