Jennie membekap mulutnya tak percaya “APA KAU BILANG? KAU DEKAT DENGAN JINYOUNG? BAGAIMANA CERITANYA?”
Jisoo hanya memasang wajah bodoh sambil bertopang dagu, jam istirahat baru saja dimulai dan tak ada murid selain mereka didalam kelas, sehingga Jennie bebas menyebut nama Jinyoung dengan suara keras.
“CERITAKAN PADAKU!!” desaknya, menggoyang bahu Jisoo dengan kuat, dia meminta penjelasan, oke…ini berita menyenangkan, karena Jennie memang berniat ingin membuat mereka damai, setidaknya Jisoo tidak akan dibuat susah lagi karena bermasalah dengan Jinyoung juga teman-temannya Jinyoung.
Jisoo menyembunyikan wajahnya pada kedua tangannya lalu berteriak “akuuuu tidak tahu…”
“hyaa….??”
Dengan wajah merah Jisoo menatap Jennie “tiba-tiba saja dia bertingkah manis padaku, semalam ketika kita pulang dari sekolah, dia menahanku dan mengatakan bahwa dia menyukaiku, setelah tiba di rumah, dia menghubungiku, lalu tadi pagi dia mengajakku bertemu di greenhouse, bukankah ini aneh?? Dia membuatku jadi… jadi salah tingkah”
“dia bilang dia menyukaimu?”
Jisoo mengangguk “iyaa…aku tidak mungkin salah dengar, dia bahkan berharap agar aku datang ke pernikahan kakaknya, ahhhhhh Jennie-ah…… apa yang harus aku lakukan?”
“tunggu…tunggu, kenapa kau gugup begitu?”
“aku gugup karena Jinyoung mulai terlihat aneh, dia adalah orang yang sangat-sangat menyebalkan sebelum aku memaafkannya, tapi, kau tahu? Setelah aku memaafkannya, dia tiba-tiba saja bertingkah manis, caranya berbicara ketika ditelpon, memberikan perhatian-perhatian kecil dan mengatakan kau harus berganti pakaian dan makan malam nanti aku telpon lagi” Jisoo memperagakan cara Jinyoung berbicara padanya semalam ketika mereka telponan “bukankah itu aneh?” lanjutnya.
“itu artinya dia memang menyukaimu”
“AHSS…AKU BELUM SIAP” teriak Jisoo tiba-tiba dia semakin gugup tak terkendali.
Jennie sedikit tertawa melihat tingkah Jisoo yang juga terlihat aneh “itu bagus..artinya dia dan teman-temannya tidak akan membuatmu susah, memaafkannya sama saja dengan kau menyelamatkan diri dari bahaya, aku tidak bisa membayangkan jika kau terus-terusan bertengkar dengannya…. Setidaknya aku senang karena kalian berbaikan”
Jisoo terdiam, tak tahu bagaimana cara mengungkapkan kecemasan yang muncul sejak semalam ini, ada banyak emosi yang dia rasakan sekarang…semuanya bercampur dan membuatnya ingin berteriak dan uring-uringan tidak jelas.
“jadi? Kau mau datang ke pernikahan kakaknya?” tanya Jennie memastikan.
“entahlah” jawab Jisoo tidak yakin.
Jennie mendekati Jisoo, dia berbicara dengan suara pelan “pesta pernikahan anak bangsawan itu sedikit lebih kaku, kau pasti akan bosan” ujarnya.“iyaaa…. Tapi Jinyoung sangat berharap aku datang, katanya sebagai bentuk bahwa kami sudah berdamai”
“jadi..kau mau datang?” tanya Jennie lagi.
“yang jadi masalah adalah, sepertinya aku tidak bisa keluar”
“kenapa?”
Jisoo merubah posisi duduknya menghadap ke Jennie “orangtuaku ada acara diluar, mereka memintaku agar tetap di rumah, aku bisa dapat marah kalau mereka datang dan aku tidak ada di rumah, jelas aku tidak akan menambah masalah”
Jennie menghembuskan napasnya berat “kau mau datang atau tidak?” tanyanya.
Jisoo terdiam beberapa lama, memasang wajah polos sambil terus mengerucutkan bibirnya kemudian mengangguk pelan “kalau boleh jujur sebenarnya aku ingin datang”
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...