12 - LIBUR LEMBUR MALAM

2K 139 12
                                    

Karpet merah tergelar sepanjang pintu masuk gedung. Disisi kanan dan kirinya berdiri tiang-tiang sebatas pinggang yang saling terhubung satu sama lain. Terhias bunga-bunga cantik berwarna-warni. Serta kain-kain sutra yang menutupinya.

Pelataran parkir gedung terlihat ramai malam itu, dipenuhi mobil-mobil mewah para tamu undangan.

Di bagian depan gedung terlihat banyak sekali wartawan-wartawan infotainment yang berlalu lalang. Bahkan ada beberapa yang tengah melakukan wawancara dengan beberapa tamu dari kalangan aktris dan aktor terkenal yang datang malam itu.

Pernikahan merupakan momen yang spesial bagi setiap pasangan, terlebih bagi para aktris maupun orang-orang terpandang di Indonesia. Untuk memeriahkan hari bahagianya itu, mereka sengaja menggelar pernikahan dengan konsep yang tidak biasa. Hingga berhasil membuat siapapun yang menyaksikannya akan tersenyum takjub.

Namun berbeda halnya dengan yang dirasakan Katrina. Dia tidak terbiasa menghadiri acara-acara besar nan megah seperti acara pernikahan Dara saat ini. Membuatnya merasa gugup dan canggung. Belum lagi saat beberapa wartawan memintanya untuk berfoto. Padahal Hardin inikan bukan berasal dari kalangan publik figur, tapi kenapa sepertinya para wartawan itu sangat mengenalnya. Pikir Katrina bingung.

"Mba liat ke arah kamera ya, sebentar," ucap seorang wartawan yang bernama Zidan. Nama itu terlihat dari name tag yang terkalung di lehernya.

Katrina mendongakkan kepalanya. Dan beberapa jepretan fotopun berhasil di ambil.

Tangan Katrina masih menggenggam lengan Hardin. Suaminya terlihat santai mengobral senyuman termanisnya di depan kamera. Hingga beberapa wartawan itu mulai menghampiri mereka dan mewawancarai Hardin.

"Apa benar Dara itu merupakan bagian dari masa lalu, anda, Pak?"

Hardin tersenyum. "Saya dengan Dara hanya berteman biasa. Tidak ada hubungan spesial di antara kami,"

"Tapi berita mengenai foto anda yang sedang berciuman dengan Dara di lombok itu sampai saat ini belum ada konfirmasi pasti dari Anda maupun Dara sendiri, Pak? Apa foto itu hanya sekedar foto editan untuk menaikan pamor Dara di dunia perfilman?"

Laki-laki ini, masih saja membahas masalah yang jelas-jelas sudah ditutup kasusnya. Rutuk batin Hardin, geram.

Hardin masih mencoba untuk memasang senyumnya meski dalam hati dia mulai gerah dengan pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh wartawan-wartawan itu.

"Foto itu tidak benar. Sudah terima kasih. Masuk dulu ya,"

Hardin hendak beranjak dari tempat itu, tapi Zidan masih belum puas dengan jawaban Hardin. Dia justru melayangkan pertanyaan berikutnya yang membuat Hardin semakin tidak enak hati dengan Katrina.

"Pak, satu pertanyaan lagi, bagaimana dengan kasus perceraian Angel Kamila, model majalah dewasa yang kini dikabarkan berpisah dengan sang suami karena menjalin hubungan gelap dengan Anda?"

"Hubungan saya dengan Angel sudah lama sekali berakhir. Jadi perceraian Angel dengan suaminya tidak ada kaitannya dengan saya, sudah ya, Oke," Hardin mengacungkan ibu Jarinya seraya berdadah ke kamera. Dia berjalan kembali menapaki karpet merah utama dan menyadari lengannya sedikit sakit, sebab genggaman tangan Katrina yang meremas lengannya dengan sangat kuat.

"Tidak usah cemburu, itu hanya kabar bohong, mereka itu hanya sekedar mencari sensasi," bisik Hardin di telinga Katrina.

"Aku tidak cemburu." jawab Katrina singkat. Suaranya terdengar kesal.

Hardin tersenyum genit.

"Kalau tidak cemburu, tidak usah lenganku jadi sasaran, sakit tau!"

Tapi mendengar hal itu Katrina justru semakin menjadi. Hardin semakin dibuatnya meringis. Meski, masih sanggup ditahan oleh Hardin. Tapi dalam hati, Hardin sangat senang melihat Katrina cemburu.

CINTA DARI MASA LALU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang