Bab 13

8K 785 47
                                    

Jungkook tersenyum sepanjang hari saat mengingat apa yang sudah ia lakukan pada Taehyung. Masih terlihat jelas bagaimana mata kucing Taehyung membola dengan kedua pipi yang merona saat Jungkook menciumnya tadi. Jungkook tidak tahu jika pemuda bangsat itu bisa seindah, semanis, dan semenggemaskan itu.

"Ah lucu sekali." Gumam Jungkook gemas seraya menutup wajahnya dengan bantal yang ada dipelukannya.

Seharusnya saat ini Jungkook membantu Taehyung menyelesaikan hukuman dari Pak Guru tadi. Tapi Taehyung melarangnya dan menyuruhnya untuk istirahat di kamar. Awalnya Jungkook menolak, tapi keras kepala Taehyung tak dapat terkalahkan. Alhasil pemuda Jeon ini hanya diam seraya mengingat hal-hal yang dialaminya beberapa saat lalu.

Jungkook mengubah ekspresi bahagianya menjadi datar saat melihat pemuda Kim memasuki kamar. Jungkook tak ingin Taehyung tahu bagaimana kasmarannya dirinya hanya karena satu ciuman tadi.

"Hah, akhirnya selesai juga." Taehyung mengucap lega. Ia mendudukkan dirinya di sebelah Jungkook, menghembuskan napas kasar dan melirik keberadaan Jungkook.

"Bagaimana kakimu? Masih sakit?" Tanya Taehyung seraya memegang lembut pergelangan kaki Jungkook.

"Sudah mendingan, berkatmu." Jawab Jungkook dibarengi senyum khas kelincinya. Taehyung langsung mengalihkan pandangannya saat tak sengaja melihat senyum Jungkook padanya. Taehyung merasa detakan jantungnya begitu cepat. Jarang sekali pemuda kelinci itu tersenyum tulus padanya.

"O..oh baguslah jika begitu." Jawab Taehyung tanpa menatap wajah Jungkook.

"Kamu pasti lapar kan? Aku akan buatkan makanan untukmu." Taehyung berucap dan berdiri dari duduknya. Ia ingin menyiapkan makanan mengingat dirinya juga belum makan sedari pagi.

Taehyung mulai beranjak namun langkahnya tercekat saat tangan Jungkook meraih pergelangan tangannya. Taehyung menoleh ke arah Jungkook, mungkin ada hal yang ingin pemuda itu sampaikan.

"Terima kasih, Tae." Ucapnya tulus. Taehyung tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Tak ada terima kasih dalam hubungan pertemanan." Taehyung tersenyum dan kemudian berlalu.

"Hanya teman ya?" Gumam Jungkook lirih saat punggung Taehyung tak terlihat lagi.
.
.
.

Taehyung mencoba mencari sisa sarapan teman-temannya tadi. Tapi tak ada sedikitpun makanan yang Taehyung temui. Yang ada hanyalah puluhan kotak styrofoam yang bertumpuk di dekat tong sampah. Taehyung hanya menghela napas dan mencari bahan yang bisa ia olah menjadi makanan.

"Tega sekali tidak menyisihkan makanan untukku dan Jungkook. Ah, apa yang bisa aku masak? Di kulkas hanya ada telur dan beberapa sayuran." Gumam Taehyung. Ia pun berjalan menuju lemari dapur dan membukanya, beruntung terdapat beberapa bungkus ramen di dalamnya.

"Masak ramen saja." Gumamnya. Taehyung merasa sedikit lega. Paling tidak ada seduatu untuk mengisi perutnya pagi ini.
.
.
.

15 menit berlalu. Taehyung kembali dengan membawa dua mangkuk ramen di atas nampan.

"Hanya ini yang aku temukan di dapur." Ucap Taehyung seraya menyerahkan semangkuk ramen untuk Jungkook.

"Terima kasih." Ucap Jungkook. Mereka pun menyantap ramennya.

Suasana kembali sunyi saat keduanya sibuk menikmati ramen buatan Taehyung. Entah karena lapar atau canggung yang membuat situasi kembali kaku. Taehyung meletakkan mangkuknya di nampan yang ia letakkan di atas nakas. Setelahnya ia melangkah keluar tanpa berucap apa-apa.

Jungkook yang sudah selesai dengan makannya menaruh mangkuk itu di tempat yang sama. Tatapannya mengarah pada pintu kamar yang tak melihatkan sosok Taehyung kembali.

"Taehyung ke mana? Aissh.. Kenapa jadi canggung begini?" Gumam Jungkook seraya menggigiti bibir bawahnya. Ia tak nyaman dengan situasi yang seperti ini.

Taehyung kembali terlihat dengan segelas susu dan air mineral di kedua tangannya.

"Kamu sudah selesai? Mau pilih susu atau air mineral?" Tanya Taehyung seraya mengulurkan kedua minuman itu agar Jungkook dapat memilihnya.

"Air mineral saja." Jungkook menarik napas lega sebelum mengambil air mineral dari tangan Taehyung.

"Aku jadi merepotkanmu." Ucap Jungkook dan kemudian meminum air itu.

"Aku tidak merasa direpotkan." Jawab Taehyung dibarengi senyum yang menenangkan.

"Eum... Taehyung, bisakah kamu ceritakan semuanya padaku? Maaf karena tidak mengingatnya. Tapi bisakah kamu membantuku mengingat semua itu?" Pinta Jungkook dengan tatapan mata memohonnya. Taehyung menaruh gelas susu yang ada di tangannya di atas nakas dan mendudukkan dirinya di dekat Jungkook.

"Baik, aku akan ceritakan."

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang