I'm yours

725 102 10
                                    

Hari minggu masih tersisa beberapa hari, tentu saja mereka tidak dapat berkencan dihari biasa karena sibuk sekolah, apalagi mereka pulang sore dan harus lanjut les malam, masa sekolah yang menyibukkan.

“kau resmi pacaran dengan Jisoo?” Jaebum menganga tak percaya.

Jinyoung mengangguk menatap temannya yang berkumpul bersamanya hari ini di taman belakang gedung barat.

Sambil menikmati ice creamnya, Jackson bersuara “bagaimana ceritanya? Kau menciumnya?”

Mendengar itu, Jinyoung langsung melirik kearah lain, lalu mencondongkan tubuhnya agak ke tengah, kemudian berbisik “aku melanggar aturan keluargaku dengan menciumnya”

“itu bagus…” balas Jaebum menepuk pelan punggung Jinyoung “setidaknya kau tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaanmu…..”

Jinyoung menghembuskan napas berat “aku hampir mati ketika melakukannya, itu benar-benar sulit…. Lebih sulit dibandingkan ikut ujian semester, jantungku rasanya akan rusak karena memompa terlalu cepat… hufft untung saja aku tidak gemetar dan panik”

Bambam, Yugyeom dan Youngjae hanya tertawa dan tersenyum-senyum malu mendengar cerita Jinyoung.

Mark menambahkan “ketika pertama kali aku mencium Rose, rasanya juga seperti itu, aku gugup, oksigen yang masuk kedalam paru-paruku langsung berhenti bekerja, karena terlalu gugup, aku bahkan lupa Bahasa Korea dan bingung bagaimana caranya menggunakan Bahasa Inggris, yang bisa kuucapkan hanyalah Bahasa Taiwan yang membuat Rose jadi kebingungan dan tidak mengerti…. Hari itu aku benar-benar menjadi payah”

“lalu?” ujar semuanya serempak.

Mark melanjutkan “akhirnya ciuman kedua… aku melakukannya dengan baik dan benar”

Mereka asik membicarakan tentang banyak hal… seperti inilah, jika laki-laki sedang berkumpul, pembahasan mereka tidaklah jauh dari perempuan.

.
.
.
.

Dan begitupun dengan perempuan, jika mereka berkumpul….. yang mereka cerita hanyalah tentang laki-laki yang mereka sukai.

“dia mengajakmu berkencan?” Jennie tidak percaya mendengarnya.

Jisoo mengangguk malu “dan… aku mendapatkan ciuman pertamaku”

“waahhhh” Jennie menganga “dia menjadi guru privatemu, orangtuanya meminta agar kalian belajar bersama, lalu dia mengajakmu berkencan… romantis sekali, aku tidak tahu jika anak bangsawan seperti Jinyoung ternyata bisa seromantis itu”

“entahlah… dia terkadang menyebalkan..tapi romantis disaat yang bersamaan, dia selalu berhasil membuatku salah tingkah…… aku bahkan lupa bagaimana caranya bicara”

Jennie tersenyum simpul menanggapi Jisoo “jadi… mulai dari kemarin sampai kedepannya kau akan terus belajar bersamanya?”

“sepertinya begitu” sambung Jisoo “aku tidak yakin… apakah bisa fokus belajar atau tidak”

“jadi.. niatmu sudah hilang untuk mengalahkan Jinyoung menjadi murid terbaik di sekolah? Sekarang kau tidak menganggapnya rival lagi kan..”

“entahlah…” Jisoo menyeruput susu kotaknya dengan rakus “aku selalu memikirkan bagaimana caranya menjadi murid terbaik.. awalnya aku hanya ingin memanfaatkan Jinyoung, tapi… aku rasa itu salah…. "

“jadi… bagaimana perasaanmu sekarang?”

“ini sudah jelas….. aku menyukainya, dan itu adalah rasa yang membuatku jadi gila”

Jennie dan Jisoo tiba-tiba menoleh ke sumber suara, ponsel Jisoo bergetar kuat, Jinyoung menelpon, gugup Jisoo langsung panik seperti biasa menatap ponselnya.

Love In School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang