Bab 7

8K 868 64
                                    

Seluruh siswa berbondong-bondong untuk melihat pengumuman kelompok baksos yang akan dilaksanakan lusa. Taehyung, Mingyu, dan Jimin hanya berdiri di sudut lorong dan menatap malas gerombolan siswa itu.

"Aku heran, kenapa mereka sangat antusias dengan acara seperti itu?" Ucap Mingyu.

"Memangnya kamu tidak penasaran akan sekelompok dengan siapa?" Tanya Jimin dan dihadiahi cengiran dari Mingyu.

"Aku tidak masalah akan sekelompok dengan siapa. Asal banyak gadis cantiknya, aku betah." Ucapnya seraya menaik turunkan alisnya.

"Bangsat!" Cibir Taehyung dan kemudian tersenyum.

Mingyu menegakkan duduknya saat melihat Jennie tengah berjalan ke arah mereka.

"Cewek kamu tuh!" Mingyu menyikut lengan Taehyung agar melihat ke arah Jennie.

"Ck, mau ngapain lagi sih?" Taehyung merotasikan bola matanya malas. Enggan sekali rasanya bertemu dengan gadis murahan itu.

"Taehyungie Oppa!" Sapanya dengan senyum cerahnya. Jennie mengubah panggilan dan cara bicaranya pada Taehyung semenjak kejadian kemarin. Jennie menganggap jika ia saat ini adalah kekasih dari lelaki dengan kadar ketampanan dan keseksian yang di atas rata-rata ini.

"Ada apa Jen?" Tanya Taehyung datar.

"Oppa sudah melihat pengumumannya? Aku berharap kita bisa satu kelompok." Ucapnya seraya mengapit lengan Taehyung. Taehyung hanya diam seraya memutar bola matanya jengah. Malas sekali menanggapi gadis ini.

"Oppa, ayo kita lihat bersama." Ajak Jennie. Taehyung yang sedang mengedarkan pandangannya ke sekelilingpun langsung menanggapi Jennie dengan manis kala melihat pemuda Jeon yang tengah menatapnya.

"Ayo Sayang!" Ucap Taehyung dan kemudian menggandengnya untuk berjalan menuju mading.

"Cih, dasar suka pamer! Bangsat sialan!" Gerutu Jungkook dalam hati dan kemudian melanjutkan langkahnya.

Mereka bertiga berdiri di depan mading dan membaca satu-satu nama untuk menemukan kelompoknya.

"Yah, kita tidak satu kelompok." Jennie mempoutkan bibirnya seraya menatap Taehyung kecewa.

"Tidak apa-apa Sayang. Kita masih bisa bertemu kan?" Ucap Taehyung seraya mengusap poni Jennie lembut.

"Dih, menjijikkan." Gerutu Jungkook yang tepat berada di belakangnya.

Taehyung mengulum senyum saat mendengar ucapan Jungkook. Telinganya masih baik untuk mendengar gerutuannya barusan. Entah mengapa Taehyung senang mendengarnya.

Mata Taehyung kembali menatap deretan nama-nama yang terpampang di kertas. Ia berusaha menemukan namanya di antara nama yang lain.

"Ketemu!" Taehyung memekik lega saat menemukan namanya.

"Ah, Oppa satu kelompok dengan Jungkook Oppa?" Jennie menatap Taehyung dan Jungkook bergantian.

"Apa katamu?" Jungkook langsung memastikan kelompoknya.

"Sialan! Kenapa aku harus satu kelompok dengan bajingan ini? Aissshhh jinjja." Jungkook mendengus sebal.

"Kenapa? Kamu takut tersaingi denganku?" Taehyung menyunggingkan senyum miringnya.

"Omong kosong! Aku sama sekali tak takut tersaingi denganmu." Jungkook menatap tajam Taehyung yang kini seolah menyepelekannya.

"Baiklah jika begitu. Jadilah lelaki gentle dan kita lihat siapa yang terbaik nanti." Ucap Taehyung. Jungkook mendekati Taehyung dan meraih kerah bajunya.

"Baiklah. Aku akan buktikan siapa yang pecundang di antara kita." Jungkook melepas cengkeramannya pada kerah baju Taehyung dan kemudian berlalu.

Taehyung tersenyum memperhatikan punggung Jungkook yang mulai menjauh.

"Aku akan buat kamu jatuh dalam pelukanku, Jeon." Taehyung berucap dalam hati. Ia kemudian berjalan pergi dengan Jennie yang setia mengekori.

"Oppa, gwenchana?" Tanya Jennie khawatir.

"Nan gwenchana." Jawab Taehyung datar.
.
.
.

Seperti tahun-tahun sebelumnya. Acara baksos akan dilakukan selama tiga hari tiga malam. Setiap kelompok yang terbentuk diharuskan bekerja sama untuk mengumpulkan bendera yang sudah panitia sebar dan nantinya bendera itu akan ditukarkan dengan barang ataupun bahan pangan yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Jika kelompok lain akan sibuk memikirkan strategi agar dapat bekerja sama dengan baik, berbeda dengan Taehyung dan Jungkook. Bagi mereka berdua, acara ini adalah ajang kompetensi untuk menentukan siapa di antara mereka berdua yang paling hebat. Ah, Jungkook tak sabar untuk memenangkan tantangan itu.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang