Setelah tiba di rumah, Jisoo langsunng dibawah ke ruang tengah lalu diceramahi panjang lebar oleh kedua orangtuanya…. Mereka jelas tak bisa hanya menyalahkan Jinyoung, tapi juga menyalahkan Jisoo atas apa yang terjadi.
Tuan Yoo Jung menatap marah pada Jisoo, kekesalanya belum juga hilang “aku kan sudah pernah mengatakan padamu kalau kau tak perlu fokus pada hal yang lain…. Kau hanya perlu fokus pada sekolahmu saja….LIHAT APA YANG TERJADI?? KAU MENGHANCURKAN MIMPIMU SENDIRI…..”
Jisoo tersungkur keatas lantai..lututnya bergetar, dia ketakutan, napasnya tertahan dan takut menatap ayahnya “maafkan aku appa…… !! Aku minta maaf, semua yang terjadi bukan atas kehendakku dan bukan pula kehendak Jinyoung, kami berdua hanya terjebak…..” Jisoo menangis memegangi kaki ayahnya.
Tak ada hari tanpa menangis semenjak pulang dari Jeju.
Ayahnya melepas kakinya dari Jisoo lalu berjongkok memandang putrinya “apa Jinyoung benar-benar merenggutnya darimu?” tanyanya pelan.
Jisoo menggeleng… masih saja terisak “aku tidak tahu” Kemudian mendongak memandang kedua orangtuanya secara bergantian, dia marah “kenapa kalian tak ingin percaya? Aku dan Jinyoung terjebak dalam keadaan tidak sadar dan kami tak tahu apa yang sebenarnya terjadi… KAMI TAK TAHU APAPUN….. percayalah kumohon…!!”
“bawa dia ke kamar…..!!” ujar ayahnya menyuruh istrinya untuk mengunci Jisoo didalam kamar sampai beberapa hari kedepan, kemudian kembali melirik putrinya “mulai hari ini kau tak akan keluar dari rumah…. Dan jangan bertemu dengan Jinyoung…!!”
“HYAAA APPA…” teriak Jisoo dengan suara keras sambil terus diseret oleh ibunya kedalam kamar.
Tiba didalam kamar, Jisoo memeluk ibunya erat…. Hari ini dia hanya butuh orang yang bisa mendengar dan mempercainya “eoomma…… percaya padaku! Aku mohon percayalah!! Aku tidak mungkin berbohong..!”
Nyonya Hyeo Yeon memandang Jisoo dengan tatapan pilu, diapun ikutan sangat terluka melihat putrinya seperti ini “berhentilah menangis…!” ujarnya mengusap air mata Jisoo yang terus saja jatuh semenjak meninggalkan sekolah.
Dengan suara terisak Jisoo memohon agar ibunya bisa percaya “aku dan Jinyoung kebingungan… kami berdua diculik dan berakhir di kamar penginapan dalam keadaan pingsan, seseorang merencanakan semuanya untuk melihat aku dan Jinyoung seperti itu….. percaya padaku eomma..!!” Jisoo menggenggam erat pergelangan ibunya… berharap agar ibunya mempercayainya “aku dan Jinyoung tidak melakukannya meskipun aku sendiri tidak yakin.. kalau eomma tidak percaya… maka periksa aku sekarang… eomma bisa memeriksaku sekarang dan katakan kalau Jinyoung memang tidak menyentuhku!!”
.
.
.
.Jinyoung melakukan pelanggaran berat hari ini, diberikan petuah selama 4 jam saja tidak akan membuatnya jerah.
Ayah dan ibunya tak banyak bicara, mereka hanya mencari bagaimana caranya keluarga Kim bisa memaafkan Jinyoung dan bagaimana caranya hubungan mereka kembali membaik…. Ini buruk karena keluarga Kim adalah dokter pribadi keluarganya.
“mulai besok kau akan dikirim ke Hahoe Folk Village di provinsi Gyeongsangbukdo untuk menebus kesalahanmu dan berdoa disana selama seminggu!”
“APA?” teriak Jinyoung tiba-tiba, dia tak tahu jika hukumannya akan separah ini.
“selama berada disana kau akan dilarang menggunakan teknologi, dan selama itu juga tuan Choi akan menemanimu”
Jinyoung mendekati kedua orangtuanya dengan wajah panik, dia memang akan menerima semua hukuman yang akan diberikan padanya... Tapi “itu artinya aku tidak akan bertemu Jisoo? Aku sudah meminta agar kalian tidak menjauhkanku darinya” hanya ada satu orang yang ada dalam otaknya saat ini.. dan orang itu adalah Jisoo, Jinyoung tak bisa memikirkan orang lain selain dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...