Jinyoung tak pernah kembali semenjak dia disuruh untuk menemui penasehat keluarganya, dan Jisoo, dia terjebak bersama keluarga Jinyoung, untung saja orangtuanya juga ada disana jadi dia tidak terlalu canggung.
Dalam pembahasan panjang itu, Jisoo akhirnya mengantuk, dia meminta pada ibunya agar segera pulang karena sejak tadi Jennie menelponnya untuk menyuruhnya cepat kembali.
“eomma….Jennie sedang ada di rumah…. Ayo kita pulang sekarang!”
Ibunya menatapnya dengan mata membulat, bagaimana bisa mereka pergi di tengah-tengah obrolan ini, itu jelas bukan tindakan sopan.
“tahan sebentar Jisoo…. Kita tidak boleh pergi disituasi seperti ini” bisik ibunya nyaring.
Nyonya Minjoo yang sepertinya bisa membaca tingkah Jisoo langsung bersuara “ada apa Jisoo? Kau ingin pulang?” tanyanya memastikan.
Salah tingkah Jisoo hanya menganga, sedangkan ibunya menyiku lengannya dengan kuat, menyuruh agar Jisoo mengatakan tidak.
Dan akhirnya Jisoo tersenyum kaku.
Nyonya Minjoo mengangguk sambil tersenyum kearahnya “iyya…aku mengerti, besok kau akan sekolah…. Mau kusuruh orang untuk mengantarmu pulang? Karena aku dan orangtuamu masih ada urusan sebentar” ujarnya lembut.
Jisoo hanya mengangguk-ngangguk, apalagi Jinyoung sepertinya tidak akan muncul karena sibuk diberikan petuah.
Sebuah kebetulan, Suho ada diantara mereka, dan sebuah kebetulan juga nyonya Minjoo menyuruh Suho agar dia saja yang menemani Jisoo untuk pulang karena dia tahu kalau mereka satu sekolah.
Suho mengangguk, meminta Jisoo agar keluar bersama, canggung Jisoo mengiyakan.
Bukan tuan Lee, tapi supir pribadi Suho yang mengantar mereka.
Didalam mobil, mereka diam, tak ada yang memulai percakapan hingga akkhirnya Suho yang memulainya terlebih dulu setelah lama diam.
“aku senang kau datang ke pesta pernikahan kakakku”
“ahh nne sumbae…” balas Jisoo kaku “sebenarnya Jinyoung yang memaksaku untuk datang, aku tidak tahu kalau ternyata kakak kalian saling menyukai satu-sama lain”
“itu hanya perjodohan”
Jisoo menoleh heran.
Suho melanjutkan “sebenarnya mereka tidak benar-benar saling mencintai, awalnya kakaknya Jinyoug menolak perjodohan ini karena dia tidak mencintai kakakku, dan kakakku pun melakukan hal yang sama, tapi pada akhirnya mereka tetap saja menikah, iyaa aturan perjodohan di keluarga kami masih berlaku sampai sekarang”
Disini Jisoo menyadari beberapa hal bahwa Suho juga berasal dari keluarga bangsawan, itulah kenapa kakaknya bisa menikah dengan kakaknya Jinyoung, perjodohan sesama anak bangsawan, apa itu berarti Jinyoung juga akan bernasib sama? Ahhs kenapa Jisoo harus memikirkan itu? Itu masih lama dan mereka masih remaja.
Pembahasan berlanjut ke topik lain, Suho menceritakan banyak hal-hal lucu dan membuat Jisoo yang awalnya canggung menjadi nyaman, dia berbicara dengan Suho layaknya seorang teman dan itu menyenangkan.
Setelah Jisoo tiba di depan rumahnya, Suho menyahut “sampai ketemu besok di sekolah…!! Sepertinya aku masih ingin mengobrol panjang denganmu”
“nne sumbae…. Terimakasih telah mengantarku.. hati-hati dijalan” ujarnya melambaikan tangannya.
Sesaat setelah mobil Suho melaju pergi, barulah Jisoo berlari masuk kedalam rumah, menghambur ke lantai dua, kemudian berteriak kedalam kamarnya “JENNIE…AAHHH…. HYAA KIM JENNIE…” teriaknya histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...