Feeling

2K 155 13
                                    

Segera Victory menyusul Jungkook yang ternyata sudah berada diluar cafe, berjalan dengan langkah lebar bahkan setengah berlari sambil mencari sesuatu dari kantung jaket kemudian ia pakai asal.

"Jungkook! Hei ada apa? Aku salah bicara?"

Didepan sana lampu lalu lintas untuk pejalan kaki berwarna kuning dan Jungkook memacu larinya lebih cepat.

"Jung perhatikan langkahmu."

Tak jauh dibelakangnya Victory hampir menyusul Jungkook sambil meneriaki namanya, mengabaikan lampu lalu lintas yang sudah berubah warna.

Dalam pandangannya tubuh Jungkook sekilas tergantikan bayangan sang ibu yang tengah tersenyum. Cantik, tetap cantik, lebih cantik dengan banyak cahaya disekelilingnya, bahkan ibunya tetap indah dengan rambut berwarna light blue.

Suara decitan rem juga ban mobil yang bergesekan dengan aspal jalan menjadikan langkah Jungkook berhenti ditempat, kemudian nyaringnya car horn atau klakson mobil yang berbunyi saling bersahutan akibat mobil-mobil mengerem mendadak membuatnya urun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara decitan rem juga ban mobil yang bergesekan dengan aspal jalan menjadikan langkah Jungkook berhenti ditempat, kemudian nyaringnya car horn atau klakson mobil yang berbunyi saling bersahutan akibat mobil-mobil mengerem mendadak membuatnya urung melanjutkan lari.

Berbalik untuk melihat orang-orang yang mulai ramai menuju satu titik disisi jalan. Mengabaikan kerumunan tersebut mata bulatnya berpendar mencari seseorang yang tadi tengah mengejarnya.

Tak kunjung menemukan Victory dari jarak pandangnya Jungkook segera menyebrang untuk menghampiri kerumunan orang-orang yang semakin banyak berkerumun.

Coba mengenyahkan pikiran buruknya juga mengabaikan resah yang mulai merayapi hati, Jungkook berusaha keras untuk membelah kerumunan. Samar ia mendengar orang-orang bersuara.

"Hey are you okay? Sir?"

"Anata wa kizutsuite imasu ka?"

Masih membayang wajah tersenyum sang ibu yang terasa janggal, entah ini karena dirinya yang merindukan sang ibu juga keluarganya atau sebuah pertanda buruk, namun ia segera membuang jauh-jauh pemikirannya tentang kemungkinan kedua.

Suara orang-orang segera membuyarkan lamunannya dan ia sadar kini dirinya tengah menjadi tontonan para pengguna jalan belum lagi keadaan dirinya yang hanya duduk diam terpaku dijalanan.

"I...i am fine. Watashi wa genkidesu."

Menjawab sekenanya, mata Victory memperhatikan sekitarnya tak jauh darinya seseorang juga tengah terduduk sambil memegangi tangannya, menebak bahwa orang tersebut pasti yang telah menyelamatkannya dan berakhir mereka terjatuh diatas aspal yang keras hingga membuat orang itu terluka.

Belum sempat Victory membangkitkan diri, suara nyaring seseorang mengalihkan atensinya.

"Victory.. Astaga, apa kau baik-baik saja? Maaf.. Maaf karna mengabaikan--"

Melihat Jungkook yang menghampirinya dengan keadaan panik sedikit membuatnya senang, bukankah itu berarti Jungkook peduli padanya.

"Jung, kau kembali? Apa terjadi sesuatu padamu? Kau baik-baik saja kan?"

"Apa maksudmu, harusnya kau tanyakan itu pada dirimu sendiri."

Melihat drama picisan dihadapannya, seseorang yang tadi menolong Victory berdehem, berharap keduanya menghentikan aksi mereka yang tak tau tempat. Dalam hatinya bertanya, apa mereka tak sadar ada dirinya yang sedang menahan sakit akibat menolong salah satu dari mereka.

"Sebentar Jung!" Victory menghampiri sang penolong.

"Apa kau yang menolongku tadi?"

Tanya Victory membantu orang tersebut untuk berdiri.

"Tentu saja, tak lihat aku terluka begini."

Dijawab dengan asal menggunakan bahasa Korea, karena ia pikir orang yang ia tolong tak tau dengan bahasanya, tidak sadar saja bahwa dari tadi interaksi mereka bicara menggunakan bahasa yang sama dengannya.

"Kau orang Korea?"

"Ups ya, dan omong-omong apa kalian akan terus disini menjadi tontonan orang-orang?" tanyanya agak sensi.

"Ah maaf sebelumnya."

Kemudian Victory menatap sekelilingnya, mengatakan pada orang-orang disekitar bahwa dirinya baik-baik saja, yang mana hal itu berhasil membuat orang-orang tersebut menghambur dan mulai menjauh.

Melepas masker yang ia kenakan kemudian menatap Jungkook sekilas lalu kembali berujar.

"Terima kasih sudah menolongku, aku berhutang nyawa padamu, boleh aku tau namamu?"

Jungkook mendengus, sesuai perkiraannya, pemuda yang ia tebak lebih muda darinya ini menatap memuja bahkan matanya tak berkedip saat melihat wajah orang yang ia tolong tadi.

Tak salah memang, karna ia pun begitu bahkan sampai sekarang. Seperti memiliki magnet, butuh waktu beberapa saat untuk ia bisa berpaling dari wajah rupawan yang nyaris sempurna milik Victory.

Tak ingin membiarkan pemuda dihadapan mereka terlalu lama memandangi Victory, Jungkook menyela.

"Hei apa kau akan terus melamun disini? Tadi kau sendiri yang bilang untuk tak jadi tontonan para pengguna jalan."

"Sebaiknya kita ke kedai ramen saja bagaimana? Sebagai ucapan terima kasih, aku akan mentraktirmu."





*****



guess who?

guess who?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ROYAL FAMILY (V.K/H.J/C.B)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang