Jodie mundar-mandir sejak tadi di depan teras kontrakan Luwi. Dimana Luwi kini duduk di hadapannya di kursi kayu di depan teras.
"Kenapa lo nggak bilang daritadi sih? Waktu laki-laki sialan itu masih ada disini! Argghh! Gue pengen remukin wajahnya sampe nggak berbentuk! Kalau perlu gue kebiri sekalian alat kelaminnya biar dia nggak seenak jidatnya memperlakukan seorang wanita kayak sampah! Brengsek!" Maki Jodie di depan teras itu. Dia berdiri sambil berkacak pinggang dihadapan Luwi. Dia benar-benar kesal pada laki-laki bernama Hardin itu.
"Pokoknya gue mau lo kasih tau gue dimana tempat tinggal tuh cowok, biar gue samperin dia sekarang juga, dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya selama ini sama lo dan Gibran! Jangan dibiarin gitu aja! Enak banget hidupnya, aman, nyaman, damai dan sentosa tanpa beban sama istrinya, sedang lo disini menderita sama Gibran. Keterlaluan!" Jodie kembali mencurahkan kekesalannya. Amarahnya semakin menjadi-jadi. Apalagi saat Luwi mengatakan bahwa kini Hardin sudah memiliki seorang istri.
"Jodie, lo tenang dulu. Dengerin gue dulu. Istrinya Kak Hardin itu mantan pacar Kak Reyhan. Dan gue tahu, sampai sekarang Kak Reyhan itu masih sangat mencintai wanita itu, Katrina namanya. Gue memilih untuk menutupi semua ini, semata-mata demi Kak Reyhan. Kalau Mba Katrina sakit, Kak Reyhan pasti akan lebih sakit lagi. Gue nggak mau hal itu terjadi. Jadi gue mohon banget sama lo, tolong rahasiain ini dari Kak Reyhan atau dari siapapun, termasuk Gibran..." Luwi berbicara dengan nada memelas, berharap Jodie mengerti. Tanpa pernah Luwi sadari, ada kepingan hati lain yang patah begitu mendengar ucapannya tadi.
Jodie terdiam cukup lama. Dia mengambil posisi duduk di samping Luwi. Sebuah nama yang Luwi sebut langsung mengalihkan perhatiannya. Sebuah nama yang tertera pada sebuah kalung arloji liontin berwarna perak yang dia temukan dikotak mainan Gibran di flatnya di London. Bukankah di dalam liontin itu ada sebuah foto dengan tulisan disampingnya, 'Katrina My Love'. Dan kini Jodiepun mengerti. Apa yang dia pikirkan kini menjadi kenyataan, meski tidak sepenuhnya benar.
Reyhan mencintai wanita di foto itu. Wanita bernama Katrina itu. Jodie tersenyum getir. Dia merasa pelupuk matanya kian menghangat. Meski pada akhirnya air mata itu tidak jatuh juga. Jodie itu termasuk seorang wanita yang pantang menangisi hal-hal yang tidak terlalu dianggapnya penting. Meski dia sadar, seperti ada nyeri yang merambat di ulu hatinya, yang perlahan kian menyebar memenuhi seluruh ruang dihatinya yang terlalu lama kosong. Dan rasanya, cukup menyakitkan.
Jodie menarik nafas panjang dan dihembuskannya perlahan. Saat ini masalah yang dihadapi Luwi jelas lebih penting daripada perasaannya sendiri.
"Oke, kalau memang itu alasan lo untuk merahasiakan ini dari Reyhan. Gue akan coba. Cuma satu hal yang sekarang ngeganggu pikiran gue, lo bilang, bokap lo itukan salah satu pejabat di Indonesia, ya meski itu dulu. Terus kenapa bisa seorang laki-laki yang jelas-jelas udah memperkosa anaknya, terus bisa dibiarin berkeliaran bebas begitu aja tanpa ada hukum yang menjerat dia? Harusnya bokap lo laporin laki-laki itu ke polisikan?" Jodie kembali buka suara dan pertanyaan Jodie kali ini nyaris membuat Luwi terpojok.
"Jawab Luwi? Harusnya Hardin itu dipenjarakan?" lanjut Jodie tak sabar.
Luwi menelan ludah. Dia menjawab tapi tak berani menatap wajah Jodie.
"Gue yang minta sama Ayah untuk nggak membawa kasus itu ke jalur hukum. Gue kasian sama keluarga dia. Keluarga Kak Hardin itu baik banget sama gue, mereka mau nerima gue. Dan gue nggak mau buat mereka sedih kalau harus melihat anaknya dipenjara,"
"Astaga Luwi... Lo itu manusia apa malaikat sih? Laki-laki macam Hardin itu sekali-sekali harus diberi pelajaran. Lo udah diperkosa, di bohongin, di hina abis-abisan, terus sekarang setelah sekian lama kalian nggak ketemu, sekalinya ketemu dia masih juga nyakitin lo! Sempurna banget tuh cowok kalo jadi banci! Lo itu harus bisa tegas sebagai seorang wanita. Kalau lo lembek begini, yang ada harga diri lo bakal diinjek-injek terus sama dia. Dia juga nggak akan kapok-kapok jadinya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI MASA LALU (End)
Romance# 1. Sahabat sejati (14 - 09 -2019) dr 440 cerita # 5. Pilu (07 - 11 - 2019 ) dr 632 cerita Kisah Romansa 21+ Follow dulu sebelum membaca... Sequel lanjutan dari CINTA DI BALIK CADAR Yang paling suka dengan cerita romantis yang bikin baper, ayo mari...