Bab 56

3.6K 437 72
                                    

Jungkook mengeluarkan handphonenya saat merasakan getaran di saku celananya. Matanya memicing saat melihat pesan dari orang yang tidak diduganya. Ia pun kemudian tersenyum miring setelah membaca isi pesannya.

Seong Woo

Jungkook, bisakah kita bertemu? Aku ingin meminta maaf karena kejadian kemarin.

Jungkook

Baiklah. Kamu bisa menemuiku di sekolah. Aku pulang sekitar jam 2.

Jungkook memasukkan lagi handphonenya ke dalam saku dan berjalan menuju kantin. Langkahnya terhenti saat melihat sang kekasih duduk bersampingan dengan Daniel. Tangannya mengepal, namun dengam cepat ia menarik napas dan menghembuskannya kasar. Ia ingat bahwa ini semua hanyalah sandiwara. Ia harus bisa menahan rasa cemburunya. Jungkook pun melanjutkan langkahnya.

"Daniel, apa kamu tahu bagaimana Jungkook dan Seong Woo dulu semasa di Busan? Apakah hubungan mereka sangat dekat? Apakah Jungkook begitu mencintainya? Ah, aku takut kalau Jungkook akan meninggalkanku. Tapi aku juga sangat marah saat dia berkhianat padaku. Menurutmu, aku harus bagaimana?" Taehyung menatap Daniel dengan mata yang berkaca-kaca. Daniel pun mengusap punggung Taehyung menenangkan.

"Jungkook dan Seong Woo memiliki hubungan yang cukup erat. Aku tidak yakin tentang perasaan Jungkook padamu. Tapi aku juga tidak bisa mengiyakan jika dia akan meninggalkanmu. Aku tidak tahu harus memberi solusi yang seperti apa.." Daniel memasang wajah empatinya. Taehyung hanya menunduk tanpa memberikan tanggapan.

Keduanya masih terdiam dengan Daniel yang masih mengelus punggung Taehyung konstan.

"Daniel?" Panggil Taehyung. Daniel pun menatap ke arah Taehyung.

"Bisakah kamu membantuku?" Tanya Taehyung dengan tatapan memohonnya. Daniel terdiam sejenak dan kemudian menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan membantumu. Apapun itu. Percayalah padaku." Daniel tersenyum membuat Taehyung juga tersenyum.

"Terima kasih, Daniel. Mungkin tanpa kamu aku tidak akan tahu bagaimana Jungkook sebenarnya." Taehyung kembali menunduk dan tersenyum sendu.

"Aku tidak bermaksud membuka sisi buruk Jungkook. Aku juga tidak tahu kalau akhirnya akan menjadi seperti ini. Maafkan aku, Tae. Aku sungguh tidak bermaksud buruk. Aku kira setelah 2 tahun berlalu, Jungkook sudah berubah. Tapi ternyata tidak." Daniel menunduk seraya tersenyum getir. Taehyung yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya. Sejujurnya ia sangat ingin mengumpati manusia munafik di hadapannya ini. Tapi ia berusaha menahannya.

"Jungkook mungkin belum berubah sekarang. Tapi aku masih berharap dia berubah. Jangan merasa bersalah, kamu sudah melakukan sesuatu yang benar. Hmm.. Oh iya, bisakah kita pulang bersama nanti?" Tawar Taehyung. Daniel tersenyum dan mengangguk.

"Tentu."
.
.
.

Jungkook duduk di meja kantin dengan Jimin, Mingyu, Yoongi, Bambam, dan Hoseok. Mereka asik memakan kudapan dengan sesekali melempar candaan.

"Jungkook, aku dengar Seong Woo menciummu kemarin. Coba ceritakan! Bagaimana rasanya?" Tanya Mingyu diiringi cengiran nakalnya. Bambam yang melihat tingkah konyol kekasihnya itu dengan cepat mendaratkan pukulan di belakang kepalanya.

"Bisakah bersikap normal? Menjijikkan!" Gerutu Bambam. Mingyu hanya tersenyum seraya mengusap belakang kepalanya.

Jungkook bergumam cukup lama dengan memasang tampang berpikirnya.

"Hmm... Biasa saja. Tidak sehangat dan selembut bibir Taehyung." Ucapnya diiringi senyum kelincinya.

"Dasar mesum! Aku yakin Taehyung akan menjambakmu jika tahu kamu berbicara begitu di depan umum." Ucap Jimin seraya menatap malas ke arah Jungkook.

"Aku hanya menjawab dengan jujur." Sanggah Jungkook. Jimin hanya mendengus tanpa niat menjawab omongan Jungkook.

"Oh iya Gyu, aku berterima kasih atas info yang kamu berikan pada Taehyung. Kemarin dia bercerita dan aku tidak nyangka kalau kamu memiliki keahlian sebagai hacker. Kamu hebat!" Jungkook mengacungkan jempolnya membuat Mingyu tersenyum.

"Jadi ini yang kamu maksud tadi pagi? Wah.. Jahatnya kalian tidak menceritakan itu padaku. Katakan, apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Jimin penasaran.

"Kamu akan tahu sendiri nanti." Mingyu dan Jungkook tersenyum penuh arti.
.
.
.

Sesuai janji, Seong Woo sudah berdiri di depan sekolah untuk menemui Jungkook. Senyumnya melebar saat melihat Jungkook berjalan ke arahnya.

"Hai Kook!" Sapanya.

"Hai Ong, maaf membuatmu menunggu." Jungkook tersenyum.

"Iya tidak apa-apa. Eng, aku ingin meminta maaf soal yang kemarin. Aku sudah membuat hubunganmu dan Taehyung bermasalah." Ucapnya dengan nada bersalah.

"Tidak apa-apa. Lagian hubunganku dan Taehyung sepertinya tidak bisa dipertahankan lagi. Ia akhir-akhir ini dekat dengan Daniel. Sepertinya mereka saling menyukai." Senyum Seong Woo memudar berbarengan dengan matanya yang menangkap keberadaan Taehyung yang tengah berjalan seraya merangkul lengan Daniel mesra.

"Kook, apakah Daniel dan Taehyung dekat?" Tanya Seong Woo dengan tatapan yang masih tetap mengarah pada Taehyung dan Daniel.

"Sepertinya begitu. Aku juga pernah melihat mereka berduaan sebelumnya." Lanjut Jungkook.

Tangan Seong Woo mengepal. Entahlah, ia sangat benci melihat Daniel begitu dekat dengan yang lain.

"Apakah Daniel melakukan semua itu karena ia menyukai Taehyung? Apakah aku dibohongi lagi?"

Bersambung...

Bagaimana?
Semoga kalian suka...
Selamat membaca...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang