Rosé mengerjapkan matanya berulang kali. Menatap heran lekat seiris mata milik Jimin. Karena setelah mendengar ucapan Rosé barusan. Jimin sama sekali tidak bergeming. "Jim?"
Jimin tersadar dari lamunannya. "Bukannya.. Gue udah janji sama lo.. Kalo gue bakal selalu ada buat lo?"
Rosé mengingat-ngingat lagi ucapan Jimin. Setelah itu ia kembali lagi menatap Jimin lekat. "Jadi? Lo-"
"Gue bakal bantuin lo, Rosé.." lirihnya. Diiringi senyuman tipis yang terukir di wajah tampannya.
Sementara itu cewek cantik yang ada dihadapannya ini ikut tersenyum. Beda kalau ia tersenyum lebar. Karena senang dengan perkataan Jimin.
"Makasih, Jim.." Rosé menaruh telapak tangannya di atas tangan Jimin.
"I-iya."
🖤🖤🖤
Taehyung sudah sampai mengantarkan Jennie ke rumahnya. Sebelum itu Taehyung sempat di tawarkan terlebih dahulu oleh Jennie untuk sekedar mampir.
Namun, cowok itu menolaknya dengan alasan tidak jelas. "Gak jelas banget alesan lo!"
Taehyung cengengesan. "Lain kali aja, Jen." ucapnya sambil menggaruk-garuk tengkuknya.
Jennie lama-lama ikut tertawa. Entah kenapa setelah melihat muka bodoh Taehyung tadi. "Tae..Tae.."
"Yaudah gue balik dulu!"
"Jalan?"
Taehyung mengangguk polos. "Yaiyalah naik apa? Tadi kita kemari aja jalan kan?"
"Mau gue anterin naik mobil?"
Taehyung menggeleng. "Gak usah. Gue juga ini mau sekalian keliling liat suasana kota Seoul. Sebelum beberapa hari lagi gue harus ke Australia lagi."
"Kenapa gak netep disini aja? Rosé kesian sendirian."
Taehyung terdiam sejenak. Mengingat masalahnya dengan Papa dan Mama nya yang menyebabkan Rosé harus disini sendirian. Demi untuk menghindari dari sesuatu yang tak diingini adiknya itu. "Emm.. Yaa, gimana yaa? Nggak kenapa-kenapa."
Jennie manautkan kedua alisnya. "Yaudah gapapa lo gue anter naik mobil ayo!"
"Nggak usah, Jen..."
"Gapapa, ih! Sekalian anterin gue ke supermarket beli camilan. Itu juga sekalian lo bisa liat suasana kota Seoul, tanpa capek harus jalan kan?"
Taehyung memegang dagunya. Seolah sedang berpikir. "Boleh deh."
🖤🖤🖤
Kini Jimin sudah mengantarkan Rosé pulang kerumah. Tak ingin berlama-lama ia langsung pamit. Padahal Rosé sudah menawarinya untuk masuk terlebih dahulu. Tapi karena keadaannya sudah canggung sejak Jimin mengiyakan permintaan Rosé direstaurant tadi. Jimin jadinya menolak tawaran Rosé dengan lembut.
Cowok itu membanting pintu mobilnya ketika sudah memarkirkannya di depan rumah. Matanya menangkap sosok Jennie yang baru saja keluar dari mobilnya juga. Tanpa pikir lama Jimin segera menghampiri cewek yang belum menyadari kehadirannya itu.
"Dari mana lo?"
Jennie sedikit terkejut. Lalu menatap Jimin. "Abis beli cemilan, dong! Sama Tae." Jennie memamerkan belanjaannya pada Jimin.
"Gimana seru jalan-jalan sama Rosé nya?"
Jennie melangkah masuk kerumahnya, diikuti Jimin. Jimin juga kalau kerumah Jennie tidak usah malu-malu lagi. Karena Jimin sudah menganggap rumah Jennie rumahnya sendiri, begitu juga sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIDENCE | ᴶⁱʳᵒˢᵉ ˣ ᵀᵃᵉⁿⁿⁱᵉ
Teen FictionKisah cinta di sekolah 🏫📍 ⚠️ Cerita gabut yang agak somplak, alay, sangat random, mengandung kerecehan, kegregetan dan ketidakpekaan dari para tokohnya:v ⚠️ 'Hanya Sahabat' Kata yang tepat untuk dirinya dengan Jimin. Membuat Jennie hanya bisa men...