ROYAL FAMILY (V.K/H.J/C.B)

Pemaksaan

"Astaga, tolong jangan paksa aku."

"Ayolah Rubah Manis, aku hanya ingin berfoto berdua."

"Turuti saja! Dia tak akan berhenti sebelum apa yang ia mau tercapai."

Changbin menengahi perdebatan antara Hyunjin dan seseorang yang dipanggil Rubah Manis. Lalu melenggang pergi untuk memesan makanan.

"Kita bahkan baru bertemu 2 kali, jangan bertingkah seperti kita saling mengenal."

"Aku sudah sering mengirimimu pesan, siapa suruh kau membalasnya hanya sekali dua kali? Kita jadi tak bisa berkenalankan?"

Si pemilik panggilan Rubah Manis tersebut hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Pemuda dihadapannya ini sangat kekeuh minta berkenalan dan berfoto bersama.

Dirinya bahkan baru saja masuk disekolah ini dan berada ditingkat 10, yang kini sedang dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tapi sudah mendapat gangguan seperti ini.

"Baiklah-baiklah keluarkan ponselmu."

"Untuk apa? Aku sudah memiliki nomor ponselmu saat aku memintanya di bandara."

"Kau bilang ingin berfoto denganku. Cepat! Aku tak ingin terlambat masuk kelas."

"Istirahat baru berjalan 15 menit Manis. Jangan terburu-buru, lebih baik kita berkenalan lebih dulu. Siapa namamu?"

"Yang Jeongin, tingkat 10 jurusan musik. Sudahkan? Permisi aku harus kembali ke kelas."

"Tidak semudah itu Manis, kita belum berfoto! Cepat duduk dan kenakan bandana ini."

Entah memperoleh bandana dari mana, Hyunjin langsung saja memakaikannya dikepala si Manis atau kita sebut saja Jeongin dan merogoh saku celananya mengeluarkan ponsel dan bersiap berfoto.

"Senyum yang benar, Manis. Atau aku akan terus membuntutimu sampai kelas!"

"Cantik."

"Aku laki-laki kalau tak lihat!"

"Ya kau laki-laki, tapi cantik."

Mengabaikan perkataan Hyunjin, Jeongin langsung bangun dari tempat duduknya, secepat kilat dia melenggang pergi dari kantin.

"Dasar maniak, penguntit, orang aneh."

Jeongin mengoceh sepanjang perjalanannya menuju kelas, tak lama beberapa gadis yang ia perkirakan adalah kakak kelas menghadang langkahnya.

"Ada apa sunbae?"

Tanya Jeongin berusaha ramah. Walau sebenarnya Jeongin itu pendiam dan pemalu jadi ia tak suka berinteraksi dengan orang asing.

"Kau tau apa salahmu?"

"Memang apa salahku? Setauku aku tak melakukan apapun."

"Kau sudah berani dekat-dekat dengan pangeran sekolah tau!"

"Maaf?"

Tatapan heran Jeongin tunjukkan pada mereka. Karena tingkah polos itu tanpa sadar para kakak kelasnya memekik dan berteriak gemas.

Jeongin sendiri makin keheranan melihat reaksi mereka. Apa semua orang disini memang suka bertingkah aneh? Tadi orang yang dengan seenaknya minta berkenalan dan berfoto, sekarang para kakak kelasnya.

Berubah 180 derajat, niatnya ingin sedikit memberi pelajaran pada anak baru sekaligus adik kelas yang tak tau diri dekat-dekat dengan pangeran sekolah mereka. Namun justru berubah karena melihat tatapan polos dan wajah lugu Jeongin.

"Kau lucu sekali sih, siapa namamu adik manis?"

"Yang Jeongin, maaf sunbae bila tidak ada urusan lagi aku harus kembali ke kelasku."

"Jadi kau belum tau pangeran sekolah ini? Aku beri tahu ya adik manis!"

Meraih satu tangan Jeongin lalu dibawanya bergandengan sambil berjalan bersisian diikuti beberapa kakak kelas yang lain. Dengan wajah yang kebingungan Jeongin hanya mengikuti kemana ia dibawa.

"Orang yang berbicara denganmu tadi, di meja kantin. Ia adalah Kim Hyunjin siswa tingkat 11, pangeran sekolah ini. Kau beruntung bisa bicara dengannya."

"Jadi dia kakak kelas? Astaga harusnya aku memanggilnya sunbae kan. Tapi tadi dia sudah seenaknya minta kenalan dan foto bersama. Ah nan molla."

Bergumam pelan lalu berjalan meninggalkan para kakak kelasnya yang terbengong karena mendengar pangeran sekolah mereka meminta foto pada adik kelas yang baru masuk 1 hari di sekolah mereka.

Padahal pada teman seangkatan atau kakak kelasnya saja Hyunjin bersikap cuek.

Namun apa yang mereka dengar barusan? Berkenalan? Bahkan meminta foto?

Spechless 😮

*****

I see no beda