Jeju island

510 86 7
                                    

Semua orang sedang sibuk dengan dunia mereka masing-masing, rumah terasa sangat sepih meskipun semua orang sedang berkumpul di sofa ruang tengah, Jinyoung membaca buku sambil terus menggerutu dalam hati..alasannya karena Jisoo belum pulang dari berbelanja dan panggilan Jinyoung yang terabaikan.

Mau marah? Jinyoung bahkan tak tahu bagaimana caranya marah.

Ditengah kesunyian, tiba-tiba terdengar suara riuh dari lantai dua, orang yang tidak berkumpul di ruang tengah adalah Mark dan Rose, semua orang menengadah ke lantai dua, menatap tepat ke kamar Rose….Mark terdorong keluar dari pintu kamar, terjadi perdebatan antara mereka berdua.

Perdebatan mereka bahkan terdengar sampai ke lantai 1, semua orang tahu bahwa Rose sering sekali mempersoalkan masalah ini, tentang Mark yang akan lulus tahun  depan dan meninggalkan Rose untuk kuliah ke luar negeri.

Jackson, Lisa dan Bambam naik ke lantai dua, mendamaikan pasangan yang sedang bertengkar itu, membuat perdebatan antara mereka redam…. Tapi butuh waktu lama untuk kembali ke kondisi semula, Mark keras kepala, begitupun dengan Rose.

Jinyoung menghembuskan napas berat, dia senang karena mempunyai pacar dari angkatan yang sama, dan dia jelas tak ingin memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya, pikirkan hari ini saja dan kenapa Jisoo tetap tak mengangkat panggilannya.

Suara Jaebum menggema dari pintu depan, reflex Jinyoung menoleh ke sumber suara, dia menutup bukunya dan meletakkannya diatas meja, bangkit dari sofa lalu mendekati Jisoo yang mengekor di belakang Jennie.

“mana ice creamku..!!” sahut Jinyoung tiba-tiba, dia mendekati Jisoo dan mengambil kantong belajaan yang dibawa perempuan itu, mencari ice cream didalamnya, Jinyoung melongo menatap kedalam kantong itu, Jisoo membeli ice cream dengan 6 rasa yang berbeda “ini semua untukku?” tanynya pelan.

Jisoo tertahan di pintu masuk karena Jinyoung menghadangnya, dengan wajah kelelahan perempuan itu menjawab “aku membeli 6 rasa karena aku tidak tahu rasa apa yang kau suka, silahkan coba semuanya..!!”

gomawo…” ujar Jinyoung dengan nada benar-benar terharu.

Jisoo kelelahan, dia hanya melewati Jinyoung dengan langkah terseok-seok.

Sambil menenteng kantong belanjaan dan memakan ice creamnya, Jinyoung langsung mengikuti langkah perempuan itu.. tapi, kakinya tiba-tiba terhenti ketika sadar bahwa Jisoo tidak berjalan ke arah dapur “kau mau ke kamar?” sahut Jinyoung.

Jisoo sedikit menoleh lalu mengangguk “aku harus mandi…”

“baiklah… aku tunggu di dapur” balas Jinyoung berbalik arah menuju dapur.

Tak diragukan lagi, Jaebum benar-benar bisa diandalkan dalam urusan berbelanja bahan makanan, tak kurang sedikitpun, semua bahan yang diperlukan sudah dia beli…lengkap, cukup untuk konsumsi selama 2 hari kedepan.

Bambam dan Yugi saling berebut ice cream yang dibawa Jinyoung, sedangkan Jinyoung langsung menyelamatkan satu ice cream lagi, dia menandai ice cream itu dengan tulisan tangan “jangan diambil..! ini milik Jisoo dan Jinyoung” lalu memasukkannya kedalam kulkas.

Rose masih tak ingin bicara dengan Mark.. mereka sepertinya memang terlibat perdebatan serius, Lisa menemaninya karena Rose tak ingin keluar dari kamar. Jaebum dan Jennie kelihatannya semakin akrab semenjak pulang dari pusat perbelanjaan, mereka bahkan menghabiskan waktu berdua dipinggir kolam dan bercerita banyak hal.

“kenapa Jisoo belum turun?” gumam Jinyoung terus mengintip ke arah pintu dapur, berharap agar Jisoo segera masuk…. Tapi ditunggu sampai 1 jam lebih, perempuan itu belum muncul juga.

Love In School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang