Lima puluh dua

2.6K 203 32
                                    

Lagunya gak bakal muat pasti:)

°

°

°
Yaudah bolak-balik puter aja, haha

°

°

Haha becanda, lagu cuma pendukung, kok. Mo aku potong ni cerita, tapi bingung.

°
Part ini panjang banget, aku peringatin aja, takut ada yang mual :v
°

Yasoddah

Hipi riding ♡

°






Angin malam berhembus menampar lembut wajah pria dengan rahang tegasnya itu, sesaat dia menghembuskan napas menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Bulan tidak sendiri malam ini, ditemani dengan jutaan bintang menambah harmoni indah dilangit malam.

Garis bibirnya berubah, melengkung tersenyum tipis. Matanya menyendu memandang sebuah buku berwarna navy yang berada di dalam genggamannya.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak, seolah dihimpit dua bongkah batu besar saat itu juga.

Arfa tak kuasa, dia kembali menaruh buku itu diatas nakas. Lalu beranjak menutup jendela, menghalangi angin yang masuk.

Sejenak tangannya terulur, mengelus lembut kepala itu dengan sayang, lalu perlahan melangkah untuk keluar.

Kakinya kembali terhenti, sentuhan hangat itu berhasil meraih tangannya dan menahan Arfa.

"Kamu membohongi saya? Sedaritadi pura-pura tidur?" tanya Arfa dengan pandangan seolah mendeteksi kebohongan









"Dingin."





Arfa terdiam beberapa saat, pandangannya kembali menyendu saat melihat wajah itu mencetak senyuman manis kearahnya.

"Saya tidak akan bilang untuk mematikan AC-nya," kata Arfa membalas tersenyum dengan kalimat tidak asing itu pernah terucap.

Dengan tangannya yang terangkat, menggeser sedikit lengan dengan jarum infus tertempel itu. Arfa ikut membaringkan tubuhnya di hospital bed. Membawa tubuh itu dalam dekapan hangatnya.

Ya, dia adalah wujud dari kesempatan kedua yang Allah berikan untuknya.

Rihanna Zahratusyita, istri dari Arfa Zain Malik.

Tidak berhenti sedetikpun Arfa melangitkan rasa syukur karena Allah masih memberinya kesempatan. Memperbaiki kesalahan. Dan meluruskan semua yang sempat menjadi kusut.

Ego dan amarah hampir membuat semua yang ia miliki pergi.

"Mau dengar sesuatu dari Ara gak, ustadz?" tanyanya mendongak dengan wajah pucat menatap wajah Arfa yang sekarang kembali Rihanna rasakan sedekat ini.

Arfa mengangguk kecil, dengan senyuman yang masih tak hilang dari wajahnya, dengan mendaratkan kecupan singkat di kening istrinya.

Hanyalah bukan Adalah (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang