Bab 10

8K 794 75
                                    

Sekitar setengah jam yang lalu mereka sampai di tempat penginapan. Masing-masing dari siswa disediakan kamar sesuai kelompoknya. Jungkook tak berhenti merutuki kesialannya yang setelah duduk sebangku, kini ia harus tinggal satu kamar dengan pemuda bangsat ini.

Satu kelompok terdiri dari 6 orang. Kebetulan dalam satu kamar terdapat 3 ranjang, salah satunya merupakan ranjang susun. Masing-masing ranjang ditempati oleh dua orang.

"Aku akan tidur dengan Minho." Ucap Eunwoo.

"Bambam akan tidur denganku." Ucap Yugyeom.

"Lalu aku harus tidur dengan bajingan ini? Ogah!" Jungkook menolak jika dia harus tidur seranjang dengan Taehyung.

"Kamu pikir aku mau seranjang denganmu? Amit-amit." Taehyung merotasikan bola matanya jengah.

"Ayolah Bro, kita ini satu kelompok. Jangan seperti itu." Ucap Eunwoo. Jungkook dan Taehyung hanya mendengus dan mengangguk lemah. Mereka tidak boleh egois mengingat bahwa mereka adalah kelompok saat ini.

Setelah beristirahat sejenak, mereka menunggu antrean untuk membersihkan diri. Rasanya perjalanan panjang tadi membuat tubuh mereka lengket.

"Kamu tau? Agenda kita besok adalah mencari bendera yang ada di bukit belakang villa. Sesuai kesepakatan, kita akan bertanding untuk mendapatkan bendera itu terbanyak. Jika aku menang, kamu harus bersujud padaku di hadapan siswa dan mengakui kebangsatanmu di hadapan mereka. Namun jika kamu yang menang, kamu bisa melakukan apapun padaku." Taehyung tersenyum saat mendengar penjelasan Jungkook barusan.

"Benar aku boleh melakukan apapun padamu?" Tanya Taehyung memastikan.

"Tentu saja." Jawab Jungkook tanpa keraguan.

"Baiklah, deal!" Taehyung mengulurkan tangannya dan merekapun berjabatan.

"Deal!"
.
.
.

Waktu istirahat telah tiba. Setelah guru memberikan materi serta bimbingan tentang agenda baksos kali ini, seluruh siswa disilakan untuk beristirahat karena besok acara akan dimulai pagi-pagi sekali. Jungkook dan Taehyung masih terjaga. Mereka sibuk memainkan ponselnya dan tak bicara satu sama lain. Taehyung melirik ke anggota yang lain, mereka semua telah tertidur nyenyak. Ia kemudian melirik pemuda Jeon yang berada di sebelah kirinya, pemuda itu masih asyik dengan game yang ada di handphonenya.

"Ck!" Taehyung berdecak membuat Jungkook melirik sekilas padanya.

"Tidurlah, besok kita berangkat lebih awal." Ucap Taehyung seraya meletakkan handphonenya di sebelah bantal.

"Tidak usah sok peduli denganku." Ucap Jungkook dingin.

"Terserahmu saja." Sahut Taehyung jengah. Sepertinya sampai kapanpun mereka tidak bisa akur.

Taehyung membalik tubuhnya membelakangi Jungkook. Ia sudah siap untuk tidur karena besok, ia harus bangun lebih awal.

Jungkook menyudahi acara bermain gamenya saat dirasa tak ada pergerakan lagi dari Taehyung. Ia menyimpan handphonenya ke dalam tas yang ada di sampingnya dan kemudian menyiapkan diri untuk tidur. Jungkook memperhatikan punggung Taehyung yang bergerak teratur. Jungkook yakin jika anak itu sudah tertidur.

"Mau sampai kapan kita bermusuhan seperti ini? Aku bahkan tidak tahu kenapa kita menjadi seperti ini." Jungkook menghela napas panjang. Jika boleh jujur, Jungkook lelah selalu bermusuhan seperti ini. Tapi Jungkook gengsi jika harus memulai perdamaian dengannya.

"Ah terserah." Ucapnya kemudian. Ia pun mulai memposisikan tubuhnya untuk mencari posisi ternyaman untuk beristirahat. Tak lama kemudian ia pun terlelap.
.
.
.

Waktu menunjukkan pukul setengah empat pagi. Taehyung terbangun dan melihat pemuda Jeon masih nyaman tertidur.

"Jungkook, bangunlah!" Taehyung berucap lirih seraya menepuk lengan Jungkook. Tak lama kemudian Jungkook pun terbangun. Beruntung sekali anak itu mudah dibangunkan.

"Kita harus cepat berangkat." Ucap Taehyung lirih dan diangguki oleh Jungkook.

Mereka menyiapkan beberapa keperluan yang mereka butuhkan. Setelah itu keduanya berjalan mengendap untuk keluar tanpa membangunkan yang lainnya.

Mereka tersenyum lega saat berhasil keluar dari villa.

"Kita mulai sekarang." Ucap Jungkook dan diangguki semangat oleh Taehyung.

"1, 2, 3." Merekapun berlari menuju bukit. Keduanya tak menyerah dan optimis menjadi pemenang.

Merekapun berlari dengan mata mengedar mencari bendera yang harus mereka kumpulkan. Jungkook tersenyum senang saat mendapatkan bendera pertama.

"Menyerahlah jika kamu merasa tak sanggup." Ucap Jungkook setelah mendapati Taehyung yang berada jauh darinya.

Taehyung tak menjawab dan hanya fokus pada bendera yang harus didapatkannya.

"Itu dia." Gumam Taehyung semangat saat melihat bendera yang tak jauh darinya. Dengan cepat ia mengambil bendera itu.

"Arrgh!" Teriak Jungkook membuat senyum Taehyung menghilang.

"Jungkook!!" Taehyung langsung berlari menghampiri Jungkook.

"Tolong!"

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang