Rosé mengangkat alisnya sebelah. Saat yang ditanya hanya terdiam seribu bahasa. Rosé berdiri dari duduknya. Kemudian mendekati Jimin.
"Kamu kenapa diem?"
"Kalo kamu emang mau liburan sama Jennie, gapapa kok. Lagian kan itu kemauan Mama kamu, kan? Kamu jangan ngebantah ka-"
"Tapi kamu harus ikut."
Rosé terkejut dengan perkataan Jimin padanya. Memandangi Jimin dengan tatapan tidak percaya. Sebelum tawa kecil keluar dari bibir mungilnya.
"Nggak bisalah, Jim. Mama kamu emang-"
"Aku mau kamu ikut, Sayang. Kamu gak mau nurutin kemauan aku?"
"Tapi, Jim. Aku gak mau ngerusak acara liburan kamu sama Jennie. Udah kamu pergi aja, aku gapapa kok. Ini juga kan emang rutinitas setiap akhir tahun kalian kan?"
"Kok kamu tau?"
Rosé tersenyum miring. "Jennie pernah kok ceritain ke aku. Tentang liburan yang pernah dia alamin sama kamu. Dan aku yakin, sekarang juga Jennie nantiin itu lagi sama kamu, Jim. "
"Dianya aja setiap ketemu akau ngehindar, Chie. Aku juga bingung kenapa dia gitu akhir-akhir ini. Udah gak pernah nyapa aku, senyum aku aja gak pernah dibales sama dia."
"Yaudah gimana sekarang, kamu deketin lagi dia aja, Jim. "
"Gimana caranya, Chie? Kamu gak tau aja. Dia tuh keras kepala."
"Ya itu caranya. Kamu terima tawaran Mama kamu liburan berdua sama Jennie."
Ceklek
"Eh, bantet! Mau apain adek gue lo?!"
Jimin dan Rosé sama-sama menoleh ke arah Taehyung. Yang datang-datang langsung memarahi Jimin.
Dengan kesal, Taehyung menghampiri Jimin kemudian langsung melayangkan satu jitakan dikepalanya. "Aduduuu.. Paansih, Tae.. Siapa yang mau apa-apain adek lo, si!?"
"Abang, udah ih ngapain kesini lagi sih!!" pekik Rosé.
"Mau ngelunjak lo? Di kamar berdua-berduaan! DAN LO CUMA PAKE HANDUK?!"
Jimin menundukkan kepalanya. Dan ia baru sadar setelah melihat dirinya masih naked atas.
"Abang! Lepasin!" Rosé menarik tangan Taehyung. Ketika Taehyung mulai menjewer Jimin lagi.
"Yaa maaf. Gue lupa, Tae. Lagian gue gak ada niat-niatan kek gitu kali, sama adek lo. Kalo udah halal baru.."
Mendengarnya, rona merah langsung menerpa kedua pipi Rosé.
"Bacot! Lo mending cepetan pake baju. Dan lo, Rosé! Keluar, sarapan buruan!!"
Setelah mengatakan itu. Taehyung segera beranjak meninggalkan kamar Rosé. Dengan tatapan kesalnya.
"Kamu cepetan pake baju. Kita sarapan dibawah."
Jimin mengangguk. Rosé hendak beranjak, tapi dengan cepat Jimin menahannya.
"Kenapa?" tanyanya bingung.
"Abis sarapan.. Ikut aku kerumah, ya! Kenalan sama Mama aku."
🖤🖤🖤
Dengan perasaan yang sedikit gugup. Rosé hanya pasrah ketika tangannya terus ditarik oleh Jimin menuju masuk kedalam rumahnya.
Baru saja beberapa langkah mereka di dalam rumah. Langkah mereka berdua terhenti, kala melihat seorang wanita yang terlihat sudah berusia kepala empat. Menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVIDENCE | ᴶⁱʳᵒˢᵉ ˣ ᵀᵃᵉⁿⁿⁱᵉ
Teen FictionKisah cinta di sekolah 🏫📍 ⚠️ Cerita gabut yang agak somplak, alay, sangat random, mengandung kerecehan, kegregetan dan ketidakpekaan dari para tokohnya:v ⚠️ 'Hanya Sahabat' Kata yang tepat untuk dirinya dengan Jimin. Membuat Jennie hanya bisa men...