Bab 6

8.4K 946 94
                                    

Taehyung berdiri di rooftop sekolah. Seulas senyum merekah saat mengingat bagaimana dirinya bertemu dengan seorang Jeon Jungkook. Jantungnya berdetak begitu cepat saat bayangan Jeon kecil yang menolongnya terbayang kembali di ingatannya. Taehyung begitu bahagia karena berhasil menemukannya dan ia yakin, suatu hari nanti Jungkook akan menjadi miliknya.

"Tae?" Taehyung menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"Ada apa Jim?" Tanya Taehyung saat melihat sahabat bantetnya tengah berjalan mendekatinya.

"Sebentar lagi acara rutinan sekolah akan diadakan. Seperti biasa, kita akan melakukan baksos ke daerah terpencil." Ucap Jimin setelah berada tepat di sebelah Taehyung. Taehyung hanya diam menantikan ucapan Jimin selanjutnya.

"Aku dengar kali ini kita akan dicampurkan dengan kelas lain juga. Katanya sih biar berbaur gitu." Jimin menjeda ucapannya. Taehyung masih memberikan atensi penuhnya pada Jimin.

"Lalu kenapa? Apa kamu takut jauh dariku dan Mingyu?" Tanya Taehyung disertai kekehan. Jimin membolakan matanya dan menggeleng.

"Heleh, bukan gitu. Aku tambah seneng bisa jauh dari kamu dan Mingyu. Syukur-syukur kalau bisa satu kelompok dengan My Baby Suga." Ucap Jimin disertai cengiran menyebalkannya.

"Dasar Bantet! Awas saja jika nanti membutuhkanku." Cibir Taehyung.

"Itu tak akan terjadi." Jawab Jimin.

"Aissshhh...bajingan ini." Taehyung mengarahkan tangannya seolah ingin memukul Jimin, tapi tentunya hal itu tak mungkin terjadi.

Keduanya kemudian terdiam seraya menatap pemandangan. Jimin menghela napas dan kemudian menatap Taehyung yang masih menyunggingkan senyumnya. Entah mengapa, Jimin senang sekali melihat Taehyung yang seperti ini. Terasa tenang di hati.

"Tae?" Panggil Jimin lagi.

"Hm?" Sahut Taehyung yang masih fokus pada pemandangan di depannya.

"Kalau kamu satu kelompok dengan Jungkook bagaimana?" Pertanyaan Jimin mampu menarik kembali atensi Taehyung padanya.

"Aku akan bahagia jika itu benar terjadi." Jawab Taehyung dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya.

Jimin menatap kembali pemandangan dan menghela napas dalam. Netranya kembali terarah pada sosok Taehyung yang masih nyaman dengan pemandangan di hadapannya.

"Tae, mau sampai kapan kamu seperti ini?" Tanya Jimin dengan nada sendunya. Taehyung mengerutkan dahinya dan menatap Jimin penuh tanya.

"Seperti ini yang bagaimana?" Tanya Taehyung.

Jimin menghela napas yang entah keberapa kalinya. Merasa tidak enak sebenarnya untuk membahas hal ini. Tapi Jimin menjadi kepikiran. Ia tak ingin sahabatnya ini menyesal di kemudian hari.

"Maaf sebelumnya. Em.. Tentang kamu dan Jungkook. Kenapa kamu memilih cara yang seperti ini? Kenapa kamu tidak datang padanya dan mengaku tentang siapa dirimu sebenarnya padanya? Aku pikir itu lebih baik dari pada kamu harus selalu berbuat ulah padanya. Kamu tahu kan? Jeon Jungkook tidak suka dilawan. Aku tidak ingin kamu tersakiti pada akhirnya." Jimin menatap Taehyung dalam. Taehyung hanya tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke depan.

"Kamu tau Jim? Aku sudah bersusah payah menjadi sosok Taehyung yang seperti sekarang. Jika aku mengaku begitu saja padanya, bisa jadi ia menganggapku lemah dan berakhir mengasihaniku. Aku sudah terlanjur berjanji pada diriku sendiri untuk menjadi diriku yang baru. Aku ingin Jungkook mengenalku sebagai Taehyung yang berani dan kuat, bukan Taehyung yang lemah dan cengeng seperti dulu." Taehyung menghembuskan napas kasar dan tersenyum. Tatapannya kembali terarah pada sosok Jimin yang setia memperhatikannya.

"Lagi pula aku sudah terlanjur memilih cara ini untuk mengambil perhatian darinya. Akan sangat konyol jika tiba-tiba aku menunjukkan diriku yang lemah padanya." Taehyung berucap disertai kekehan.

"Aku sungguh tak paham dengan jalan pikirmu, Tae." Ucap Jimin. Ia sungguh tak paham dengan jalan pikiran sahabatnya ini. Bagaimana bisa ia memilih jalan yang susah sedangkan masih ada jalan mudah di hadapannya.

"Aku tau. Maka dari itu jangan pikirkan dan perhatikan saja." Ujar Taehyung. Ia melihat jam pada pergelangan tangannya dan menatap Jimin setelahnya.

"Waktu istirahat telah habis. Ayo kembali ke kelas. Pasti Mingyu bingung mencari keberadaan kita." Ajak Taehyung dan diangguki oleh Jimin.

"Ayo."

Mereka pun berjalan bersama menuju kelasnya.

Bersambung...

Tolong tinggalkan jejak ya, teman-teman...
Aku tunggu komentarnya...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang