Semenjak dimana Jimin dan Rosé sudah resmi berpacaran, Jennie memilih untuk menjauh dari Jimin. Dan disitu membuat Jimin bingung, begitu juga Rosé. Yang entah kenapa, ada perasaan tidak enak. Jika sedang bersama Jimin didepan Jennie. Padahal semuanya tahu, kalau Jimin pacarnya sendiri.
Hari-hari terus berganti. Tapi tidak ada satu pun yang dapat membuat hari-hari Jennie bahagia. Misalnya ini, mereka kebetulan sedang libur akhir tahun. Biasanya dulu, dia dan Jimin selalu merencanakan untuk liburan bersama. Tapi sekarang? Sudah cukup Jennie berharap lagi bisa sama kayak dulu dengan Jimin. Itu cuma menyakitkan saja, pikirnya.
Jennie menarik napas, dan menghembuskannya secara perlahan. Menatap rumah Jimin yang tepat berhadapan dengan rumahnya, dari balkon kamarnya.
Ting
Jennie sedikit terkesiap, saat ponselnya bergetar ditangannya. Memberitahukan ada satu pesan masuk. Jennie segera membuka handphonenya. Sedikit senyum, saat mendapat notif dari Taehyung.
Jennie beruntung. Bisa kenal sama Taehyung. Yang selalu saja menghibur dirinya, jika sedang dilanda kesedihan. Tapi ada satu hal yang mengganjal. Dimana kalau dia sedang bersama Taehyung, Irene selalu saja menghindar darinya. Dan selalu memberikan tatapan tidak suka padanya. Sampai akhirnya Jennie baru ingat, ia lupa kalau Irene seperti itu karena menyukai Taehyung.
Jennie sudah berusaha bicara pada Taehyung tentang Irene. Dan respon Taehyung pun, ia hanya bilang kalau tidak usah dipikirkan. Jennie hanya diam dan menuruti perintah Taehyung saja, sampai sekarang ini. Padahal, sebenarnya Jennie tidak enak pada Irene. Tapi, Taehyung yang memaksanya untuk dibiarkan saja? Jennie bisa apa?
Sekarang Jennie sudah siap dengan outfit nya yang simple. Jaket tebal, cukup untuk melindungi dirinya dari udara dingin yang tengah menerpa suasana Kota Seoul akhir-akhir ini.
"Jennie! Ada temennya tuh! Kata Bibi!"
"Iya, Maa!!"
Jennie berlari menuruni anak tangga. Saat baru saja membuka pintu rumahnya. Jennie cukup terkejut. Saat mendapati Taehyung yang kini sedang mengobrol dengan orang yang sedang susah payah Jennie jauhi, Jimin.
"Jen, udah siap?"
Taehyung menoleh kearah Jennie. Begitu juga dengan Jimin, yang tersenyum padanya disana. Tapi Jennie sudah cukup, tidak akan pernah terhanyut lagi cuma karena melihat senyuman manis yang Jimin berikan.
"Udah." sahutnya singkat.
Jimin mengubah raut wajah disana. Terlihat jelas dari pandangan Jennie.
"Gue mau kerumah lo dulu!" kata Jimin pada Taehyung.
Tak perlu bertanya juga. Jennie dan kalian pastinya sudah tau, Jimin mau ngapain ke rumah Taehyung.
Jimin sudah pergi dari perkarangan rumah Jennie. Menyisakan Taehyung dan Jennie saja sekarang. Jennie pun segera menghampiri Taehyung lebih dekat. "Mama lo mana?"
"Ada. Kenapa?"
"Gue mau pamit lah, Jen." katanya, dengan cemberut. Jennie terkekeh.
"MAMA SINI!!"
Taehyung cukup terkejut. Saat tiba-tiba Jennie berteriak. Detik kemudian, Seouhyun akhirnya datang. "Gak usah teriak-teriak. Gak mati, kan?"
Jennie cuma nyengir tanpa dosa. "Tante, saya Taehyung."
Taehyung memberi salam pada Seouhyun, yang dibalas dengan Seouhyun dengan senang hati. "Udah kenal kali, Tante."
Disana membuat Jennie langsung menahan tawanya. "Kamu udah berapa kali coba? Kenalan sama Tante, Tae?" kekehnya. Taehyung menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ehmm... Anu, Tan.."
"Udah, Ma. Jennie sama Tae mau pergi!"
Jennie memotong perkataan Taehyung. Disana Taehyung mengangguk dengan cepat. "Iya, Tan. Tae izin ya ajak Jennie jalan-jalan. Boleh, kan?"
"Boleh, Tae. Asal kamu jaga Jennie. Jangan malem-malem juga pulangnya."
🖤🖤🖤
"Jimin ih!"
"Kenapa sih, Sayang?"
Jimin tertawa. Saat Rosé menampilkan wajah cemberut didepannya. Dengan cepat pula, Jimin menarik badan Rose agar duduk dipangkuannya.
"Ah, gak mau!"
Rosé memberontak. Saat Jimin menaruhnya diatas pangkuannya. Tapi Jimin tetap mendekap badan Rosé, dari belakang. Dan sama sekali tidak peduli dengan teriakan Rosé.
"Jimin!"
"Udah diem. Itu liat bintang sama bulan. Cakep banget, ya? "
Rosé mengikuti arah pandang Jimin, ke arah langit yang sangat jelas dari pandangannya. Mengingat sekarang dirinya dan Jimin sedang berada di balkon rumah Rosé.
"Indah, Jim.."
"Tunggu. Aku lupa. Padahal yang ada didepan aku jauh lebih indah.."
"Ngegembel!"
Jimin tersenyum geli. Detik kemudian ia membubuhkan banyak kecupan pada wajah Rosé. Membuat Rosé cukup terkejut. Cewek itu menoleh ke arah belakang. Memandangi Jimin yang tengah tersenyum ke arahnya. Dengan tatapan yang membuat Rosé merinding. "Kenapa?"
"Eng-gak." Rosé kembali mengalihkan padangannya ke atas langit.
"Jim.."
"Hmmm...?"
Rosé menghela napas disana. Dapat terdengar di telinga Jimin. "Jennie, kenapa, ya? "
🖤🖤🖤
Jennie dan Taehyung memutuskan untuk mengujungi salah satu Mall. Berniat menonton bioskop disana.
Taehyung dan Jennie kini sedang melihat-lihat beberapa poster film yang terpajang rapih. "Horror, ayo!"
Taehyung membulatkan matanya. "Nggak. Yang romance aja ah!"
Jennie mengangkat alisnya. Ketika Taehyung menolak diajak nonton film horror. "Penakut lo!"
Taehyung mendelik. "Bukannya takut. Cuma tuh film kaga seru. Lo gak liat? Respon dari netizen di Instagram pas abis nonton itu? Gak serem setannya nongol sedikit doang." nyinyir Taehyung. Membuat Jennie tertawa seketika.
"Bodo ah. Kan itu respon mereka. Kalau kata kita? Mungkin seru! Kalo lo takut bilang aja kali. Nggak usah sungkan-sungkan!" Jennie kembali tertawa. Membuat Taehyung mendengus kesal.
"Oke, ayo jabanin! Tapi ada syaratnya!"
"Apa?"
"Gak boleh tutup mata selama film di puter. Gimana? Kalo tutup, ada hukumannya."
Jennie tersenyum miring. "Siapa takut!"
🖤🖤🖤
tbc
Vote n commentnya 🙏❤
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIDENCE | ᴶⁱʳᵒˢᵉ ˣ ᵀᵃᵉⁿⁿⁱᵉ
Teen FictionKisah cinta di sekolah 🏫📍 ⚠️ Cerita gabut yang agak somplak, alay, sangat random, mengandung kerecehan, kegregetan dan ketidakpekaan dari para tokohnya:v ⚠️ 'Hanya Sahabat' Kata yang tepat untuk dirinya dengan Jimin. Membuat Jennie hanya bisa men...