31 - MAIN AMAN

1.7K 124 35
                                    

Malam ini suasana makan malam di meja makan terasa hening. Tak ada satupun yang bicara. Omah, Opah, Hardin dan Katrina, mereka sibuk dengan makanan mereka sendiri, terlebih mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Hardin sudah mengatakan perihal keadaan Katrina kepada Omah dan Opah bahwa Katrina memiliki kelainan pada bentuk rahimnya yang membuatnya kesulitan untuk hamil dan seandainyapun dia kembali hamil hal itu justru akan berakibat buruk bagi kesehatan Katrina sendiri. Dan hal itu jelas membuat Omah dan Opah sangat terpukul. Omahpun menyarankan agar Hardin tidak memberitahukan masalah ini pada Katrina terlebih dahulu. Omah hanya mengkhawatirkan kondisi psikologis menantu kesayangannya itu. Biarkan Katrina merasa lebih tenang setelah cobaan demi cobaan terjadi menimpanya akhir-akhir ini. Omah hanya tidak ingin Katrina terus-menerus dirundung kesedihan. Hardinpun menurut apa yang dikatakan Omah. Dia sendiri tidak ingin melihat Katrina sedih lagi.

Sementara Opah, baru saja mendapati kabar dari orang kepercayaan di Perusahaannya di Jakarta, Pak Sigit, bahwa ada beberapa masalah yang menimpa perusahaan di Jakarta. Dan masalah-masalah itu jelas akan menjadi besar jika tidak segera ditangani.

"Hardin, coba besok kamu suruh Reyhan untuk mengecek perusahaan di Jakarta, Opah mulai curiga dengan kinerja asisten pribadimu itu, Pak Sigit tadi siang menelfon Opah, dia bilang konsumen banyak yang mengeluh karena distribusi barang akhir-akhir ini sering macet. Barang yang seharusnya diterima konsumen tepat waktu kini jadi sering terlambat pengirimannya. Kalau begini terus mereka nanti bisa beralih mencari suplier ke perusahaan lain," tegur Opah, dia meneguk segelas air putih untuk membantu makanan di dalam mulutnya agar lebih cepat tertelan.

Hardin terdiam. Sampai saat ini Hardin memang belum mengatakan apapun pada Opah perihal keluarnya Reyhan dari perusahaan mereka. Hardin sadar kalau Opah sampai tahu masalah ini pasti Opah akan marah besar. Apalagi kalau sampai tahu akar permasalahan yang menjadi alasan Reyhan sampai resign.

Katrina menatap wajah suaminya. Dia kembali mengingat kata-kata Luwi bahwa Reyhan kini sudah tidak bekerja di perusahaan suaminya. Dan nyatanya Opah sendiri belum mengetahui hal itu. Jadi, apa alasan Hardin menutupi hal itu dari Opah? Apa yang sebenarnya telah terjadi? Lagi dan lagi Katrina hanya bisa bertanya-tanya sendiri.

"Hardin, kamu dengar tidak Opah bicara?"

"Iya, Opah. Nanti Hardin akan hubungi Dimas dan menanyakan masalah itu,"

"Opah tidak menyuruhmu menanyakannya pada Dimas. Suruh Reyhan ke Jakarta, biar dia yang meninjau langsung," nada bicara Opah mulai meninggi.

"Dimas itu pendidikannya jauh di atas Reyhan, Opah. Jadi Hardin rasa dia lebih paham bagaimana cara mengurus perusahaan," timpal Hardin. Dia masih terus mencoba untuk menutupi kesalahannya.

"Tapi sekarang, kenyataannya apa? Kalau dia memang becus mengurus perusahaan, seharusnya masalah sesepele ini tidak akan menjadi besar dan berlarut-larut. Kalau kamu tidak bisa mengatakannya pada Reyhan biar Opah saja nanti yang menghubungi Reyhan,"

"Jangan, Opah! Iya, nanti biar Hardin saja yang mengatakan hal ini pada Reyhan," Hardin tetap pada pendiriannya. Dia tidak mau Opah sampai mengetahui masalah Reyhan. Dia tidak ingin masalah ini nantinya jadi bertambah panjang. Jadi biarlah, nanti dia sendiri yang akan menghubungi laki-laki itu.

Hardin langsung masuk ke dalam kamarnya setelah itu. Bahkan makanan di piringnya tidak dia habiskan.

Katrina membantu Bi Siti selaku asisten rumah tangga di sana untuk membereskan piring-piring kotor bekas mereka makan malam. Setelah selesai Katrina langsung menyusul suaminya ke dalam kamar.

CINTA DARI MASA LALU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang