Leave

464 66 1
                                    

Hari-hari berlalu.

Sekarang Jinyoung dan Jisoo memang sudah berada di kelas yang sama…. Tapi Jisoo lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Jennie dibandingkan Jinyoung, alasannya karena Jinyoung selalu saja menjaga jarak, dia bahkan selalu menghabiskan waktunya bersama Jaebum dan juga Jackson.

Minggu ini ketika dia meminta waktu untuk berkencan dengan Jisoo, perempuan itu justru menolak karena akhir-akhir ini Jinyoung terlalu cuek padanya.

“kenapa?” tanya Jinyoung dengan wajah datar menganggapi Jisoo yang sejak tadi memasang wajah cemberut.

Jisoo menoleh padanya seperti ingin mengeluarkan semua kekesalannya yang dia tahan selama beberapa hari ini “iyaaa… karena kau lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jackson dan Jaebum….”

Jinyoung mendekatinya lalu menjitak kepala Jisoo dengan pukulan lembut “hyaa…. Bukannya kau juga lebih banyak menghabiskan waktumu dengan Jennie?”

Jisoo tak peduli, dia justru mendorong Jinyoung, kemudian mengambil tasnya dan ingin segera pulang, lagi-lagi mereka menjadi murid yang terakhir meninggalkan kelas, disepanjang jalan menuju gerbang, Jinyoung tak banyak bicara, dia hanya mengekor dibalakang Jisoo… mmm hari ini Jisoo sepertinya sedang berada dalam mood yang benar-benar buruk.

“aku akan mengantarmu pulang” ujar Jinyoung tanpa menoleh padanya ketika mereka berada di depan gerbang.

Jisoo bahkan tak ingin melihat padanya.

Karena perempuan itu sejak tadi diam, akhirnya Jinyoung bersuara dengan nada yang sedikit keras “kau marah? Bukannya seharusnya aku yang marah karena kau menolak ajakanku untuk berkencan hari ini?”

“terserah…” jawab Jisoo sinis.

Jinyoung menganga… apa-apaan ini, apakah Jisoo menggunakan Bahasa perempuan lagi?

“hyaa…..” sahut Jinyoung sambil menarik tangan Jisoo agar perempuan itu mendekat padanya “kau kenapa sebenarnya? Jangan membuatku bingung Jisoo….., aku tidak suka jika kau menggunakan Bahasa-bahasa yang sulit kumengerti…”

“AHHSS… AKU KESAL KARENA AKHIR-AKHIR INI KAU TERLALU SERING MENGABAIKANKU…” teriak Jisoo, dia bahkan menunduk tanpa ingin melihat Jinyoung.

Jinyoung yang masih memegang pergelangan Jisoo hanya menaikkan alisnya tak mengerti, apa benar akhir-akhir ini dia terlalu cuek pada Jisoo?
“aku mengabaikanmu?” tanyanya bingung.

Jisoo melepaskan tangannya lalu menatap Jinyoung dengan tampang yang masih saja kesal “apa kau tidak sadar? Aku mengajakmu makan siang tapi kau selalu punya alasan yang lain untuk menolakku, aku mengajakmu cerita, tapi kau sama sekali tak mendengarkanku….. kau berubah…”

Jinyoung masih memasang wajah datar menanggapi Jisoo, apa benar akhir-akhir ini dia berubah? Bagaimana bisa? “hanya perasaanmu saja…” jawab Jinyoung kembali menarik tangan Jisoo lalu mendekapnya dengan erat “aku tidak berubah…..!!”

“aku juga tidak mau kau berubah…” jawab Jisoo membalas pelukan Jinyoung dengan sangat erat “jangan berubah… kumohon!!

“mm…. tidak akan” balas Jinyoung dengan suara nyaring.

Dengan nyaring juga Jisoo membalas “tapi kau seperti sedang menyembunyikan sesuatu dariku, ketika wali kelas meminta kita untuk membuat perencanaan setelah lulus sekolah, kau justru tidak ingin memberitahuku tentang rencanamu… padahal aku sudah menceritakan semuanya padamu… ini tidak adil, kenapa kau tidak ingin menceritakannya padaku?”

“tapi aku tidak menyembunyikan apapun”

“jangan bohong Jinyoung….!!” Jisoo kembali melepas pelukannya “jangan bohong padaku!”

Love In School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang