imagination

526 78 7
                                    

Jinyoung tiba di rumah, dia pulang dengan naik taxi, terlalu malas jika harus pulang bersama orangtuanya, sambil menempelkan ponsel pada telinganya dia langsung menghubungi Jisoo, itu adalah hal pertama yang dia lakukan setelah tiba di rumah.

“aku tadi mencarimu….. kau sudah pulang ke rumah?” tanya Jinyoung karena ketika meninggalkan ruang makan di hotel bersama Azusa dia langsung mencari Jisoo tapi tak menemukan perempuan itu.

Dari balik telepon Jisoo menjawab dengan suara pelan yang mengantuk “iyaa…orangtuaku langsung pulang karena mereka ada operasi mendadak di rumah sakit, jadi mereka mengirimku ke rumah dengan taxi”

“kenapa tidak menghubungiku?”

“aku lihat kau kelihatannya sangat sibuk…. Kau ada masalah dengan ibumu?” tanya Jisoo tiba-tiba, dia menyaksikan beberapa kejadian ketika Jinyoung dan nyonya Minjoo berdebat ringan di depan para tamu, untuk itu dia bertanya karena khawatir.

Jinyoung menjatuhkan dirinya ke atas kasur, telentang menengadah ke langit-langit kamar kemudian menggumam dengan nada yang tidak terlalu jelas.

“kau bicara apa?” sahut Jisoo kemudian.

Jinyoung terdiam beberapa saat lalu membalas “kau tidak mendengarku?”

“tidak…memangnya kau mengatakan apa?”

“aku mengatakan kalau aku mencintaimu” jawab Jinyoung dengan nada pelan.

Jisoo terdiam… terdengar dia menahan tawa lalu ikutan membalas “iyaa.. aku juga mencintaimu”

“katakan sekali lagi!!”

“aku mencintaimu Jinyoung…..”

Jinyoung lagi-lagi mengehembuskan napasnya dengan berat “iyaa…. Aku ingin mendengarmu mengatakannya setiap hari…”

“kenapa kau jadi aneh malam ini?” tanya Jisoo tiba-tiba.

Jinyoung sedang mengumpulkan keberanian dan kalimat-kalimat jelas untuk mengatakan semua kejadian yang terjadi padanya selama di pesta, tentang Azusa dan pertunangan yang dia tolak..Jinyoung ingin mengatakan semuanya…

Tapi… sebelum dia bersuara, ayahnya langsung membuka pintu kamar, membuat Jinyoung yang sibuk dengan ponselnya langsung menoleh “appa??” ujarnya kaget dan langsung bangun dari ranjang.

Tuan Yoohwan masih berdiri diambang pintu lalu dengan bahasa isyarat menyuruh Jinyoung untuk keluar “aku dan eommamu ingin bicara denganmu.. jadi, cepatlah turun ke ruang keluarga!”

Jinyoung mengangguk tanpa ekspresi kemudian berbisik pada ponselnya setelah ayahnya pergi lebih dulu “Jisoo-ah… selamat tidur! Sampai bertemu di sekolah besok pagi” ujarnya mematikan panggilannya.

Setelah tiba di ruang keluarga, dia langsung mengambil posisi duduk di depan kedua orangtuanya, satu hari ini dia telah melakukan banyak kesalahan, pertama, hanya sekali memberikan kabar selama 3 hari liburan di Jeju, kedua, terlambat datang ke rumah setelah kembali dari bandara, ketiga, berbicara ketika makan di peresmian hotel milik keluarga Hiroto beberapa jam yang lalu, keempat, menolak pertunangan yang sudah direncanakan.

Jinyoung tak bersemangat, dia tahu akan mendapatkan hukuman karena melanggar banyaknya aturan keluarga dalam satu hari.

“kau tahu apa kesalahanmu?” tanya nyonya Minjoo kemudian.

Jinyoung mengangguk tanpa ekspresi “iya… aku tahu”

Tuan Yoohwan langsung bersuara “kau tahu bagaimana marahnya nyonya dan tuan Hiroto ketika kau menolak putrinya? Dia melempar sumpah serapah pada appa dan eomma lalu mengatakan bahwa kami tidak mendidikmu dengan baik…. seharusnya kau memberikan keputusan setelah beberapa hari, bukannya langsung menolak begitu saja.. kau hanya membuat kami malu di depan mereka Jinyoung, untung saja mereka memberikan kami kesempatakan untuk kembali membicarakan ini denganmu”

Love In School ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang