Empat puluh sembilan

1.7K 181 40
                                    


"Dulu pada zaman Rasulullah SAW, banyak terjadi peperangan oleh kaum muslimin, dalam memperjuangkan nama Allah dan melawan kaum Kafir Quraisy. Ada salah satu perang, yang dinamakan perang Uhud. Perang melawan 3000 pasukan Quraisy yang ingin memenggal kepala Rasulullah SAW."

"Ada salah satu keistimewaan dari perang itu, yaitu terdapatnya prajurit perempuan yang ikut berperang. Benar-benar membawa pedang dan ikut bertempur."

"Namanya Nusaibah Binti Ka'ab. Atau dikenal juga sebagai sebutan Ummu Umarah. Sang Prajurit Perang Wanita Terbaik."

"Beliau juga merupakan wanita yang hadir dalam malam Ba'iat Aqabah II. Yaitu perjanjian yang dilakukan Rasulullah SAW pada 73 orang pria dan 2 wanita pada waktu tengah malam."

"Mau tau bagaimana Sang Prajurit Perang Wanita Terbaik itu beraksi? Jadi dulu saat perang itu terjadi Rasulullah mengatur strategi untuk para prajurit yang akan melawan kaum Kafir Quraisy yang sangat ingin membunuh Rasulullah SAW. Karena kebencian, dan juga berniat balas dendam karena kekalahan Perang Badar yang dimenangkan Kaum Muslim sebelumnya."

"Saat itu Ummu Umarah hanya berperan sebagai seorang medis, yang membawakan minum dan mengobati para perajurit kaum muslimin yang terluka."

"Peperangan terjadi secara sengit, kaum kafir dengan jumlah banyak itu berhasil dikalahkan oleh kaum muslimin. Tapiiiiii ... Kaum muslimin melupakan perintah dari strategi yang sudah Rasulullah buat. Saat itu pasukan pemanah turun dari bukit dan tergiur untuk mengambil harta hasil rampasan dari kaum Kafir. Akibatnya kaum muslimin mendapat serangan dadakan kaum kafir dari belakang tanpa mereka duga!"

"Kaum muslimin ketakutan, mereka lari kocar-kacir karena serangan tak terduga itu! Banyak kaum muslimin yang kalah bahkan di bantai habis tanpa kenal ampun oleh kaum kafir."

"Sampai pada salah satu pasukan kaum kafir yang bernama Ibnu Qumai'ah mendatangi Rasulullah dan ingin membunuhnya. Ibnu Qumai'ah benar-benar memenggal kepala siapapun yang menghalangi jalannya."

"Saat itu Rasulullah sedang terluka karena kekalahan kaum muslimin, dan melihat Ibnu Qumai'ah yang semakin mendekatinya. Dan disaat itu juga, tanpa kenal takut berdiri sosok Ummu Umarah yang menghalangi jalan Ibnu Qumai'ah dengan berani dan membawa pedangnya."

"Ibnu Qumai'ah sangat marah! Merasa terhina saat jalannya dihalangi oleh seorang wanita untuk membunuh Rasulullah. Tanpa ampun lagi Ibnu Qumai'ah mengayunkan pedangnya tanpa ampun pada Ummu Umarah."

"SSSHHTTT! Pedang mengenai tangannya."

"SSHHHTTT! Pedang mengenai kakinya."

"Ummu Umarah yang berusaha melawan seolah tidak ada arti apa-apa untuk Ibnu Qumai'ah yang memiliki kekuatan berkali-kali lipat darinya, dikisahkan sampai Ummu Umarah mendapatkan 20 sayatan pedang sekaligus ditubuhnya!"

"MasyaAllah, bahkan Rasulullah sampai memujinya sebagai pasukan perang terbaik dari kebanyakan prajurit muslim laki-laki lain."

"Saking kagumnya Rasulullah SAW sampai berdoa untuk Ummu Umarah dan keluarganya agar menemani Rasulullah di Surga."

"Semua yang Ummu Umarah lakukan itu atas kecintaan pada Rasulullah dan demi memperjuangkan agama Islam. Selesaiii."

"YAAAAAAAAAAHHHH!"

"Kenapa selesai?"

"Lagi! Jio masih mau lagi, Mbak!"

Aku tersenyum melihat wajah kecewa anak-anak yang masih terlihat penasaran dengan kisah yang ku bawakan. Itu artinya, mereka sangat menikmati setiap alur yang ku ucapkan.

"Ssssstttt, pelan-pelan. Kasian Adek kecilnya nanti bangun," kata ku sambil membenarkan manusia mungil yang berada dipelukan ku.

Ya, dia adalah Aqis. Atau nama lengkapnya adalah Aulia Qiran Sabila. Anak perempuan yang lahir dari Almarhumah Mbak Sabil yang sudah seperti menggantikan peran Ummi dalam hidup ku.

Hanyalah bukan Adalah (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang