Bab 39

3.5K 429 44
                                    

Taehyung menyunggingkan senyum saat melihat Jungkook tengah berdiri di depan kelasnya. Jungkook menyandar di dinding kelas dengan satu kaki yang ditekuk ke belakang, salah satu tangannya ia masukkan ke saku celana.  Jungkook terlihat tampan dan Taehyung terpesona entah untuk yang kesekian kalinya.

"Apa kamu menungguku?" Taehyung berjalan mendekat. Jungkook menegakkan berdirinya dan tersenyum saat Taehyung tepat berada di depannya.

"Iya, kenapa tidak bilang kalau mau keluar kelas?" Tanya Jungkook seraya mengelus surai lembut Taehyung.

"Maaf, ada sesuatu yang harus aku urus. Aku juga lupa tak memberikan kabar padamu. Maaf sudah membuatmu menunggu." Sesal Taehyung. Jungkook tersenyum dan kemudian menggenggam jemari Taehyung.

"Aku tidak marah kok, By. Tidak usah meminta maaf. Kamu sudah makan?" Tanya Jungkook dengan nada lembut.

"Aku belum makan, tapi sebentar lagi bel masuk akan berbunyi." Taehyung mempoutkan bibirnya setelah mengecek jam yang ada di pergelangan tangannya.

"Tidak ikut pelajaran sekali juga tidak akan jadi masalah. Kesehatanmu lebih penting dari segalanya. Ayo aku temani makan." Jungkook menarik tangan Taehyung dan membawanya menuju kantin.
.
.
.

Somi dan teman-temannya tengah asik mengobrol dan bercanda. Suasana yang riang mendadak berubah saat mata Somi menangkap keberadaan Jungkook dan Taehyung di sekitarnya. Sorot matanya menajam diiringi amarah yang membuncah di dalam hatinya. Ia sungguh tidak suka melihat mereka berdua bersama.

"Dasar pasangan homo tidak tahu diri!" Somi menyambar segelas jus yang ada di mejanya dan berjalan cepat ke arah mereka. Pegangan tangannya pada gelas itu semakin mengerat saat jarak ketiganya semakin dekat.

"Bangsat sialan, aku tak akan pernah membiarkanmu bahagia." Gumam Somi penuh penekanan. Jarak ketiganya semakin dekat dan Somi sudah siap menyiramkan minumannya ke arah Taehyung.

Byur

Mata Somi membelalak saat tiba-tiba ada seorang pemuda yang berdiri tepat di belakang Taehyung. Hal itu membuat jus yang seharusnya membasahi baju Taehyung malah membasahi tubuh pemuda itu. Somi terkejut.

"APA YANG KAMU LAKUKAN?" Bentak pemuda itu. Taehyung dan Jungkook berbalik menatap pemuda itu.

"Daniel? Kamu kenapa?" Tanya Taehyung saat melihat bagaimana keadaan pemuda bernama Daniel itu.

"Dia ingin menyiramkan jus ini padamu, Tae." Ucap Daniel seraya menunjuk Somi dan bajunya bergantian.

Jungkook menatap ke arah Somi dan Daniel. Taehyung segera mengambil tisu dan membersihkan baju Daniel yang basah karena siraman jus itu.

"Apa yang kamu rencanakan, Somi?" Tanya Jungkook penuh penekanan. Ia melangkah mendekat ke arah Somi yang masih berdiri mematung di tempatnya.

"A...aku...aku tidak sengaja Jungkook. Kamu salah paham." Ucap Somi terbata. Ia merasa takut melihat tatapan Jungkook yang begitu mengimintimidasi.

Jungkook menyahut jus dari tangan siswa yang berjalan di sampingnya dan menyiramkannya ke tubuh Somi.

"Jangan berusaha melakukan apapun yang menyakiti kekasihku. Aku tak akan membiarkan hal itu dan kamu," Jungkook mengalihkan pandangan pada Daniel dan menatapnya tajam.

"Tidak usah merasa sok pahlawan. Aku tidak akan terpengaruh dengan sikap sok baikmu itu." Jungkook menghentikan tangan Taehyung yang berusaha membantu membersikan noda jus di baju Daniel dan menariknya agar berdiri di sisinya.

"Biarkan saja dia dan ayo kita pergi dari sini." Jungkook menarik tangan Taehyung dan mengajaknya menjauh dari tempat itu.

"Jungkook?" Taehyung memanggil lirih. Kekasihnya itu tidak menyahut dan masih tetap menuntunnya menjauh.

Langkah Jungkook berhenti tepat di lorong sepi yang jauh dari kelas yang lain. Ia kemudian berbalik dan menatap Taehyung dengan pandangan yang tidak Taehyung pahami.

"Tae, jangan terlalu baik. Buat apa kamu membantu Daniel seperti tadi? Semua itu tidak perlu, Taehyung." Jungkook berucap dengan nada sedikit keras. Rahangnya mengeras dan tatapannya mengilatkan kemarahan. Taehyung menjadi sedikit takut melihat Jungkook yang seperti itu.

"Dia begitu karena menolongku, Jungkook. Aku hanya ingin bersikap baik." Taehyung berucap lirih. Ia menundukkan kepalanya tak berani menatap mata Jungkook yang masih tepat mengarah padanya.

Jungkook menghela napas. Melihat wajah takut Taehyung membuat Jungkook merasa bersalah. Selama ini Taehyung tak pernah menunjukkan sisi itu padanya. Apakah ia sudah keterlaluan?

Jungkook mendekat dan menarik Taehyung ke dalam pelukannya. Menyembunyikan wajah tampannya tepat di pundak Taehyung dan menghirup aroma kekasihnya itu dalam-dalam.

"Maaf sudah membuatmu takut. Aku hanya tidak suka melihatmu begitu baik dengan orang lain. Aku takut kamu tersakiti, Taehyung. Aku hanya ingin menjagamu." Jungkook berucap lirih tepat di samping telinga Taehyung. Taehyung membalas pelukan Jungkook dan mengusap punggungnya lembut.

"Aku tahu Jungkook. Maaf membuatmu khawatir." Ucap Taehyung. Jungkook menarik dirinya dan menatap wajah manis Taehyung.

"Aku sangat mencintaimu." Jungkook mengecup kening Taehyung lembut. Taehyung memejamkan matanya merasakan betapa lembut bibir Jungkook di keningnya.

"Aku juga mencintaimu."

Bersambung...

Hai semua...
Gimana kabarnya?
Tidak bingung dengan alurnya kan? 😁
Aku tunggu vote dan komenannya...

Selamat membaca 😍😘

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang