Bab 14

7.8K 795 97
                                    

Jungkook menatap Taehyung serius. Ia dengan seksama menanti Taehyung menceritakan masa lalu yang ia maksudkan dengan Jimin waktu itu.

"Kamu ingat anak yang dipalak di taman? Anak gendut yang dihadang beberapa anak nakal dan dipaksa untuk menyerahkan uangnya, apakah kamu mengingatnya?" Tanya Taehyung.

Mata bulat Jungkook bergerak ke kanan dan kiri, berusaha mengingat masa yang Taehyung ceritakan. Memori otaknya bekerja cukup keras untuk mengulang lagi kejadian beberapa tahun belakangan. Sekilas bayangan anak kecil dengan tubuh gendutnya terlintas di ingatannya.

"Boleh tahu siapa namamu?"

Kalimat itu kembali terlintas di ingatannya. Jungkook ingat, saat itu ia langsung berbalik setelah mendengar pertanyaan itu.

"Jeon Jungkook." Ucap Jungkook sebelum melangkahkan kakinya lagi.

Taehyung menatap Jungkook lamat dan kemudian kembali bertanya.

"Kamu mengingatnya?" Jungkook kembali mendapat kesadarannya setelah mendengar pertanyaan itu. Ia pun mengangguk.

"Kamu ingat anak itu kan? Dia adalah aku." Jelas Taehyung. Jungkook membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana anak itu bisa berubah sedrastis ini? Anak kecil itu dan Taehyung sangat berbeda jauh.

"Wah.. Aku tidak menyangka jika anak itu adalah kamu." Ucap Jungkook yang malah membuat Taehyung memberengut.

"Kenapa? Apa karena aku gendut?" Ucap Taehyung dengan nada yang sedikit merajuk(?)

"Hei, aku tidak bermaksud begitu. Hanya tidak menyangka saja anak yang polos dan menggemaskan itu berubah menjadi pemuda bangsat sepertimu." Ucap Jungkook disertai kekehan.

"Yak Jeon Jungkook Bajingan! Aku menjadi seperti ini juga karenamu!" Ucap Taehyung tak terima.

"Kenapa begitu?" Tanya Jungkook selidik. Taehyung yang sadar akan ucapannya hanya merutuk dalam diam dengan kedua pipi yang memerah.

"Kenapa itu karenaku?" Tanya Jungkook dengan ekspresi wajah menyebalkannya. Taehyung jadi bingung harus bagaimana. Tolong tenggelamkan saja dirinya dari pada harus menjawab pertanyaan itu.

"I...itu... Anu..." Taehyung memandang ke segala arah asal tidak menatap mata bulat Jungkook.

"Anu apa?" Tanya Jungkook. Gemas sekali rasanya melihat Taehyung yang seperti ini.

"Katakan saja, aku ingin tahu." Lanjut Jungkook.

Taehyung masih ragu dan malu. Mana mungkin ia membuka semuanya setelah sekian lama menjaganya. Aduh, Taehyung harus bagaimana?

"Aku... Aku berubah karenamu." Taehyung memejamkan mata saat mengucapkan kalimat itu. Perlahan ia membuka sebelah matanya untuk melihat respon Jungkook. Jungkook hanya diam menantikan lanjutan cerita Taehyung dengan tatapan yang masih sama. Taehyung memberanikan membuka kedua matanya dan menarik napasnya dalam sebelum kembali melanjutkan ucapannya.

"Aku berubah karena saat itu kamu bilang padaku bahwa seorang pria itu harus kuat dan bisa melindungi diri. Sejak saat itu aku berusaha keras untuk berolahaga dan mengatur pola makanku. Aku tak ingin menjadi olokan karena postur tubuhku yang gendut lagi. Aku juga ingin suatu hari nanti aku tak memalukan saat berjumpa lagi denganmu. Oleh karena itu..."
Taehyung yang sedari tadi berucap dengan menunduk dan memainkan ujung kaosnya kini mulai memberanikan diri menatap lawan bicaranya. Detak jantungnya berdetak  cepat, takut menghadapi reaksi dari lawan bicaranya.

Jungkook masih menatap Taehyung, menantikan lanjutan ceritanya. Masih banyak hal baru dari diri Taehyung yang mengejutkan. Bahkan selama ini penilaian Jungkook sangat berbeda dengan realita yang ia ketahui sekarang. Kim Taehyung ternyata tak sebangsat yang dikiranya.

"Oleh karena itu aku berusaha berubah untukmu." Lanjut Taehyung.

Jungkook tersenyum dan tangannya mengusap surai Taehyung lembut. Dia tak menyangka jika perlakuan serta ucapan sederhananya waktu itu berdampak besar bagi Taehyung.

"Lalu dengan kamu yang merecoki setiap hubunganku, kenapa kamu melakukan itu?" Tanya Jungkook yang malah membuat detak jantung Taehyung semakin menggebu.

"I...itu..." Taehyung menjeda ucapannya. Berkali-kali menggigit bibirnya untuk menyalurkan rasa gugupnya.

"Iya? Kenapa?" Tanya Jungkook lagi.

"Itu... A...aku tidak suka jika.. Jika kamu bersama yang lainnya. Ka..kamu tahu alasannya kan?" Taehyung berucap. Tatapan matanya beralih menatap Jungkook sekilas dan kemudian dialihkan ke segala arah. Atmosphir yang ada begitu aneh dan buat Taehyung tidak nyaman. Taehyung berharap siswa yang lain segera datang dan menyelamatkan Taehyung dari situasi ini.

"Kamu sungguh menyukaiku?"

Jungkook sialan, kenapa harus memperjelasnya? Taehyung malu hanya untuk berkata iya.

Taehyung hanya diam menunduk tanpa berniat menatap pemuda Jeon yang ada di depannya. Taehyung merasa tangannya diraih oleh Jungkook dan pemuda itu mulai mendekat. Taehyung masih tak berani menatapnya meski dirasa pemuda Jeon itu mulai mempersempit jarak di antara keduanya. Terbukti dengan hembusan napas Jungkook yang terasa menerpa kulit wajahnya.

"Tae?" Jungkook berucap dengan nada rendahnya. Taehyung meremang di tempatnya tanpa berniat memberi afeksi terhadapnya.

Taehyung dapat melihat bibir Jungkook yang semakin dekat dengan wajahnya. Tangannya yang tadi memegang tangan Taehyung kini beralih ke dagunya. Perlahan ia mengangkat dagu itu hingga Taehyung dapat menatap wajah tampannya.

"Jungkook?" Cicit Taehyung lirih. Jungkook semakin dekat hingga permukaan halus bibir Jungkook menyentuh bibirnya.










"Anjay!!!! Apa yang kalian lakukan?"

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang