Apa yang terlintas dikepalamu ketika berbicara tentang sekolah menangah atas?
Apakah dipenuhi dengan kesenangan? Awal kehidupan remaja seperti bertemu dengan cinta pertama?
Ahh tidak...singkirkan pikiran-pikiran yang seperti itu, terlalu dini untuk membahas tentang percintaan di bangku sekolah. Memangnya apa?? Tak ada hal menyenangkan yang bisa dilakukan selain belajar.
Pendidikan di Korea Selatan sama seperti hukuman, satu-satunya yang paling menyenangkan dari semua bangku sekolah hanyalah masa sekolah dasar, berbanding terbalik ketika menduduki sekolah menengah atas.
sekolah menengah atas adalah penjara, masa-masa paling memuakkan, masa-masa paling suram, tidak menyenangkan dan membosankan, yang tergambar hanyalah tentang persaingan dan bagaimana caranya menjadi yang nomor satu di sekolah.
Tak ada waktu untuk menyiapkan hati mencintai seseorang, tak ada waktu untuk berpacaran dengan teman sekolah, karena berpacaran hanya akan membuang-buang waktu, itu hanyalah deretan pekerjaan yang tidak penting untuk dilakukan.
Harus menjadi murid pintar dan teladan kesayangan guru, dan singkirkan semua yang tidak perlu, tidak peduli perempuan ataupun laki-laki, jika itu menghalangi maka singkirkan sejauh mungkin!!
.
.
.
.Hingga suatu ketika masa disaat kau menyukai seseorang datang berhembus seperti angin, tak terlihat namun terasa.
.
.
.
."JISOO..... BANGUUUNN!!!"
Seperti pagi-pagi sebelumnya, hari inipun sama seperti kemarin, sama menyebalkannya.
Dengan perasaan buruk, Jisoo lari terbirit-birit menuju kamar mandi, ibunya akan mengomel panjang lebar jika dia tidak cepat mandi dan berangkat ke sekolah.
"aku masih ingin tidur" ujar Jisoo sambil mengguyur tubuhnya dengan air hangat.
Ayah Jisoo baru saja dipindah tugaskan ke Seoul, alhasil keluarganya juga ikut serta, Jisoo harus rela meninggalkan sekolah lamanya untuk pindah ke sekolah baru yang katanya lebih berkualitas dan 5 kali lebih baik dari sekolahnya yang dulu, itu artinya kehidupan penuh aturan yang ketat akan segera di mulai.
Di meja makan, nyonya dan tuan Kim sibuk merencanakan fasilitas terbaik untuk Jisoo, seperti ikut kejuaraan sains, bergabung di club akademik, aktif ikut les malam, dan membayar guru private untuk hari libur, karena Jisoo akan bersekolah di sekolah terbaik maka orangtuanya meminta agar Jisoo fokus bersaing dengan teman-temannya dan mendapat peringkat pertama di sekolah, peraturan ini tidak berbeda jauh sebelum Jisoo pindah, di sekolahnya yang dulu, Jisoo adalah siswi terpintar dengan nilai sempurnah di sekolahnya.
"appa akan menyiapkan semua yang kau butuhkan! Jadi yang perlu kau lakukan hanyalah belajar, dan jangan fokus pada hal yang lain!"
"bagaimana dengan seni?" tanya Jisoo, karena dia bergabung di club teater di sekolahnya yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...