54% = Balikan?

287 30 2
                                    

Sebelum baca jangan lupa votenya ya! Habis itu comment ❤😘

🖤🖤🖤

Seouhyun berlari saat mendengar teriakan juga tangisan yang sangat kencang berasal dari kamar anaknya. Seouhyun sangat panik ketika melihat Jennie sedang menangis sambil tengkurap di kasurnya, ia buru-buru menghampiri dan memeluknya sangat erat.

"Hei, Sayang? Kenapa, hm? Ada apa? Kamu mimpi apa?"

"Ma... J-Jennie mimpi... Hiks... Tae..."

"Tae? Ada apa sama Taehyung? Hm?"

Jennie tidak menjawab, dan malah melanjutkan tangisannya. "Kenapa sih, Sayang? Kamu lagi berantem ya sama dia? Dari pulang sekolah tadi muka kamu sedih banget, itu karena Tae? Emangnya kamu lagi ada problem apa sama dia, hm?"

"A-aku sama Tae sebenernya... Hiks... Ma, Jennie nggak mau dia pergi! Tae nggak boleh pergi! Dia nggak boleh ninggalin Jennie!"

Seouhyun tidak mengerti apa maksud anaknya. Hendak menenangkannya kembali, suara bel rumahnya berbunyi.

"Sebentar, Mama liat dulu siapa yang bertamu malem-malem gini ya."

Seouhyun pun terpaksa meninggalkan Jennie sebentar untuk melihat dan membukakan pintu rumah utamanya. Ia sedikit terkejut saat tahu yang datang adalah Taehyung.

"Tae?"

"H-halo, Tan! Apa kabar?" Taehyung membungkuk hormat dengan raut wajah yang tidak bisa di artikan.

"K-kamu mau ketemu Jennie?"

"I-iya, Tan. Jennie-nya ada?"

"Tae, Tante boleh nanya dulu?"

"Boleh, Tan. Ada apa?"

"Kamu lagi berantem ya sama Jennie? Habisnya tadi aja Jennie pulang sekolah sendiri, terus tadi dia kayaknya sampe mimpiin kamu, sekarang juga lagi nangis kejer nangisin kamu, katanya dia nggak mau kamu pergi, emangnya kamu mau pergi kemana, Tae?"

Taehyung tertegun mendengarnya, ia sampai tidak bisa menjawab pertanyaan dari Seouhyun.

"Tae?"

"T-Tae emang lagi ada problem sama Jennie, makanya Tae mau nyelesain sekarang, Tan." ucap Taehyung tanpa menjelaskan lebih detail lagi.

"Oke, Tante paham." Seouhyun pun hanya memahami dan memilih untuk tidak terlalu ikut campur urusan anak muda. "Kalo gitu kamu samperin aja ke kamarnya."

"I-iya makasih, Tan!"

Taehyung cukup gugup saat sudah sampai di depan pintu kamarnya Jennie. Dengan ragu-ragu ia pun mulai mengetuk kamar pintu Jennie. "Jen.."

Jennie yang berada di dalamnya sangat terkejut, sebelum air matanya kembali menetes lagi. "Tae?!"

"I-iya ini aku. B-boleh masuk?"

Jennie tanpa ba bi bu lagi langsung melompat dari kasurnya dan berlari membuka pintu kamarnya, lalu langsung menarik Taehyung begitu saja kedalam pelukannya sambil menangis kencang. "Tae... Hiks..."

Taehyung tentu saja sangat terkejut, ketika Jennie menariknya dan memeluknya begitu saja. Ia menuntun Jennie masuk kedalam kamarnya, lalu menutup pintu kamar agar percakapan mereka nanti tidak di dengar oleh orang tua Jennie.

"Hei jangan nangis, hm? Maafin aku tadi sore..."

"J-jangan pergi... Jangan putusin aku..."

"I-iya nggak... Aku nggak bakal pergi, aku juga kesini mau narik ucapan aku tadi. Maaf aku tadi sore kebawa emosi, sampe bisa-bisanya aku putusin kamu. Tapi sekarang, aku nyesel. Aku nggak bisa, jadi kamu mau 'kan maafin aku dan balikan lagi sama aku?"

EVIDENCE | ᴶⁱʳᵒˢᵉ ˣ ᵀᵃᵉⁿⁿⁱᵉ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang