25 - SIDANG KELUARGA

2K 135 35
                                    

Malam ini adalah malam paling sial dalam sejarah hidup Hardin.

Malam ini dia harus rela di tatar habis-habisan oleh keluarganya dan keluarga Ustadz Maulana. Semua keluarga sudah berkumpul di ruang tamu rumahnya begitu dia baru saja sampai di rumah sehabis pulang dari kantor.

Berita dirinya dengan Angel kini menjadi trending topik di berbagai media. Majalah gosip dan infotainment. Hal itu menyulut kemarahan sang Opah. Serta beberapa pihak keluarga dari Ustadz Maulana. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Hardin bisa melakukan hal sejauh itu.

"Opah benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuanmu, Hardin! Sungguh membuat malu keluarga! Opah tidak pernah perduli dengan kisah asmaramu dengan siapapun selama ini, selama statusmu masih lajang! Tapi sekarang, kamu itu sudah beristri! Kok bisa-bisanya sih..." Opah sampai kehabisan kata-kata. Tubuhnya terhempas ke sandaran sofa. Opah benar-benar kecewa pada Hardin.

"Asal kamu tahu ya, semua pihak keluarga Ustadz Maulana terpaksa merahasiakan hal ini dari Ustadz Maulana, karena mereka takut kalau sampai Abi tahu masalah ini, nanti penyakit jantung Abi kumat," kali ini Omah menimpali.

Hardin hanya diam dengan wajahnya yang terus tertunduk. Dia sendiri tidak tahu harus berbicara apa. Dia tidak punya alasan yang cukup kuat untuk membela diri. Karena dia sadar dirinya yang salah. Terlalu bodoh! Terlalu pengecut!

"Kamu sudah berjanji dalam ijab kabul untuk menjadi imam yang baik bagi Katrina, itu janjimu pada Allah, Hardin. Tidak seharusnya kamu mempermainkannya. Ini kali kedua kamu membuat keluarga kami kecewa atas sikapmu, dan kami pastikan jika hal ini masih terus terulang sampai ketiga kalinya, kami sendiri yang akan membawa Katrina pulang ke Cimahi. Kami merasa menjadi pihak pertama yang harus disalahkan, karena sudah menjodohkan Katrina denganmu," tutur mang Adnan, suami bibi Atiqah.

"Maaf Abi, kami sudah kehabisan kesabaran. Keluarga kami juga memiliki harga diri. Katrina itu hanya seorang anak yatim piatu, tolonglah, jangan buat Katrina terus menerus menderita dan jangan buat keluarga kami jadi semakin bersalah terhadapnya," tambah mang Adnan lagi dengan sorot tatapan yang menyiratkan perasaan bersalah bercampur amarah.

Mendengar ucapan mang Adnan, Opa dan Oma merasa sangat malu hingga tak mampu berkata-kata. Kelakuan cucu mereka kali ini memang sangat keterlaluan.

"Saya dan Tantri benar-benar meminta maaf atas kejadian ini dan in Shaa Allah kami akan segera mengatasinya," ucap Opa pada akhirnya. Wajah keriput lelaki itu terlihat muram, namun tatapannya penuh dengan murka saat dia menatap sang cucu yang sejak tadi hanya bisa terdiam dan menunduk.

"Kami hanya butuh kepastian dari Hardin, Abi, apakah sebenarnya dia ini memang niat serius untuk berumah tangga atau hanya sekedar mempermainkan perasaan Katrina?" kali ini Bibi Atiqah yang angkat bicara. "Katrina itu baru saja kehilangan anaknya, dan sekarang dia harus kembali menelan pil pahit atas berita miring yang menimpa suaminya. Kami sendiri sebenarnya tidak mau bersuudzon pada Hardin, tapi setelah melihat sendiri foto-foto yang beredar bahkan ada juga videonya, saat Hardin melangkah masuk ke dalam kamar hotel bersama wanita itu, kami jadi ragu pada keseriusan Hardin terhadap Katrina. Awalnya kami berharap banyak Hardin bisa berubah bersama Katrina, tapi jika keadaannya seperti ini terus, kami juga tidak mau membebani Katrina lebih jauh lagi, sekarang kami akan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Katrina, kami tidak ingin ikut campur lagi, biarkan Katrina memutuskan sendiri bagaimana kelangsungan nasib rumah tangganya dengan Hardin."

"Tidak bi, saya mohon, saya akan pastikan hal ini tidak akan terulang lagi. Saya sangat mencintai Katrina, Bi. Saya mohon beri saya kesempatan. Saya hanya dijebak oleh Angel, bi. Tolong kalian percaya dengan saya," akhirnya Hardin buka suara. Dia sungguh ketakutan.

CINTA DARI MASA LALU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang