breaking the rules

634 97 4
                                    

“CEPAT JAWAB…!!” teriak Jisoo mulai emosi karena Jinyoung hanya memilih diam sejak tadi.

Baru saja Jinyoung mengambil napas untuk menjawab pertanyaan itu, tapi sekumpulan orang justru memasuki ruangan, riuh terdengar. Tim futsal sekolah yang bergerombol memasuki pintu langsung terdiam ketika mendapati Jinyoung dan Jisoo yang juga ikutan terdiam memandang kearah mereka.

Beberapa orang saling lempar pandang, sedangkan Jinyoung dan Jisoo hanya mematung ditempatnya.

“kalian sedang apa disini?” tanya salah satu diantara mereka.

Jinyoung melirik pada Jisoo begitupun Jisoo yang melirik kearah Jinyoung, berharap agar Jinyoung yang menjawab pertanyaan itu.

“ruangan ini bukan tempat untuk pacaran”

Sekali lagi, untuk yang kesekian kalinya Jisoo dituduh melakukan hal yang tidak dia lakukan, membalaspun tak akan ada gunanya, jadi dengan langkah cepat dia meninggalkan Jinyoung di dekat kursi penonton kemudian berjalan melewati orang-orang itu, dia harus melewati mereka agar bisa keluar dari pintu.

Seseorang menahannya “heii…kenapa tidak menjawab pertanyaan kami?”

Langkah Jisoo terhenti tepat ditengah-tengah kumpulan orang itu “kau mau apa kalau aku tak ingin menjawabnya??” balas Jisoo sinis.

Tim futsal yang kesemuanya laki-laki itu tersenyum nakal ke arah Jisoo, salah satu dari mereka memegang pergelangan tangan kanan Jisoo dengan kuat “kau berani melawan?”

Kuat Jisoo ingin melepaskan tangannya, tapi gerakan yang sangat tiba-tiba terjadi di detik berikutnya adalah ketika Jinyoung memegang tangan Jisoo yang sebelah kiri, lalu dengan wajah tanpa ekspresi menyuruh orang itu untuk melepaskan tangan kanan Jisoo.

Jinyoung menaikkan alisnya memberikan bahasa isyarat pada orang itu untuk melepaskan tangan Jisoo, seperti bisa menangkap apa yang dimaksudkan Jinyoung, orang itu langsung melepaskan tangannya dari Jisoo.

Setelah lepas, Jinyoung langsung menarik Jisoo agar berdiri di sebelahnya, lalu dengan sinisnya menatap kumpulan orang-orang itu “berikan kami jalan!” ujarnya.

Mereka langsung membuka jalan untuk Jinyoung dan Jisoo, tapi setelah benar-benar pergi meninggalkan ruangan, Jinyoung berhenti tepat diambang pintu lalu menoleh “bersyukurlah karena aku tidak akan memperpanjang masalah ini, dan sekali lagi kalian menyentuh perempuan ini maka kalian akan tahu bagaimana rasanya dikerasi” ancamnya keluar ruangan sambil menarik Jisoo yang berjalan dibelakangnya.

Semua orang dalam ruang futsal terdiam, mereka adalah anak kelas E dan F yang memang tak pernah bergaul dengan anak kelas A.

“siapa dia?” tanya salah satu dari mereka.

“bukankah dia Park Jinyoung?”

“Park Jinyoung?”

“murid kelas A yang katanya paling pintar di sekolah ini”

“tidak mungkin, dia pasti bukan Park Jinyoung, jika dia Park Jinyoung maka dia tidak mungkin melanggar aturan berduaan di ruangan ini bersama seorang murid perempuan dan mengambil kesempatan berpacaran diam-diam, bukankah itu melanggar aturan?”

“iya benar…. Dia pasti orang yang mirip dengan Jinyoung”

.
.
.
.

Diluar ruangan, Jisoo langsung melepaskan tangannya dari Jinyoung kemudian melangkah menjauh sambil terus mengoceh “ahsss menyebalkan sekali orang-orang itu”

“iyaa…mereka mengganggu kita” balas Jinyoung dari belakang dengan intonasi datar.

Jisoo yang berjalan didepannya langsung menoleh sambil mengerutkan keningnya “kau juga sama menyebalkannya”

Love In School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang