Bandung.
Hari ini.
Rumah sakit santosa, Bandung.
Kejadian masa lalu itu terus berputar-putar di kepala seorang laki-laki pemilik nama Hardin Putra Surawijaya.
Perasaan bersalahnya kian menjadi-jadi.
Hardin ingin berubah. Tapi kenapa rasanya sangat sulit?
Dia hanya ingin hidup bahagia, tapi kenapa cobaan justru datang kian bertubi-tubi?
Lantas apa ini yang disebut sebagai hukum karma?
Terkadang ada kalanya kamu menemukan dirimu tidak seperti biasanya. Ada saat-saat dimana kamu merasakan adanya sebuah perasaan hebat yang mampu membawa dirimu ke arah yang lebih baik. Kamu merasakan bahwa dirimu yang sekarang bukanlah dirimu yang dulu lagi, meski sesungguhnya merubah sifat dan kelakuan seseorang itu membutuhkan proses yang tidak sebentar. Pun membutuhkan beberapa pengalaman pahit yang mampu membuat diri belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.
Dan mungkin inilah proses itu. Proses panjang dimana Hardin harus berusaha berdiri di atas kakinya sendiri untuk bisa melewati apapun badai kehidupan yang kini menderanya.
Termasuk untuk berani mengambil sikap dan keputusan yang benar. Meski hal itu dirasanya menjadi hal paling sulit dalam hidupnya.
Bukankah sesuatu hal tidak mungkin terjadi jika bukan atas kesalahan diri sendiri. Seperti kata pepatah, siapa yang menanam maka dia pula yang menuai. Siapa yang berbuat maka dia pula yang harus bertanggung jawab.
Hingga akhirnya dia mulai merasa seperti ada sesuatu yang sangat berharga yang hilang dari dalam dirinya. Meski dia sendiri tidak tahu apa sesuatu berharga itu. Tapi yang jelas sesuatu itu sangatlah penting baginya. Bahkan dia tidak mampu hidup tanpa adanya sesuatu berharga itu. Sungguh, dia tidak akan sanggup.
"Hardin, kamu baik-baik saja?"
"Hardin... Hardin... Hardin..."
Hardin terhenyak. Dia kaget luar biasa saat didapatinya seorang wanita bercadar duduk di sebelahnya. Di sebuah bangku tunggu yang memanjang di pinggiran dinding rumah sakit. Tepat di depan ruangan operasi.
"Apa yang terjadi? Ceritakan padaku," ucap si wanita itu lagi.
Hardin menoleh ke sisi lain lorong rumah sakit itu, dia mendapati seorang laki-laki bertubuh jangkung sedang menangis memeluk seorang bocah laki-laki yang terlihat kebingungan. Serta seorang wanita yang sedang menatap sinis ke arahnya.
"Tanganmu terluka, Hardin," Katrina kembali bicara. Dia menyentuh pelan bagian lengan kanan Hardin yang kini terlilit kain perban. Dia terlihat sangat khawatir.
Hardin menatap wajah istrinya yang tertutup cadar.
Dan dia pun tersadar bahwa wanita inilah sesuatu berharga itu. Wanita inilah yang menjadi satu-satunya alasan Hardin untuk tetap memilih bersembunyi.
Bersembunyi dari satu kesalahan terbesarnya di masa lalu.
Hardin sangat mencintai wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI MASA LALU (End)
Romance# 1. Sahabat sejati (14 - 09 -2019) dr 440 cerita # 5. Pilu (07 - 11 - 2019 ) dr 632 cerita Kisah Romansa 21+ Follow dulu sebelum membaca... Sequel lanjutan dari CINTA DI BALIK CADAR Yang paling suka dengan cerita romantis yang bikin baper, ayo mari...