Pelajar sekolah menengah atas di Korea Selatan rata-rata punya durasi jam pelajaran dimulai dari pukul 09.30 sampai larut malam untuk mengambil pelajaran tambahan atau bimbingan belajar di tempat-tempat les, tujuannya adalah agar siswa mampu masuk ke perguruan tinggi yang baik.
Di dalam kelas, semua orang sibuk menyimak pelajaran yang sedang berlangsung, sedangkan Jisoo justru sibuk menatap computer yang terhubung ke salah-satu system proyektor overhead atau layar datar LCD, pandangannya kabur dan dia sangat-sangat mengantuk, semalam begadang dan sekarang dia butuh istirahat, butuh tidur siang.
“Kim Jisoo..” ujar guru sejarah sambil menunjuk Jisoo karena perempuan itu tiba-tiba mengangkat tinggi tangannya ke udara.
Kelopaknya sudah tak ingin bersahabat siang ini, sekarang dia butuh air “sseongsangnim….bisa saya izin sebentar? Ke toilet” ujarnya lemah.
Semua mata mengarah padanya, termasuk Jennie yang duduk di bangku depannya.
Guru itu hanya mengangguk sambil menatap jam tangannya lalu bersuara “5 menit” ujarnya.
Dengan langkah cepat yang terlihat lemah Jisoo bangkit dari bangkunya, dia harus segerah membasuh wajah agar tidak tertidur di dalam kelas, sambil menyusuri corridor yang sepi, dia terus saja menggumam, entah kenapa jarak ke toilet tiba-tiba saja terasa jauh.
Di waktu yang bersamaan, ponsel Jisoo bergetar kuat, waktu yang pas ibunya menelpon di saat-saat yang seperti ini, Jisoo mengangkatnya tanpa semangat “wae eomma??”
“apa kau sudah makan siang? Kau lupa membawa kotak makanmu”
Suara nyonya Kim terdengar panik dari seberang telpon, khawatir memikirkan Jisoo apakah sudah makan atau belum.
“mmm…aku makan di sekolah eomma…tak perlu khawatir, aku sudah kenyang sekarang”
“apakah makanan di sekolahmu sehat?” tanya ibunya lagi.
Jisoo menanggapi dengan suara malas, dia tak ada waktu untuk menjelaskan apakah makanannya sehat atau tidak, lain kali dia hanya akan mengambil gambar lalu mengirimkannya pada ibunya. “iyya aku akan mengambil gambar dan mengirimnya”
Bersamaan ketika dia baru saja mengatakan kalimat itu dan membelok ke arah toilet perempuan, langkahnya tiba-tiba terhenti, matanya melotot, dia membekap mulutnya sendiri dengan suara yang ditahan, lalu tiba-tiba saja membeku.
Apa yang dia lihat adalah sebuah pemandangan sepasang kekasih yang sedang berciuman di depan pintu toilet perempuan yang memang bebas dari pengawasan CCTV.
Tragis….mata Jisoo sudah terkontaminasi melihat pemandangan ini.
Dan yang paling tidak mengenakkan adalah 2 orang yang sedang berciuman itu menatap kearahnya.
Jisoo jadi salah tingkah dibuatnya, yup dia mengenal laki-laki itu, Jennie sudah mengatakannya bahwa dia adalah senior paling popular di sekolah ini, Mark Tuan, dan bisa ditebak bahwa gadis yang dia cium adalah Rose dari kelas 1C, bagaimana bisa siswa dari kelas A tersesat ke gedung ini?
“a..a..aku tidak melihat apa-apa…” ujar Jisoo menjadi gagap karena Mark sejak tadi menatapnya dengan tatapan tak suka, lalu dengan pelan Jisoo melangkah mundur dan berbalik tanpa ragu.
Niatnya untuk membasuh wajahnya sudah hilang, sekarang dia sudah tidak mengantuk lagi gara-gara menjadi saksi bisu adegan ciuman antara Mark dan Rose .
Tapi.
“hyaaaaa….berhenti!!” Seseorang menyahut dari belakang.
Jisoo menoleh kebelakang, dia baru sadar bahwa Mark dan Rose mengikutinya, tapi langkah Jisoo tidak berhenti, dia justru kebingungan sambil mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...