Jinyoung duduk diantara kedua orangtuanya.
Dalam hati dia ingin sekali beranjak untuk pergi dan menyingkir dalam obrolan ini, tapi mengangkat kakinya saja dia tak bisa, alasan lain dia tak suka acara perjodohan kakaknya adalah karena pria yang akan menjadi iparya adalah kakak dari teman sekolahnya.
Senior kelas 3 yang sekelas dengan Mark bernama Suho adalah adik dari calon suami Park Jian, banyak yang tidak tahu bahwa Suho juga adalah keturunan bangsawan, sayangnya mereka tak pernah terlihat akrab di sekolah, dan Jinyoung tak ingin punya keluarga di sekolah yang sama karena dia jelas akan semakin diatur.
Dalam acara pertemuan dua keluarga itu, Jinyoung lebih banyak diam, dia tak suka bicara dalam pembahasan yang tidak dia pahami dan pada akhirnya Kim Joon-Han telah resmi menjadi tunangan dari Park Jian dalam acara formal keluarga, setelah ini mungkin akan diadakan jumpa pers besar-besaran untuk mengkonfirmasih tanggal pernikahan.
Jinyoung beranjak keluar ruangan ketika acara itu selesai dan Suho juga melakukan hal yang sama, Jinyoung menatapnya tanpa ekspresi lalu membungkuk formal “sumbae” ujarnya.
Suho tertawa nyaring “jangan memanggilku sumbae!! Panggil aku hyung-nim, karena sekarang kita keluarga”
Jinyoung mengangguk mengiyakan, mereka akhirnya berjalan berdua menyusuri koridor hotel, dan Jinyoung memang terlihat tak ingin berbicara lebih dulu.
Akhirnya Suho yang memulai “sepertinya kau tak suka dengan acara perjodohan kakakmu dengan kakakku”
Jinyoung tak menoleh tapi langsung menjawab “bukan begitu, aku hanya tak suka dengan aturan yang berlaku”
“mau menghapus aturan itu?”
“jika aku bisa maka akan kulakukan”
Suho menghembuskan napas berat “kita punya pikiran yang sama, karena akupun ingin menghapusnya”
Jinyoung menoleh padanya, anak bangsawan di generasi mereka memang tidak suka dengan aturan perjodohan seperti itu, Jinyoung senang akhirnya ada orang yang benar-benar paham tentang pikirannya, dan dia sadar bahwa dia bukanlah satu-satunya keturunan bangsawan yang tersisa, tapi diantara sekian banyak orang kenapa harus Suho yang menjadi keluarganya, bukankah ini akan terasa sangat canggung? Apalagi hubungan mereka di sekolah memang kurang baik.
.
.
.
.Hari-hari berlalu.
Jinyoung tak pernah bosan datang ke gedung timur setiap pagi-pagi sekali untuk menempelkan setangkai bunga tulip putih di pintu loker milik Jisoo, sambil memasang bunga itu, dia terus saja berceloteh “ahsss…padahal aku ingin sekali melihat reaksinya”
Dia hanya punya waktu beberapa menit untuk segera pergi dari tempat itu sebelum murid-murid sekolah bermunculan masuk kedalam gedung timur, dengan sigap Jinyoung berlari keluar gedung, dia menyahut pada Jaebum yang selama 21 hari ini selalu setia menjaga pintu depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In School ✔
FanfictionTak ada yang cerita yang menyenangkan selama sekolah selain belajar, atau menjadi anak penurut untuk mematuhi aturan keluarga dan aturan sekolah. Tapi... Tiba-tiba ada rasa aneh yg menjalar datang begitu saja... Seperti rasa yang membuatku ingin me...