Pulang dari acara reunion, Jinyoug langsung kembali ke rumah, tapi satu hal yang membuatnya menggeleng tak percaya adalah Jisoo tak ingin lepas darinya.
Di depan rumah sebelum Jinyoung turun dari mobil, dia menoleh pada Jisoo yang duduk tepat diseblahnya, memeluk lengan Jinyoung erat sambil tertidur pulas, tuan Lee yang menyupiri mereka hanya tertawa nyaring.
Jinyoung ikutan tertawa melihat Jisoo seperti ini, dia memajukan wajahnya untuk mencium kening perempuan itu kemudian membangunkannya “hei… Jisoo…!! Kau mau mampir atau langsung kuantar pulang?”
Jisoo hanya bergumam tidak jelas, dia masih belum bangun dari tidur, tapi justru semakin memperbaiki posisi tidurnya dan melingkarkan lengannya pada pinggang Jinyoung, mencari posisi nyaman agar dia tak disuruh bangun.
Sejak tadi tuan Lee terus melirik dari kursi depan, sedangkan Jinyoung hanya berdehem dan meminta tuan Lee agar turun dari mobil, tinggallah mereka berdua setelah tuan Lee keluar.
Mata Jinyoung tak berpaling dari Jisoo “ternyata sudah 7 tahun…. Wahh, apakah aku pantas dimaafkan karena meninggalkanmu selama itu?”
Jisoo tidak menjawab, dia benar-benar tertidur pulas.
Jinyoung kembali mencium kening perempuan itu, kemudian melirik Jisoo yang masih terpejam “kau benar-benar tidur?” tanyanya tak yakin, mata Jinyoung masih tak berpaling, dia bahkan melirik pada bibir perempuan itu, dalam hati dia hanya berbisik bahwa sudah sangat lama dia tidak mengecupnya, apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukannya?
Dengan perasaan gugup Jinyoung melirik keluar jendela mobil, tak ada siapapun, dia hanya sedang berpikir, apakah Jisoo akan marah kalau dia tiba-tiba menciumnya dalam kondisi seperti ini? Tapi…. Entah apa yang menguasai Jinyoung sampai dia akhirnya mendekatkan wajahnya pada Jisoo lalu menciumnya begitu saja ketika perempuan itu sedang tidur.
Ketika bibir mereka bertemu, Jisoo sedikit terkejut ketika merasakan sentuhan itu, tangan Jinyoung bahkan sudah berada di lehernya, membuat Jisoo langsung membuka mata dan melotot melihat Jinyoung yang sekarang sedang menikmati ciuman sepihak ini, mata laki-laki itu sedang terpejam, sedangkan yang terjadi pada Jisoo sekarang adalah….. dia benar-benar gugup… ini adalah ciuman pertamanya setelah 7 tahun tak pernah berciuman.
“Jinyoung…..” ujar Jisoo mencoba untuk melepaskan diri dari Jinyoung.
Jinyoung langsung membuka mata setelah Jisoo menyudahi ciuman itu.
Dengan wajah bingung, Jinyoung mengerutkan keningnya “apa ada yang salah?” tanyanya heran.
Jisoo mengatur napasnya yang memburu “kenapa kau menciumku saat aku tidur?”
“memangnya kenapa?”
“itu tidak sopan…..” protes Jisoo yang mulai memperbaiki posisi duduknya.
Jinyoung menghembuskan napas berat menanggapi Jisoo lalu bersandar pada sandaran kursi sambil terus menoleh pada perempuan itu “apa salahnya kalau aku menciummu? Tak ada orang lain disini, hanya ada kita berdua”
“iyya…. Tapi____”
Sebelum Jisoo menyambung kalimatnya, seseorang tiba-tiba mengetuk pintu dari luar, nyonya Minjoo tersenyum hangat ketika Jinyoung menurunkan kaca jendela mobil “kalian pulang bersama?” tanyanya.
Jinyoung memasang wajah malas, sebenarnya dia sudah ada di Korea semenjak 3 hari yang lalu, tapi dia tak ingin mengatakannya pada siapapun, dia bahkan meminta ibunya agar tidak mengatakan itu pada Jisoo.
Jisoo melongo keluar jendela kemudian membungkuk formal “eommanim….” ujarnya sopan.
Nyonya Minjoo membuka pintu mobil kemudian meminta agar mereka berdua segera keluar “kenapa kau tidak mengajak Jisoo masuk ke rumah?” tanyanya pada Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...