Bab 25

6.1K 598 41
                                    

"Kamu dari mana saja kok gak ikut jam pertama?" Tanya Jimin saat Taehyung duduk di bangkunya. Bel pergantian baru berbunyi dan tak lama kemudian Taehyung masuk dan duduk di bangkunya dengan tampang tanpa dosa. Jimin dan Mingyu hanya menatap heran kepada sahabatnya ini.

"Aku ketiduran di rooftop sekolah. Aku tadi berangkat kepagian dan memutuskan tidur terlebih dahulu. Eh gak taunya malah terlambat. Sial emang." Jelas Taehyung dengan tatapan kesalnya. Selama ini Taehyung tak pernah terlambat masuk ke dalam kelas, ini adalah pertama kali untuknya. Wajar saja jika dia merasa kesal.

"Oh, aku kira kenapa. Tidak masalah, lagian tadi jamkos kok. Gurunya izin karena istrinya melahirkan. Jadi tak perlu merasa kesal." Ucap Mingyu seraya memakan kuaci yang tadi dibelinya saat berangkat sekolah.

"Beneran? Syukurlah." Taehyung menghela napas lega. Paling tidak ia tidak mendapat alpa di jam pelajaran pertama.
.
.
.

Jungkook bersenandung mengabaikan tatapan Hoseok yang seakan mengulitinya.

"Jungkook?" Panggil Hoseok. Jungkook menghela napas kasar. Dia tahu jika sahabatnya ini akan memberikan ceramah serta petuah untuknya.

"Aku tau aku salah karena tidak mengikuti jam pertama. Aku tidak mungkin meninggalkan Taehyung begitu saja di rooftop sekolah. Jadi aku pikir, tidak mengikuti satu jam pelajaran tak akan menjadi masalah." Jungkook menjelaskan semua sebelum Hoseok menyeramahinya dan pertanya banyak hal padanya. Sungguh ia sedang malas mendapat ocehan darinya.

Hoseok mengerutkan dahi. Kenapa Jungkook tiba-tiba berbicara begitu? Padahal ia hanya ingin meminjam buku paket biologi padanya. Aneh sekali.

"Aku hanya ingin meminjam buku biologi." Ucap Hoseok dengan ekspresi datarnya.

"Ha?" Jungkook menegapkan duduknya. Ia tak sedang salah dengar kan?

"Aku meminjam buku paketmu. Aku lupa tak membawanya hari ini. Aku ingin membaca materinya dulu sebelum pelajaran dimulai agar aku tidak lama memahaminya nanti. Lagi pula aku tidak mempermasalahkan kamu yang tidak ikut pelajaran pertama. Gurunya tidak ada dan hanya memberikan tugas. Ada keperluan lain katanya. Jadi mana buku paketnya? Aku pinjam." Hoseok menengadahkan tangannya. Jungkook mengerjapkan matanya dan kemudian mengambil buku paket yang ada di lacinya.

"Syukurlah jika begitu. Ini bukunya." Hoseok dengan cepat menerimanya. Jungkook bernapas lega. Sepertinya dewa keberuntungan tengah berpihak padanya.
.
.
.

Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa, Jungkook akan menjemput Taehyung dan mengajaknya makan bersama di kantin. Ia memesan dua mangkuk mie dingin (naengmyeon) dan jus strobery untuknya dan Taehyung. Ia memilih salah satu bangku yang sedikit jauh dengan yang lainnya. Biarkan saja, saat ini mereka sedang ingin makan berdua.

"Kamu ingin mencoba mieku?" Tawar Taehyung dengan menyodorkan sesumpit mienya untuk Jungkook. Jungkook dengan senang hati menerimanya.

"Bagaimana? Aku menambahkan sambal di dalamnya. Apakah enak?" Taehyung menatap Jungkook dengan senyum yang merekah. Jungkook menelan makanannya dan mengangguk.

"Pedasnya pas. Aku suka. Apalagi mendapat suapan darimu. Rasanya lebih enak dari biasanya." Jungkook tersenyum jahil padanya.

"Isssh... Keju sekali sih." Taehyung mendesis geli. Aneh sekali mendengar kata-kata cheese seperti itu. Bukannya sweet malah terkesan creepy.

"Maaf maaf... Aku hanya iseng saja. Ternyata gaya seperti itu sangat tak cocok denganku." Jungkook terkekeh membuat Taehyung tersenyum.

"Benar kan?" Tanya Taehyung.  Jungkook pun mengangguk setuju. Merekapun melanjutkan acara makannya. Sesekali saling bertukar menyuap membuat beberapa orang menatap mereka iri.

"Jungkook!" Seorang gadis tiba-tiba datang dan memeluk leher Jungkook dari belakang. Taehyung yang melihat hal itu langsung menjatuhkan sumpitnya dan menatap gadis itu garang.

"Apa yang kamu lakukan, Somi!" Jungkook menyentak tangan gadis itu dan menatapnya tak suka.

"Kenapa marah-marah sih? Aku kan hanya menyapamu." Somi mengerucutkan bibirnya dan merajuk.

"Menyapa apa? Kamu tidak lihat aku sedang bersama kekasihku? Apa kamu mau membuatnya salah paham? Berhenti bersikap kekanakan!" Bentak Jungkook dengan raut wajah yang memerah menahan amarah.

"Jungkook, apasih yang kamu lihat dari dia? Tak ada manis-manisnya. Apa yang dapat kamu banggakan dari hubungan sejenis seperti kalian? Dia tidak akan bisa bersikap lembut seperti aku padamu. Sadarlah Jeon!" Ucap Somi panjang lebar. Entah mengapa perkataan Somi barusan seolah mencabik hati Taehyung. Ia pun beranjak dan pergi meninggalkan Somi dan Jungkook.

"Tae!" Panggil Jungkook. Namun Taehyung tidak mendengar dan melanjutkan langkahnya.

"Sudahlah, sepertinya ia mulai sadar." Ucap Somi dengan senyum miringnya.

"Dengar ya Som, bagaimanapun Taehyung, aku akan tetap mencintainya. Aku suka dia yang apa adanya, tidak seperti dirimu yang penuh kepalsuan. Satu lagi, jangan pernah berkata buruk tentangnya karena kamu tak lebih baik darinya." Jungkook berucap dan kemudian berlari mengejar Taehyung yang jauh di hadapannya.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang