Bab 62

3.8K 384 56
                                    

"JUNGKOOK LEPASKAN!"

















Jungkook reflek melepaskan dekapannya. Tubuhnya seketika terasa kaku saat menemukan Namjoon tengah menatap tajam ke arah dirinya.

"Nam... Namjoon Hyung?" Cicit Jungkook. Namjoon mempercepat langkahnya mendekati Jungkook, membuat Jungkook maupun Taehyung berdiri kaku tanpa berani bergerak sedikitpun.

Bugh

Satu tendangan Jungkook dapatkan di kakinya. Ia mengaduh kesakitan namun setelahnya kembali berdiri tegak saat Namjoon tak mengalihkan tatapan menusuknya.

"Ma..maaf Hyung." Lirihnya seraya menatap ke arah bawah.

"Dasar kelinci menyebalkan! Bagaimana kamu bisa tanpa malu menciumi adikku seperti itu? Kamu juga! Katakan, apa saja yang sudah kelinci jelek ini lakukan kepadamu? Apakah dia sering melecehkanmu?"

Jungkook menegakkan kepalanya dengan mata yang membola saat mendengar tuduhan dari hyung kekasihnya. Ia kemudian melirik ke arah Taehyung yang menunduk seraya melipat kedua bibirnya. Ah, pasti ia sedang menahan tawa melihat Namjoon hyung menjelek-jelekkan dirinya. Awas saja.

"Kenapa diam? Ayo katakan." Suruh Namjoon. Taehyung menghela napas sebagai penetral tawanya dan kemudian menjawab.

"Tenang Hyung, kelinci jelek ini tidak akan berani macam-macam padaku. Lagi pula, mana ada kelinci yang menang melawan singa? Tentu tidak ada kan?" Jawabnya. Jungkook melirik tajam ke arah kekasihnya. Heol! Apakah Taehyung sudah lupa siapa yang mendesah di bawahnya semalam?  Menyebalkan.

"Kamu benar. Jangan sampai kalah dengan kelinci dekil dan tengil ini." Ucap Namjoon seraya menunjuk ke arah Jungkook. Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Oh iya, mommy dan daddy di mana?" Tanya Namjoon seraya menatap ke semua arah.

"Mereka ada di kamar, Hyung. Oh iya, di mana Seokjin Hyung? Kenapa tidak Hyung ajak ke mari juga?" Tanya Taehyung setelah sadar bahwa Seokjin hyung tak berada di sisi hyungnya.

"Dia sedang sibuk di cafe. Kebetulan cafenya sedang ramai. Biar nanti hyung ajak dia ke mari. Ya sudah, hyung mau menemui mommy dan daddy dulu." Namjoon mengusak rambut coklat Taehyung dan kemudian berlalu.

"Kamu, jangan macam-macam lagi!" Namjoon berbalik dan menunjuk Jungkook.

"Iya, Hyung." Jungkook pun mengangguk.

Setelah Namjoon tak terlihat lagi, Jungkook beralih menatap Taehyung yang tersenyum jahil ke arahnya.

"Menjadi baby lion nakal ya?" Ucap Jungkook seraya berjalan mendekat ke arahnya.

"Aku tidak!" Sanggah Taehyung seraya melangkah menjauhinya.

"Kamu harus menerima hukuman, Sayang." Ucap Jungkook seraya berusaha menangkap kekasihnya.

"Lakukan saja kalau kamu bisa." Taehyung mempercepat langkahnya menghindari kekasihnya.

"Aku akan mendapatkanmu." Jungkook mempercepat langkahnya berusaha menangkap Taehyung.

"KYAAA NAMJOON HYUNG! TOLONG AKU!"

"JUNGKOOK!

"AKU TIDAK MELAKUKAN APA-APA HYUNG!"

"HAHAHAHA.... BLEH...."

"DASAR NAKAL."
.
.
.

Jimin dan Mingyu tengah duduk seraya meminum sekaleng kola di tangannya. Mereka sedang duduk bersama di teras rumah Mingyu seraya bercakap berbagai hal.

"Akhirnya, masalah Daniel dapat selesai juga." Jimin tersenyum setelah menghela napas dalam.

"Iya, ah aku tak mengira jika dia begitu licik dan bermuka dua." Sahut Mingyu.

Keduanya tersenyum mengingat semua hal yang sudah mereka lewati bersama. Sungguh melegakan.

"Oh iya Gyu, aku tidak pernah tahu kalau kamu pandai di bidang hacker. Pasti banyak hal lain yang tidak aku ketahui dari dirimu. Ayo ceritakan sekarang. Aku sungguh penasaran." Pinta Jimin. Mingyu menenggak kembali minumnya dan mengalihkan tatap ke arah Jimin.

"Tidak ada kemampuan lain yang spesial. Hanya saja, dulu waktu awal masuk JHS, aku sangat tertarik di bidang IT. Aku selalu mencoba dan belajar banyak hal. Salah satunya dengan menghack akun." Jelasnya. Jimin hanya mengangguk paham. Sedikit tidak menyangka jika teman bobroknya ini dapat diandalkan juga.

"Tidak usah kagum begitu. Aku masih belum ada apa-apanya kok." Ucap Mingyu setelah memperhatikan raut kagum Jimin kepadanya.

"Jangan PD. Aku hanya tidak menyangka saja seseorang sepertimu ternyata dapat bermanfaat juga." Jawabnya diiringi tawa.

"Sialan! Kamu pikir aku apa? Begini juga bisa diandalkan tahu!" Mingyu menggerutu sebal.

"Aigoo... Jangan sensitif begitu. Aku hanya bercanda tau!"

"Dasar bantet menyebalkan!" Mingyu beranjak masuk dan menutup pintunya begitu saja.

"HEI BUKA PINTUNYA! TAS DAN DOMPETKU ADA DI DALAM!"

"BUKAN URUSANKU!"






Bersambung...

Lama gak up ya?
Haha sampai lupa alur ceritanya.
Hmm.. Mungkin cerita ini akan tamat di bab 65. Tolong kasih saran dan masukan untuk lanjutan ceritanya.
Semoga kalian suka. Aku tunggu vote dan komentarnya...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang