Bab 30

5.7K 564 29
                                    

Jungkook menutup pintunya kasar dan mengurung tubuh Taehyung dalam kungkungannya. Bibirnya dengan cepat meraup bibir merah delima menggoda milik  Taehyung, menyesapnya dalam seolah bibir itu hanya miliknya.

"Ah, Jungkook..." Taehyung mendesah di sela ciumannya. Tangan kekar Jungkook meraih pinggang Taehyung dan mendekapnya erat.

Napas keduanya saling bersahutan di tengah kesunyian. Suara tautan bibir keduanya membuat tubuh Jungkook semakin bergairah. Udara di sekitarnya terasa panas, Jungkook segera mengakhiri ciumannya agar tak melewati batas.

"Baby, apa kamu sengaja mengujiku?" Tanya Jungkook setelah melepas tautannya. 

"Aku tidak." Jawab Taehyung dengan seringai di bibirnya.

"Kamu sungguh nakal, Kim Taehyung." Jungkook mendekatkan kepalanya pada leher Taehyung dan mengecupinya.

"Jungkook, kamu sudah berjanji tidak melewati batas, bukan?" Tanya Taehyung seraya mengelus rambut Jungkook yang bertengger nyaman di lehernya.

"Tapi aku tidak berjanji untuk tidak menciummu, bukan?" Jungkook menjilat leher jenjang Taehyung dan menghisapnya.

"Ah, apa yang kamu lakukan?" Taehyung merasa ada aliran listrik yang mengalir di tubuhnya saat Jungkook menghisap lehernya.

"Hng, aku hanya menandaimu, Baby." Jungkook mengangkat wajahnya dan menatap wajah merah Taehyung yang terlihat mempesona.

"Kamu sungguh menyiksaku malam ini." Jungkook mengecupi bibir Taehyung gemas dan kemudian menatap wajahnya dalam. Salah satu tangannya menangkup pipi Taehyung dan mengelusnya sayang. 

"Ayo, aku sudah menyiapkan makan malam untukmu." Jungkook meraih tangan Taehyung dan menuntunnya menuju meja makan yang sudah ia siapkan.

"Wah, kamu menyiapkan semua ini untukku?" Tanya Taehyung dengan tatapan berbinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, kamu menyiapkan semua ini untukku?" Tanya Taehyung dengan tatapan berbinar.

Jungkook hanya tersenyum seraya menarik tempat duduk untuk Taehyung.

"Ini untukmu, Baby. Apa kamu menyukainya?" Jungkook mengelus pucuk kepala Taehyung lembut. Lega sekali rasanya melihat wajah bahagia Taehyung saat melihatnya.

"Iya, aku menyukainya." Taehyung mendongak dan tersenyum manis ke arah Jungkook.

"Ah, kenapa kamu sangat menggemaskan, Sayang?" Jungkook menarik gemas kedua pipi Taehyung dan kemudian mengambil tempat duduk di depan Taehyung.

Taehyung hanya tersenyum. Bahagia sekali rasanya melihat Jungkook yang manis seperti ini.

"Ayo kita makan." Tangan Jungkook terulur untuk mengambil sendok, namun tangan Taehyung menahan pergerakannya.

"Berdoa dulu, Jungkook." Jungkook tersenyum dan kemudian melepas pegangannya pada sendok itu.

"Baiklah, mari kita berdoa." Jungkook menyatukan kedua tangannya di atas meja dan menutup mata. Taehyung memperhatikan wajah sang kekasih yang terlihat tampan di bawah lampu yang temaram. Wajahnya terlihat damai saat melantunkan doa pada Tuhan yang maha kuasa.

"__ berkahilah makanan kami malam ini, Bapa. Amen." Taehyung segera menutup mata saat Jungkook mengakhiri doanya.

"Ayo, kita makan sekarang." Taehyung membuka mata dan tersenyum. Ia mengangguk dan mulai memakan kudapan yang terhidang di hadapannya.
.
.
.

Seusai makan, kini mereka tengah duduk seraya menatap layar televisi. Taehyung bersandar di dada bidang Jungkook dengan tangan yang mengait jemari Jungkook mesra.

"Kamu tahu, ini adalah malam terbaik yang pernah aku lewati selama hidupku." Bisik Jungkook dengan sesekali mengecupi pucuk kepala Taehyung.

"Sudahlah, jangan memulai ucapan keju. Aku masih kenyang ngomong-ngomong." Taehyung tersenyum seraya melirik keberadaan Jungkook.

"Hei, aku berkata jujur, Baby." Taehyung terkekeh dan kemudian mengecup tangan Jungkook.

"Aku juga bahagia bisa bermanja denganmu seperti ini." Taehyung mengubah posisinya agar dapat nenatap wajah sang kekasih.

"Aku senang melihatmu yang bersikap manis seperti ini dari pada bersikap agresif seperti tadi." Taehyung mengalungkan tangannya pada leher Jungkook dan menyembunyikan kepalanya di ceruk lehernya.

"Aku mencintaimu, Jungkook. Sangat mencintaimu." Bisik Taehyung. Jungkook tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Taehyung.

"Aku juga mencintaimu hingga rasanya mau mati." Bisik Jungkook seraya mengecupi pelipis Taehyung.

Taehyung menarik dirinya dan menangkup wajah Jungkook, membelai rahang tegasnya lembut dengan tatapan penuh puja. Berada di sisi Jungkook seperti saat ini sungguh membuatnya bahagia.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang