Jimin sudah siap dengan seragamnya. Ia sangat bersemangat pagi hari ini, karena akan kembali menjemput Rosé. Jimin mengambil tas gendongnya, lalu ia gendong hanya disebelah bahunya. Kemudian keluar dari kamarnya melangkah menuju meja makan.
Jimin bersiul-siul riang sembari memainkan kunci mobilnya dengan melemparnya keudara lalu menangkapnya kembali, begitu terus sampai tiba didapur.
"MAMA! SARAPAN APA?!"
Jimin terkejut saat mendapati sosok perempuan yang sangat ia kenali sedang memasak membelakanginya bersama Yumi. "SAYANG?!"
Rosé dan Yumi serentak membalikkan tubuh mereka. Lalu terkekeh melihat ekspresi terkejut Jimin disana. "Selamat pagi, Jimin!"
Rosé membawakan sarapan yang sudah ia buat bersama Yumi lalu ia letakkan dimeja.
"Kamu sama siapa kesini? Kok gak bilang? Baru aja aku mau jemput kamu."
"Aku sama Bang Tae, dia sekalian jemput Jennie. Aku lupa kabarin kamu, hehe. Maaf. Soalnya Mama ngabarinnya pagi-pagi banget tadi."
"Mama?" Jimin tersenyum senang saat Rosé memanggil Yumi dengan sebutan 'Mama' sepertinya.
"Emm..Mama yang minta." Rosé tersenyum malu.
"Gapapa, dong. Biar makin akrab aja." Yumi menginterupsi, lalu meletakkan minuman dimeja makan. Sebelum mendudukkan dirinya, diikuti Jimin dan Rosé.
"Kamu belum sarapan berarti?" tanya Jimin sebelum menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh Rosé.
"Belum lah. Jangan makan dulu, Jimin. Tunggu Papa dulu."
Jimin mengurungkan niatnya yang tadi hendak menyuapkan makanan kemulutnya. "Eh iya, lupa."
"Dia emang begitu, Rosé. Suka nggak nungguin orang kalo mau makan." kesal Yumi. Jimin cengengesan.
"Tunggu, kalo kamu udah disini dari pagi, si Alien nggak sarapan dong?"
"Sarapan kok sama roti bakar. Tadi Bibi Lim sempet bikin pagi-pagi."
Jimin mengangguk. Tak lama kemudian Subin datang. Pria paruh baya itu tersenyum senang mendapati pacar anaknya dipagi hari. "Woah, pagi-pagi ada Rosé. Makin seneng aja tuh anak pasti."
🖤🖤🖤
"Ma, Suga udah jemput?"
Jennie duduk dibangku meja makan. Kemudian langsung menyantap sarapannya sebelum berangkat sekolah. Bukannya menjawab, Seouhyun malah mengernyit bingung.
"Suga? Bukannya Tae yang jemput?"
"Tae?!" Jennie langsung mengambil ponselnya yang berada disaku seragam sekolahnya.
"Iya dia udah jemput kamu. Dia udah nunggu kamu didepan, disuruh masuk gak mau. Malah nemplok mulu sama motornya."
Jennie merutuki dirinya sendiri saat baru membaca pesan dari Taehyung yang dikirim cowok itu semalam. Masalahnya ia saat baru bangun tidur tadi, tidak sempat membuka ponselnya.
Sebenarnya Jennie bukannya tidak mau. Hanya saja, ia sudah janji duluan dengan Suga. Karena takut Taehyung dan Suga bertemu didepan, segera ia berlari meninggalkan sarapannya yang baru ia makan setengah begitu saja.
"Jen?! Kamu gak mau habisin sarapan kamu?!"
"Nggak, Ma!! Jennie berangkat ya, Ma!!"
Jennie memukul keningnya sendiri, setelah sadar ia terlambat mencegah Taehyung bertemu dengan Suga. Karena dilihatnya, Taehyung dan Suga sudah bertemu, mereka berdua sedang menatap sinis satu sama lain disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIDENCE | ᴶⁱʳᵒˢᵉ ˣ ᵀᵃᵉⁿⁿⁱᵉ
Teen FictionKisah cinta di sekolah 🏫📍 ⚠️ Cerita gabut yang agak somplak, alay, sangat random, mengandung kerecehan, kegregetan dan ketidakpekaan dari para tokohnya:v ⚠️ 'Hanya Sahabat' Kata yang tepat untuk dirinya dengan Jimin. Membuat Jennie hanya bisa men...