Bab 44

3.2K 368 18
                                    

Bel istirahat berbunyi. Taehyung dan kedua sahabat bangsatnya telah siap untuk keluar kelas menuju kantin.

"Aku akan menjemput baby Sugaku." Jimin berucap seraya melambaikan tangannya kepada kedua temannya.

"Aku juga akan menjemput Bambam. Kamu duluan saja, Tae." Ucap Mingyu dan diangguki oleh Taehyung. Ia pun berlalu meninggalkan Taehyung.

"Dasar bucin kalian." Lirih Taehyung. Ia pun berjalan keluar, namun sebuah panggilan menghentikan langkahnya.

"Taehyung, bisakah kita bicara bersama?" Tanya Daniel. Taehyung terlihat berpikir, namun iapun mengangguki permintaan Daniel.

"Mau bicara tentang apa?" Tanya Taehyung. Daniel mendekat dan menatap Taehyung dalam.

"Aku ingin bicara di suatu tempat." Ucapnya dan kemudian dengan lancang menarik tangan Taehyung keluar dari kelas.

Mereka berhenti di taman belakang kelas. Taehyung duduk di sebuah bangku dengan Daniel yang berada di sampingnya, menatapnya.

"Jadi, apa yang akan kamu bicarakan?" Tanya Taehyung setelah tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Daniel.

"Emm.. Maaf sebelumnya, aku hanya merasa tidak nyaman dengan perlakuan Jungkook yang seolah membenciku." Daniel menjeda ucapannya. Taehyung hanya menatap dengan kerutan yang terlihat jelas di dahinya.

"Sebenarnya kita tidak memiliki masalah yang serius, ini hanya karena masalah sepele di masa lalu." Jelas Daniel. Taehyung tak menanggapi dan masih serius mendengarkan segala ucapan yang keluar dari mulut Daniel.

"Dulu aku menyukai seseorang bernama Ong Seong Woo. Dia pemuda yang sangat manis dan populer. Aku selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya, namun suatu hari aku mendapat kenyataan yang menyakitkan. Dia menyukai orang lain, dan itu Jeon Jungkook." Lanjutnya. Taehyung masih diam tanpa memberi respon apapun.

"Hubungan antara Seong Woo dan Jungkook semakin hari semakin akrab dan dekat. Jujur aku cemburu saat itu. Seong Woo selalu mengabaikanku hingga pada suatu saat, emosiku sudah meluap dan menantang Jungkook untuk berkelahi. Jungkook tak menolak saat itu dan kamipun berkelahi. Seisi sekolah menjadi ricuh dengan ulah kami saat itu dan kami dipanggil BK untuk pertama kalinya." Daniel menjeda ucapannya dan menatap gelagat Taehyung. Namun sayang, ia tak dapat menangkap kekesalan ataupun respon lain dari cerita yang ia ungkapkan.

"Setelah kejadian itu, Seong Woo marah dan menjauh dariku. Aku sangat kalut dan tak tahu harus bersikap bagaimana lagi agar Seong Woo kembali menatapku. Tapi segala usahaku sia-sia. Dia sudah menjalin hubungan dengan Jungkook dan aku semakin tidak terima. Aku selalu bermusuhan dengannya dan perkelahian tak terhindar. Hingga pada akhirnya Jungkook memilih pindah." Daniel menghela napas dan menunjukkan wajah menyesalnya.

"Aku sadar apa yang aku lakukan dulu sangat kekanakan. Aku sungguh mengikhlaskan Seong Woo jika memang kebahagiaan dia bukanlah denganku. Aku hanya tak ingin bermusuhan lagi. Namun, melihat perlakuan Jungkook padaku. Aku sangat sedih. Aku ingin kita bisa berteman lagi." Daniel menatap wajah Taehyung dan membentuk gesture memohon.

"Taehyung, tolong bantu aku. Tolong yakinkan pada Jungkook bahwa aku sudah berubah. Aku ingin kita bisa berteman lagi seperti dulu. Aku mohon, bantu aku." Mohon Daniel dengan wajah penuh penyesalan. Taehyung menghela napas dan tersenyum.

"Aku akan mencoba membantumu. Tidak usah memohon begitu." Taehyung menurunkan tangan Daniel dan tersenyum.

"Jangan khawatir. Aku akan coba membantumu. Sekarang aku pergi dulu, Jungkook pasti sudah menungguku." Taehyung beranjak dari duduknya dan bersiap meninggalkan Daniel.

"Terima kasih, Taehyung." Ucapnya, Taehyung mengangguk dan kemudian berlalu.

"Haha.. Lihat saja Jeon Jungkook. Apa yang akan terjadi setelahnya." Daniel menghela napas lega dan tersenyum bangga.

"Ong Seong Woo, aku harus tahu siapa dia sebenarnya." Batin Taehyung dengan perasaan tidak karuannya.

Bersambung...

Kasih masukan ya?
Aku tunggu vote dan komennya.

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang